Bos Baru Mossad Tanpa Latar Belakang Intelijen
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, hari ini memilih jenderal tanpa pengalaman intelijen sebagai kepala badan intelijen luar negeri, yaitu Mossad. Roman Gofman, seorang jenderal yang lahir di Belarusia dan pindah ke Israel pada usia 14 tahun, akan menggantikan David Barnea, kepala Mossad saat ini, yang masa jabatannya berakhir pada Juni 2026.
Gofman memiliki latar belakang militer yang panjang, bergabung dengan korps lapis baja militer pada tahun 1995. Pada awal perang Gaza yang dipicu oleh serangan Hamas pada Oktober 2023, Gofman adalah komandan pusat pelatihan infanteri nasional. Dia terluka parah dalam bentrokan dengan militan Hamas di Sderot dan kemudian bergabung dengan kabinet Netanyahu pada April 2024.
Pernyataan Netanyahu mengatakan bahwa Gofman dipilih karena kemampuan dan pengalaman militarnya, bukan hanya karena latar belakang intelijen. Namun, banyak orang yang menyoroti bahwa kehilangan pengalaman intelijen pada posisi kepala Mossad sangat mengkhawatirkan.
"Mossad adalah agen intelijen luar negeri yang paling penting bagi Israel," kata seorang sumber di kabinet Netanyahu. "Kami harus yakin bahwa bos baru kita memiliki kemampuan untuk menjalankan misi dengan efektif dan aman."
Gofman sendiri tidak memiliki pengalaman intelijen sebelumnya, namun dia dipercaya dapat menggantikan Barnea yang telah memimpin Mossad selama lima tahun.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, hari ini memilih jenderal tanpa pengalaman intelijen sebagai kepala badan intelijen luar negeri, yaitu Mossad. Roman Gofman, seorang jenderal yang lahir di Belarusia dan pindah ke Israel pada usia 14 tahun, akan menggantikan David Barnea, kepala Mossad saat ini, yang masa jabatannya berakhir pada Juni 2026.
Gofman memiliki latar belakang militer yang panjang, bergabung dengan korps lapis baja militer pada tahun 1995. Pada awal perang Gaza yang dipicu oleh serangan Hamas pada Oktober 2023, Gofman adalah komandan pusat pelatihan infanteri nasional. Dia terluka parah dalam bentrokan dengan militan Hamas di Sderot dan kemudian bergabung dengan kabinet Netanyahu pada April 2024.
Pernyataan Netanyahu mengatakan bahwa Gofman dipilih karena kemampuan dan pengalaman militarnya, bukan hanya karena latar belakang intelijen. Namun, banyak orang yang menyoroti bahwa kehilangan pengalaman intelijen pada posisi kepala Mossad sangat mengkhawatirkan.
"Mossad adalah agen intelijen luar negeri yang paling penting bagi Israel," kata seorang sumber di kabinet Netanyahu. "Kami harus yakin bahwa bos baru kita memiliki kemampuan untuk menjalankan misi dengan efektif dan aman."
Gofman sendiri tidak memiliki pengalaman intelijen sebelumnya, namun dia dipercaya dapat menggantikan Barnea yang telah memimpin Mossad selama lima tahun.