Dua prajurit TNI meninggal dunia dalam rangkaian perayaan HUT ke-80 TNI, menyebalkan rasa belasungkawa bagi masyarakat.
Meninggalnya dua prajurit itu adalah sebagai hasil dari keselamatan saat melaksanakan penerjunan Rubber Duck Operations (RDO). Marinir TNI AL, Zaenal Mutaqim gugur saat proses tersebut dilakukan pada Kamis kemarin lalu, mengalami kecelakaan di udara dan tidak berhasil menyelamatkan nyawa.
Sementara itu, Prajurit Kostrad Pratu Johari Alfarizi meninggal dunia karena jatuh dari atas tank milik TNI AD.
Pangkostrad Letjen TNI Mohamad Fadjar menyatakan bahwa saat itu Alfarizi berada di atas tank yang dibawa kendaraan transporter menuju Monumen Nasional (Monas), Jakarta, kemarin lalu. Namun, saat proses pemindahan tank berlangsung, Prajurit Kostrad Pratu Johari Alfarizi jatuh dari ketinggian sekitar 4 meter dan mengalami luka di beberapa bagian tubuh serta patah tulang.
Sementara itu, Wakil Panglima TNI Jenderal TNI Tandyo Budi Revita menyatakan bahwa ia akan mengevaluasi perayaan HUT ke-80 TNI ini karena memakan korban dua prajurit tersebut. Ia hanya menjelaskan evaluasi itu dilakukan agar ke depan perayaan serupa bisa berjalan dengan kondusif tanpa harus memakan korban jiwa.
Rasa belasungkawa bagi masyarakat terhadap kegagalan ini, apalagi saat ini masih banyak hal yang perlu dibahas dan diperbaiki untuk meningkatkan keselamatan para prajurit di masa depan.
Meninggalnya dua prajurit itu adalah sebagai hasil dari keselamatan saat melaksanakan penerjunan Rubber Duck Operations (RDO). Marinir TNI AL, Zaenal Mutaqim gugur saat proses tersebut dilakukan pada Kamis kemarin lalu, mengalami kecelakaan di udara dan tidak berhasil menyelamatkan nyawa.
Sementara itu, Prajurit Kostrad Pratu Johari Alfarizi meninggal dunia karena jatuh dari atas tank milik TNI AD.
Pangkostrad Letjen TNI Mohamad Fadjar menyatakan bahwa saat itu Alfarizi berada di atas tank yang dibawa kendaraan transporter menuju Monumen Nasional (Monas), Jakarta, kemarin lalu. Namun, saat proses pemindahan tank berlangsung, Prajurit Kostrad Pratu Johari Alfarizi jatuh dari ketinggian sekitar 4 meter dan mengalami luka di beberapa bagian tubuh serta patah tulang.
Sementara itu, Wakil Panglima TNI Jenderal TNI Tandyo Budi Revita menyatakan bahwa ia akan mengevaluasi perayaan HUT ke-80 TNI ini karena memakan korban dua prajurit tersebut. Ia hanya menjelaskan evaluasi itu dilakukan agar ke depan perayaan serupa bisa berjalan dengan kondusif tanpa harus memakan korban jiwa.
Rasa belasungkawa bagi masyarakat terhadap kegagalan ini, apalagi saat ini masih banyak hal yang perlu dibahas dan diperbaiki untuk meningkatkan keselamatan para prajurit di masa depan.