Ratusan juta tahun, rotasi inti Bumi terus berputar. Namun, menurut tim ilmuwan Universitas Peking, China, hal tersebut sempat berhenti dan kemudian berbalik arah. Fenomena tersebut dilaporkan dalam jurnal Nature Geoscience.
Dalam penelitian ini, seismolog Yi Yang dan Xiaodong Song menganalisis gelombang seismik Bumi yang disebabkan oleh gempa-gempa bumi pada tahun 1995 hingga 2021. Mereka menemukan bahwa rotasi inti Bumi sedikit lebih cepat daripada permukaan dan bagian mantel, namun kemudian melambat dan berhenti sekitar tahun 2009.
Namun, sesuai dengan perubahan kecil pada pengamatan geofisika di permukaan, rotasi inti Bumi sempat berbalik arah. Ini terjadi karena fluktuasi rotasi inti yang berpengaruh terhadap variasi waktu yang dihabiskan oleh Bumi untuk berotasi pada sumbunya.
Akhirnya, manusia di permukaan Bumi merasakan panjang hari berubah-ubah. Perubahan ini disebabkan oleh interaksi antara lapisan-lapisan pada Bumi yang berbeda satu sama lain.
Menurut tim ilmuwan, temuan ini dapat membantu memahami apa yang terjadi di bagian bawah Bumi dan akhirnya memengaruhi permukaan. Ini merupakan penemuan yang menarik dan perlu dipertimbangkan dalam bidang geologi dan penelitian ilmiah.
Dalam penelitian ini, seismolog Yi Yang dan Xiaodong Song menganalisis gelombang seismik Bumi yang disebabkan oleh gempa-gempa bumi pada tahun 1995 hingga 2021. Mereka menemukan bahwa rotasi inti Bumi sedikit lebih cepat daripada permukaan dan bagian mantel, namun kemudian melambat dan berhenti sekitar tahun 2009.
Namun, sesuai dengan perubahan kecil pada pengamatan geofisika di permukaan, rotasi inti Bumi sempat berbalik arah. Ini terjadi karena fluktuasi rotasi inti yang berpengaruh terhadap variasi waktu yang dihabiskan oleh Bumi untuk berotasi pada sumbunya.
Akhirnya, manusia di permukaan Bumi merasakan panjang hari berubah-ubah. Perubahan ini disebabkan oleh interaksi antara lapisan-lapisan pada Bumi yang berbeda satu sama lain.
Menurut tim ilmuwan, temuan ini dapat membantu memahami apa yang terjadi di bagian bawah Bumi dan akhirnya memengaruhi permukaan. Ini merupakan penemuan yang menarik dan perlu dipertimbangkan dalam bidang geologi dan penelitian ilmiah.