Presiden Prabowo Subianto kembali menyalurkan keinginannya untuk melakukan reformasi di berbagai aspek pemerintahan, termasuk penyerangan terhadap sistem kepolisian lama yang dianggap korup dan tidak efisien.
Terkini, salah satu tokoh independen yang selama ini menjadi sorotan publik, yaitu Dr. Jimly Asshiddiqie, dituduh masuk dalam tim reformasi kepolisian yang dibentuk oleh Presiden Prabowo itu sendiri.
Menurut sumber yang dekat dengan Presiden Prabowo, Dr. Jimly Asshiddiqie dipercaya untuk membantu mengembangkan rencana reformasi kepolisian tersebut. Rencana ini dirumuskan untuk mengubah struktur dan cara kerja Kepolisian Republik Indonesia, termasuk penanggulangan masalah korupsi, pengamanan keamanan negara, dan peningkatan kemampuan sumber daya manusia di dalamnya.
Namun, pendirian tim reformasi kepolisian yang dipimpin oleh Presiden Prabowo sendiri menjadi sorotan publik. Banyak orang berpendapat bahwa penampilannya seperti ingin memasuki sistem yang sama, padahal yang seharusnya dilakukan adalah menghentikan permasalahan tersebut.
Jika terbukti benar, keberadaan Dr. Jimly Asshiddiqie dalam tim reformasi tersebut menjadi bukti bahwa pemerintahan Prabowo Subianto tidak hanya memaksa reformasi di luar anggota Kepolisian saja, tapi juga melibatkan wajah-wajah dari luar sistem kepolisian.
Terkini, salah satu tokoh independen yang selama ini menjadi sorotan publik, yaitu Dr. Jimly Asshiddiqie, dituduh masuk dalam tim reformasi kepolisian yang dibentuk oleh Presiden Prabowo itu sendiri.
Menurut sumber yang dekat dengan Presiden Prabowo, Dr. Jimly Asshiddiqie dipercaya untuk membantu mengembangkan rencana reformasi kepolisian tersebut. Rencana ini dirumuskan untuk mengubah struktur dan cara kerja Kepolisian Republik Indonesia, termasuk penanggulangan masalah korupsi, pengamanan keamanan negara, dan peningkatan kemampuan sumber daya manusia di dalamnya.
Namun, pendirian tim reformasi kepolisian yang dipimpin oleh Presiden Prabowo sendiri menjadi sorotan publik. Banyak orang berpendapat bahwa penampilannya seperti ingin memasuki sistem yang sama, padahal yang seharusnya dilakukan adalah menghentikan permasalahan tersebut.
Jika terbukti benar, keberadaan Dr. Jimly Asshiddiqie dalam tim reformasi tersebut menjadi bukti bahwa pemerintahan Prabowo Subianto tidak hanya memaksa reformasi di luar anggota Kepolisian saja, tapi juga melibatkan wajah-wajah dari luar sistem kepolisian.