Jadi Pj Ketum PBNU, Zulfa Mustofa Akui Sempat Minta Restu ke Maruf Amin
Hari ini, VIVA mengakui bahwa Penetapan KH Zulfa Mustafa sebagai Pj Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) telah menjadi realitas. Dalam kesempatan konferensi pers, Zulfa menegaskan dirinya bukan hanya memiliki latar belakang sebagai santri, tetapi juga merupakan keponakan dari Wakil Presiden ke-13 RI Maruf Amin.
Saat ditunjuk untuk menggantikan Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya sebagai Pj Ketua Umum PBNU, Zulfa menegaskan dirinya sempat meminta restu kepada Maruf Amin terkait jabatan baru yang diembannya saat ini. Zulfa menyatakan bahwa beliau memiliki latar belakang sebagai santri dari Rais Aam PBNU, Miftachul Akhyar dan juga santri Syuriyah PBNU.
"Restu saya adalah untuk menambah kekuatan PBNU menjadi lebih baik," ucapnya. Dengan demikian, Zulfa menekankan bahwa dirinya tidak hanya memiliki latar belakang sebagai santri, tetapi juga merupakan keponakan dari Wakil Presiden ke-13 RI Maruf Amin.
Penetapan ini berlangsung melalui musyawarah alim ulama yang hadir dan diketok palu oleh Rais Aam Nahdlatul Ulama KH Miftachul Akhyar. Dengan demikian, Zulfa akan memimpin PBNU ini sebagai Pj Ketum sampai digelarnya Muktamar pada tahun 2026.
Dalam kesempatan itu, Zulfa juga menekankan bahwa dirinya bukan siapa-siapa, tetapi merupakan santri daripada Rais Aam PBNU dan juga santri Syuriyah PBNU.
Hari ini, VIVA mengakui bahwa Penetapan KH Zulfa Mustafa sebagai Pj Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) telah menjadi realitas. Dalam kesempatan konferensi pers, Zulfa menegaskan dirinya bukan hanya memiliki latar belakang sebagai santri, tetapi juga merupakan keponakan dari Wakil Presiden ke-13 RI Maruf Amin.
Saat ditunjuk untuk menggantikan Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya sebagai Pj Ketua Umum PBNU, Zulfa menegaskan dirinya sempat meminta restu kepada Maruf Amin terkait jabatan baru yang diembannya saat ini. Zulfa menyatakan bahwa beliau memiliki latar belakang sebagai santri dari Rais Aam PBNU, Miftachul Akhyar dan juga santri Syuriyah PBNU.
"Restu saya adalah untuk menambah kekuatan PBNU menjadi lebih baik," ucapnya. Dengan demikian, Zulfa menekankan bahwa dirinya tidak hanya memiliki latar belakang sebagai santri, tetapi juga merupakan keponakan dari Wakil Presiden ke-13 RI Maruf Amin.
Penetapan ini berlangsung melalui musyawarah alim ulama yang hadir dan diketok palu oleh Rais Aam Nahdlatul Ulama KH Miftachul Akhyar. Dengan demikian, Zulfa akan memimpin PBNU ini sebagai Pj Ketum sampai digelarnya Muktamar pada tahun 2026.
Dalam kesempatan itu, Zulfa juga menekankan bahwa dirinya bukan siapa-siapa, tetapi merupakan santri daripada Rais Aam PBNU dan juga santri Syuriyah PBNU.