Telkom Raih Penghargaan Masa Depan untuk Perangkap Stunting dengan Inovasi Aplikasi
Upaya menurunkan angka prevalensi stunting di Indonesia, yang dikenal sebagai peradangan pada bayi atau anak kecil berakibat jangka panjang seperti rongga otot, tulang dan hati menjadi terlalu lebar dan tidak seimbang dalam tubuh tersebut, selama ini masih merupakan masalah yang menghantui Indonesia. Pada tahun 2023 prevalensi stunting di Indonesia mencapai 21,5% namun turun menjadi 19,8% pada tahun 2024 di mana masih belum memenuhi target rumpun pendapatan nasional bersama tahun (RPJMN) sebesar 14%.
Berdasarkan ini Telkom melalui program Stunting Action Hub berhasil meraih penghargaan masa depan untuk perangkap stunting dengan inovasi aplikasi. Kondisi ini memerlukan penanganan yang cepat dan tanggap untuk memperkuat upaya pencegahan dan penanganan stunting di Indonesia.
Upaya menurunkan angka prevalensi stunting di Indonesia, yang dikenal sebagai peradangan pada bayi atau anak kecil berakibat jangka panjang seperti rongga otot, tulang dan hati menjadi terlalu lebar dan tidak seimbang dalam tubuh tersebut, selama ini masih merupakan masalah yang menghantui Indonesia. Pada tahun 2023 prevalensi stunting di Indonesia mencapai 21,5% namun turun menjadi 19,8% pada tahun 2024 di mana masih belum memenuhi target rumpun pendapatan nasional bersama tahun (RPJMN) sebesar 14%.
Berdasarkan ini Telkom melalui program Stunting Action Hub berhasil meraih penghargaan masa depan untuk perangkap stunting dengan inovasi aplikasi. Kondisi ini memerlukan penanganan yang cepat dan tanggap untuk memperkuat upaya pencegahan dan penanganan stunting di Indonesia.