Insentif Penurunan Stunting ke Daerah Disunat Rp475 M di 2025

Pemerintah mengangkat insentif penurunan stunting di beberapa daerah hanya Rp300 miliar pada tahun anggaran 2025. Sebelumnya, insentif tersebut dialokasikan sebesar Rp475 juta dan Rp775 juta tergantung pada kinerja daerah.

Pemerintah mengangkat jumlah daerah yang mendapatkan insentif fiskal menjadi hanya tiga provinsi, 38 kabupaten, dan sembilan kota. Sebelumnya ada sembilan provinsi yang mendapat hadiah atas prestasi penurunan stunting.

Insentif tersebut akan dialokasikan dalam bentuk uang untuk penghargaan kinerja tahun berjalan kategori penurungan stunting. Dua provinsi terbesar yang mendapatkan insentif ini adalah Sumatera Utara dan Sulawesi Tengah dengan nilai total Rp11,03 miliar.

Kabupaten-kabupaten dan kota-kota lainnya yang mendapat insentif ini antara lain Bandung, Bogor, Tebing Tinggi, Deli Serdang, Demak, Blitar, Madiun, Tangerang Selatan, Bintan, Gowa, Maros, dan masih banyak lagi.
 
Pemerintah memutuskan untuk menurunkan insentif penurunan stunting ya, tapi sebenarnya tidak ada yang berubah loh. Insentifnya juga terus dipotong dari Rp475 juta ke Rp300 miliar. Hmm, saya rasa ini hanya akan membuat beberapa daerah yang mendapatkan insentif ini semakin bersaing untuk mendapatkan uang. Tapi siapa tahu, kalau bisa membantu mencegah stunting di beberapa area itu ya. Saya penasaran banget sih mengenai kinerja dari Sumatera Utara dan Sulawesi Tengah, apakah mereka bisa mengejar target insentif ini? πŸ€”πŸ“Š
 
Maksud apa nih kalau insentifnya jadi Rp300 miliar? Dulu kalau Rp475 juta ini tapi kini jadi apa lagi? πŸ€” Kita lihat hasilnya kan? Kalau sebelumnya ada 9 provinsi yang mendapat hadiah ini tapi sekarang hanya 3 ya! Mungkin ada cara lain yang lebih efektif daripada cara ini. Dan siapa sih yang akan mendapatkan keuntungan dari insentif ini? Kita lihat dua provinsi terbesar yang mendapat insentif ini, Sumatera Utara dan Sulawesi Tengah. Apakah itu bukan karena geografinya yang luas dan besar sehingga pemerintah mau memberikan insentif lebih banyak? πŸ€·β€β™‚οΈ
 
Wah, apa salahnya kalau pemerintah mau mengurangi insentif penurunan stunting dari Rp475 juta ke Rp300 miliar? Jadi, kalau daerah-daerah yang kurang sukses dalam menurunkan stunting, mereka harus terus bekerja keras lagi. Saya rasa itu bagus banget untuk memberikan motivasi kepada para pegawai dan warga di daerah tersebut. Tapi, siapa tahu, mungkin pemerintah hanya ingin membiarkan daerah-daerah yang sukses saja terus mendapatkan hadiahnya πŸ€‘
 
Maksudnya apa kalau mereka mau asal-asalan saja punya uang? Jangan pula mereka baca siapa-siapa yang udah ngerasa stunting dan ngerasa tidak nyaman dulu. Gimana dia bisa langsung akses insentif fiskal tanpa harus lama-lunnya berusaha, nggak ada akibatnya. Contohnya seperti kabupaten Blitar, gimana sih kabar mereka? Belum pernah punya stunting dan udah rame-rame punya uang.
 
aku rasa gini bukan keputusan yang adem banget... insentif Rp300 miliar hanya untuk penurunan stunting? gimana kalau ada masalah lain di daerah seperti kualitas air atau pendidikan? kenapa pemerintah cuma fokus pada satu hal saja? dan siapa yang benar-benar mendapatkan insentif ini? aku ragu kalau ada korupsi yang terjadi. tapi, mungkin ini keputusan yang baik buat daerah-daerah tersebut... tapi aku masih ragu 😐
 
Eh emang kayaknya Pemerintah nggak terlalu konsisten dengan insentif penurunan stunting kan? Dulu Rp475 juta, lalu Rp775 juta, sekarang hanya Rp300 miliar aja. Mungkin karena anggaran yang terbatas atau keterbatasan prioritas ya.

Tapi, emang penting banget untuk meningkatkan kesadaran dan pendidikan kesehatan anak-anak agar stunting tidak semakin umum lagi. Insentif ini memang bisa motivasi bagi daerah-daerah yang belum terlalu serius dengan masalah ini.

Aku rasa insentif ini harus lebih komprehensif, nggak hanya fokus pada uang aja. Mungkin juga perlu ada program-program pendidikan dan kesehatan yang lebih dalam lagi.
 
Aku rasa kurang mungkin pemerintah bisa langsung mengurangi insentif penurunan stunting jadi Rp300 miliar ya, terlepas dari bagaimana insentif tersebut dialokasikan dulu. Kalau tidak ada hasil yang signifikan dari penurunan stunting di daerah-daerah yang menerima insentif fiskal, rasanya biang-biang saja nih πŸ˜‚. Tapi aku juga paham kalau biaya negara harus diatasi dengan hati-hati, jadi Rp300 miliar mungkin sudah cukup untuk beberapa daerah. Tapi aku berharap pemerintah bisa menyiapkan strategi yang lebih baik dan efisien untuk mengatasi masalah stunting di Indonesia πŸ€”.
 
tp aja gini, insentif penurunan stunting di daerah jadi lebih murah dari sebelumnya πŸ€”. Rp 300 miliar bukanlah sedikit, tapi gimana kalau daerah2 sma juga terburu-buru mau ngerjain kinerja mereka? πŸ˜•. tapi jg ada keuntungan, kalau daerah2 itu berhasil ngeloloskan insentif ini, mereka bisa menerima uang yang lumayan besar πŸ’Έ. dan ternyata 2 provinsi terbesar yang mendapatkan insentif ini adalah Sumatera Utara dan Sulawesi Tengah, jadi sih daftaranya ada di sana https://www.kemendikbud.go.id/berit...insentif-penurunan-stunting-dalam-tahun-2025/.
 
Oiya, aku paham kalau gampang untuk naikin insentif, tapiRp300 miliar saja? Aku pikir kalau biar makin efektif, pasti ada kondisi tertentu yang harus terpenuhi. Seperti target stunting yang lebih spesifik, dan bukan hanya 3 provinsi atau kabupaten/kota yang bisa masuk kategori ini. Lalu bagaimana hasilnya? Apakah dulu-bulu nanti insentif ini berpengaruh? πŸ€”πŸ“ˆ
 
Maksudnya pemerintah ingin sembunyi masalah stunting di Indonesia? πŸ€” Rp300 miliar untuk 3 provinsi, 38 kabupaten, dan 9 kota... terus-menerus! 😐 Bayangkan kalau gini terjadi di Jakarta, ya... kita akan langsung ketakutan! πŸ˜‚ Apa lagi kalau ada pembahasan yang cukup dengan uang ini? πŸ€‘ Saya yakin masih banyak lagi solusi yang lebih baik daripada hanya memberi insentif fiskal saja.
 
Masing-masing dari kita harus ingat bahwa kinerja individu sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya 🌿πŸ‘₯. Jika kita ingin meningkatkan kinerja dalam hal penurunan stunting, maka kita harus memperhatikan hal-hal kecil seperti akses yang baik pada layanan kesehatan dan pendidikan πŸ₯πŸ“š. Tidak hanya itu, kita juga harus belajar dari kesalahan-kesalahan lalu dan berusaha untuk meningkatkan diri sendiri πŸ’‘πŸ’ͺ. Jika kita bisa melakukannya, maka insentif fiskal yang diberikan oleh pemerintah pasti akan bermanfaat bagi kita semua πŸ˜ŠπŸ‘
 
Maksudnya gini aja, kalau kita fokus pada hal penting seperti penurunan stunting di daerah, biar makin efektif insentif yang diberikan nanti. Rp300 miliar memang kurang dibandingkan sebelumnya, tapi bisa jadi ini karena pemerintah ingin membuat prioritas kesehatan lebih jelas dan fokus pada hal yang benar-benar penting 😊
 
Gini, kurang aja Rp175 miliar untuk semuanya?? Kalau sebelumnya ada Rp475 juta dan Rp775 juta, ini seperti menurunkan standar ya? Apa yang diimpikan pemerintah, biaya pengamanan saja? Stunting itu gampang diatasi dengan pendidikan dan akses kesehatan, tapi apa saran pemerintah sekarang?
 
Saya penasaran kenapa pemerintah kudu mengangkat insentif fiskal di daerah-daerah yang punya prestasi rendah dalam menurunkan stunting aja! Kalau sampe Rp300 juta kayak gini, apakah ada yang tahu kalau stunting itu benar-benar bisa diatasi dengan uang semata? Saya pikir biar lebih efektif kudu ada program lain yang lebih serius, seperti pelatihan untuk ibu-ibu dan ayah-ayah, atau konsultasi medis untuk anak-anak yang punya masalah ini. Yang penting, kita harus berkomitmen untuk meningkatkan kesehatan anak Indonesia, bukan hanya membagi uang sembarangan! πŸ€”πŸ’Έ
 
omg kayaknya pemerintah ngga mau biayanya untuk memastikan penurunan stunting di seluruh Indonesia nih πŸ€”. Rp 300 miliar kena terpusat ke tiga provinsi aja dan kabupaten-kabupaten sederhana seperti Blitar dan Madiun kira aja bisa jadi salah satu dari yang diangkat πŸ€‘. maksudnya, kalau kita ingin benar-benar mengurangi stunting, kita butuh biaya yang lebih besar dari itu. tapi, apapun ya, saya senang dilihat ada peningkatan kesadaran tentang kesehatan anak-anak di Indonesia 😊
 
Gue pikir kalau pemerintah gini udah lama banget! Insentif Rp300 juta untuk penurunan stunting? Gua rasa ya tidak masuk akal. Semula insentif itu dialokasikan Rp475-775 juta, sekarang jadi 300 juta? Udah terlalu murah! Gue bayangkan kalau gue punya usaha kecil dan harus berjuang untuk mengelola biaya yang minimal ini. Insentif fiskal yang lebih besar sebelumnya pasti bermanfaat, tidak perlu lagi berdoa sih! Dan kalau benar-benar mau meningkatkan penurunan stunting, gue rasa ada cara lain yang lebih efektif dan efisien daripada insentif fiskal seperti ini...
 
Gue nggak percaya deh... Rp300 juta untuk seluruh daerah yang ngerjain stunting di tahun ini? Ga bisa ngeliatin bagaimana gue bakal makan nasi goreng kering dengan uang itu πŸ˜‚. Tapi serius, apa sih tujuan gue cari? Jadi gue tidak tahu deh, tapi kalau gue harus pakai logikanya, Rp300 juta itu cukup chittonya untuk mengganti semua stunting di daerah-daerah yang dipilih itu. Mungkin pemerintah lebih fokus pada beberapa daerah daripada rakyatnya yang benar-benar membutuhkannya πŸ˜’.
 
Gue pikir insentif Rp300 miliar itu kurang dari sebelumnya, nih πŸ€‘. Kalau sebelumnya ada Rp475 juta dan Rp775 juta, maka insentif baru ini terlalu sedikit. Gue penasaran, apa yang diharapkan pemerintah kalau insentif tidak cukup untuk memotivasi daerah-daerah tersebut untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan dan pendidikan? πŸ€”. Mungkin pemerintah ingin mengurangi biaya operasional, tapi itu tidak akan membantu meningkatkan kualitas layanan yang dibutuhkan oleh masyarakat. 😐
 
Insentif penurunan stunting jadi Rp300 miliar? Nah, kalau gini pemerintah memang sedang fokus utama di bidang keshatan anak-anak πŸ˜‚. Tapi, sepertinya insentif ini kurang banyak untuk daerah-daerah yang memerlukan bantuan lebih banyak ya... Seperti juga ada kabupaten-kabupaten dan kota-kota lain yang mendapatkan insentif ini, tapi salah satu provinsi terbesar yaitu Kalimantan Barat tidak masuk daftar? πŸ€”. Mungkin harus ditinjau kembali sih, apakah insentif ini cukup bantu mengurangi stunting di Indonesia ya...
 
kembali
Top