Presiden Israel, Isaac Herzog, mengungkapkan harapannya untuk mewujudkan perdamaian di Timur Tengah dengan Arab Saudi, meskipun masih banyak tantangan yang harus dihadapi. Menurutnya, peluang perdamaian meningkat setelah gencatan senjata di Gaza yang dilakukan oleh Presiden AS Donald Trump.
Herzog mengungkapkan bahwa ia "bermimpi" suatu hari nanti merayakan perdamaian dengan Putra Mahkota Saudi, Mohammed bin Salman. Ia percaya bahwa hubungan erat antara Yahudi dan Muslim akan mengubah dunia. Namun, ia juga mengetahui bahwa perang dua tahun terakhir telah menciptakan ketidakpercayaan yang semakin dalam di kalangan masyarakat.
Ia menyatakan bahwa Arab Saudi adalah kunci untuk upaya normalisasi Israel di Timur Tengah, namun Riyadh masih mempertahankan visi untuk mencapai negara Palestina. Meskipun demikian, Herzog tidak langsung menghadapi isu tersebut karena posisinya sebagai kepala negara.
Herzog percaya bahwa masa depan Timur Tengah akan terjalin dengan dialog antara Yahudi dan Muslim. Ia juga menekankan pentingnya hubungan erat dengan tetangga, termasuk Suriah setelah jatuhnya Bashar al-Assad. Pemimpin sementara Suriah, Ahmad al-Sharaa, dianggap sebagai mitra baru yang mungkin bagi pemerintahan Trump.
Namun, Herzog juga menyadari bahwa ada prasyarat tertentu yang harus dipenuhi, seperti akses bagi komunitas Druze. Ia percaya bahwa perjanjian baru yang membuka kontak dan hubungan akan menjadi momen luar biasa.
Herzog mengungkapkan bahwa ia "bermimpi" suatu hari nanti merayakan perdamaian dengan Putra Mahkota Saudi, Mohammed bin Salman. Ia percaya bahwa hubungan erat antara Yahudi dan Muslim akan mengubah dunia. Namun, ia juga mengetahui bahwa perang dua tahun terakhir telah menciptakan ketidakpercayaan yang semakin dalam di kalangan masyarakat.
Ia menyatakan bahwa Arab Saudi adalah kunci untuk upaya normalisasi Israel di Timur Tengah, namun Riyadh masih mempertahankan visi untuk mencapai negara Palestina. Meskipun demikian, Herzog tidak langsung menghadapi isu tersebut karena posisinya sebagai kepala negara.
Herzog percaya bahwa masa depan Timur Tengah akan terjalin dengan dialog antara Yahudi dan Muslim. Ia juga menekankan pentingnya hubungan erat dengan tetangga, termasuk Suriah setelah jatuhnya Bashar al-Assad. Pemimpin sementara Suriah, Ahmad al-Sharaa, dianggap sebagai mitra baru yang mungkin bagi pemerintahan Trump.
Namun, Herzog juga menyadari bahwa ada prasyarat tertentu yang harus dipenuhi, seperti akses bagi komunitas Druze. Ia percaya bahwa perjanjian baru yang membuka kontak dan hubungan akan menjadi momen luar biasa.