Ini Tantangan Pengembangan Obat Bahan Alam di Indonesia

Dekati 2025 ini, Indonesia masih belum memiliki obat-obatan dari bahan alam yang memadai. Meski telah banyak penelitian dan pengembangan produk herbal yang berpotensi menjadi obat-obatan modern alami integratif (OMAI), masih terhambat oleh beberapa faktor.

Salah satu tantangan utama adalah belum masuknya OMAI dalam Formularium Nasional dalam Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan. Hal ini terkait dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 54 Tahun 2018 tentang Penyusunan dan Penerapan Formularium Nasional dalam Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan.

Menurut Raymond Tjandrawinata, direktur bisnis dan urusan ilmu pengetahuan PT Dexa Medica, pengobatan Ayuveda dan Unani sudah digunakan dalam Sistem Jaminan Kesehatan Nasional di India. Namun, Indonesia belum memiliki produk herbal yang berkualitas seperti produk tersebut.

Dexa Laboratories of Biomolecular Sciences (DLBS) telah melakukan penelitian dan pengembangan OMAI sejak tahun 2005. Produk-produk herbal dari DLBS sudah digunakan oleh banyak dokter spesialis, termasuk di Indonesia dan beberapa negara ASEAN lainnya.

Namun, masih ada kesenjangan dalam regulasi obat-obatan bahan alam di Indonesia. Menurut Pradeep Dua, Wakil Ketua Sekretariat WHO-IRCH, tujuan utama dari strategi ini adalah pembangunan basis bukti yang kuat untuk pengobatan tradisional dan komplementer, serta pengembangan peraturan yang tepat untuk keamanan dan efektivitas.

Dalam pertemuan dengan delegasi WHO dan Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI), Raymond Tjandrawinata mengklaim bahwa produk herbal dari DLBS sudah memenuhi standar internasional. Namun, masih perlu penyesuaian regulasi untuk memfasilitasi pengembangan OMAI di Indonesia.

Dengan demikian, Indonesia harus meningkatkan upaya penelitian dan pengembangan obat-obatan bahan alam agar dapat bersaing dengan produk kimia internasional.
 
Gue pikir ini serius sekali, kok? Indonesia masih belum punya obat-obatan herbal yang berkualitas, padahal sudah banyak penelitian dan pengembangan produk herbal yang berpotensi menjadi obat-obatan modern alami integratif (OMAI). Masih banyak kesenjangan dalam regulasi obat-obatan bahan alam di Indonesia, kayaknya perlu dicari solusi agar Indonesia bisa bersaing dengan produk kimia internasional πŸ€”. Gue rasa penelitian dan pengembangan OMAI harus ditingkatkan, sehingga kita bisa memiliki obat-obatan herbal yang berkualitas dan aman untuk dikonsumsi oleh masyarakat. Tapi, gue harap tidak perlu lagi menunggu lama-lama, karena ini adalah kebutuhan yang sangat penting bagi kesehatan kita πŸ™.
 
Pikirin aja sih, jaman ini sudah ada banyak penemuan obat herbal yang kualitasnya bagus banget πŸ’Š. Tapi masih banyak hal yang perlu diperbaiki di Indonesia, kayaknya harus meningkatkan regulasi dan penelitian terlebih dahulu πŸ“š. Jangan sabar-sabaran nunggu produk herbal yang berkualitas seperti India atau Eropa, kita harus berinovasi dan menciptakan produk sendiri πŸ’‘. Tapi, gimana kalau ada kesenjangan dalam regulasi obat-obatan bahan alam di Indonesia? Apakah kita tidak bisa belajar dari kesalahan orang lain πŸ€”?
 
Wow πŸ€”, masih banyak hal yang harus dibenahi dalam pengembangan obat-obatan herbal di Indonesia. Banyak negara lain sudah memiliki produk herbal yang berkualitas tinggi dan telah diterima secara internasional. Mari kita fokus meningkatkan penelitian dan pengembangan untuk membuat produk herbal kami lebih baik 🌿πŸ’ͺ
 
maaf lagi, aku kembali lagi setelah terlambat πŸ˜…. ternyata masih banyak yang belum jadi, obat herbal Indonesia masih belum ada di buku obat resmi πŸ€”. aku rasa kalau kita harus fokus pada penelitian dan pengembangan lebih banyak lagi, jangan sampai kita tertinggal sama-sama dengan negara-negara lainnya. tapi juga harus nanti ada regulasi yang tepat untuk keamanan dan efektivitasnya, jangan cuma soal kualitas aja πŸ€·β€β™‚οΈ. aku harap bisa melihat obat herbal Indonesia menjadi lebih baik lagi di masa depan πŸ’ͺ.
 
Gak percaya nggak kalau kita masih belum punya obat herbal yang cukup kualitas ya? Sip, kita udah banyak penelitian dan pengembangan, tapi ada banyak hal yang still hambatnya... Pertama, Formularium Nasional masih belum termasuk produk herbal. Itu karena Peraturan Menteri Kesehatan yang ketat. Tapi kayaknya Indonesia bisa belajar dari India, mereka udah punya produk herbal yang berkualitas.

Dan ada juga DLBS yang sudah lama melakukan penelitian dan pengembangan OMAI. Produk-produk mereka sudah digunakan oleh banyak dokter spesialis, termasuk di Indonesia. Tapi masih ada kesenjangan dalam regulasi obat-obatan bahan alam di sini... Kita harus meningkatkan upaya penelitian dan pengembangan agar bisa bersaing dengan produk kimia internasional. Dan perlu penyesuaian regulasi untuk memfasilitasi pengembangan OMAI di Indonesia. πŸ€”
 
Gue pikir, kalau kita beli banyak obat jadi kualitasnya punya nggak berbeda dengan obat dari luar. Sekarang ini, banyak orang yang memilih herbal karena alasan itu lebih aman, tapi gue rasa masih ada keraguan di hati. Kita harus punya produk herbal yang berkualitas, bukan hanya produsen yang serius aja.

Gue ingat kalau ketika gue masih kecil, ibu gue selalu memberikan obat herbal untuk meredakan sakit. Tapi, sekarang ini banyak produk herbal yang dipasarkan dengan cara yang tidak jelas, sih. Kita harus punya regulasi yang tepat untuk memastikan kualitasnya, cari bukti-bukti nyata untuk membuktikannya.

Saya rasa kalau kita ingin meningkatkan kesehatan masyarakat, kita harus punya obat herbal yang aman dan efektif. Jangan sampai kita jadi contoh negara lain yang belum punya produk herbal yang berkualitas.
 
ini kayaknya kalau kita fokus lebih pada pengembangan OMAI saja, nih πŸŒΏπŸ”¬. sepertinya masih banyak sekali kesenjangan dalam regulasi obat-obatan bahan alam di Indonesia, kan? dan produk herbal dari DLBS sudah digunakan oleh banyak dokter spesialis di negara lain, tapi belum bisa masuk ke dalam Formularium Nasional di Indonesia πŸ€”. itu kayaknya bikin kita kesusahui, ya 😬. tapi kalau kita fokus lebih pada pengembangan dan penelitian OMAI, saya rasa kita bisa bersaing dengan produk kimia internasional dan meningkatkan kesehatan masyarakat 🌈πŸ’ͺ.
 
Makanya lagi, kita harus berusaha lebih keras ya? Kita harus mengejar target ini dengan serius, tapi jangan lupa untuk selalu menjaga hati kita πŸ™. Mungkin nanti, kita bisa membuat Indonesia menjadi contoh bagi negara-negara lain dalam pengembangan obat-obatan herbal yang berkualitas. Dan siapa tahu, mungkin produk-produk herbal dari Dexa Laboratories of Biomolecular Sciences (DLBS) bisa menjadi salah satu yang membantu kita mencapai target ini 🀞.
 
Gue penasaran sih mengapa Indonesia masih terlambat dalam pengembangan obat-obatan herbal, gak ada yang ngebawa konsep ini sejak dulu, toh nggak perlu ribet banget nih! πŸ€” Apalagi produk herbal dari DLBS sudah digunakan oleh banyak dokter di Indonesia dan ASEAN, kenapa kita masih belum bisa? Mungkin karena biaya pengembangan yang mahal, tapi gue pikir itu tidak masalah, karna dengan teknologi modern, kita bisa membuat obat-obatan herbal yang berkualitas dengan lebih murah! πŸ’Έ
 
Kalau lagi gini aja, Indonesia kayaknya masih keterlambat banget dalam hal teknologi. Saya rasa kita harus fokus lebih pada penelitian dan pengembangan produk herbal ini. Kita tidak bisa menunggu lama lagi ya kalau Indonesia ingin bersaing dengan negara lain di dunia. Tapi, mungkin kita harus lebih teliti dalam mengatur regulasi yang ada, jadi gak ada kesenjangan seperti sebelumnya πŸ€”
 
gampang banget buat pemerintah dan lembaga-lembaga kesehatan, kok masih belum ada obat-obatan herbal yang memadai πŸ€”. sementara di India sudah punya produk herbal yang berkualitas, Indonesia harus serius dalam penelitian dan pengembangan. mungkin perlu ada perubahan regulasi untuk memfasilitasi pengembangan OMAI di Indonesia. kalau mau bersaing dengan produk kimia internasional, perlu adanya inovasi dan inisiatif dari pihak yang berkepentingan πŸš€.
 
Belom ada obat herbal yang berkualitas, ini sangat berantai 🀯! Pengobatan Ayuveda di India udah digunakan oleh banyak dokter, tapi di Indonesia masih belum ada apa-apa. Dexa Laboratories sudah lama bekerja sama dengan WHO, tapi masih terhambat oleh regulasi yang kaku πŸ˜’.

Kita harus meningkatkan upaya penelitian dan pengembangan obat-obatan bahan alam agar bisa bersaing dengan produk kimia internasional. Belom ada alasan kita harus tertinggal πŸ€¦β€β™‚οΈ. Kita harus lebih cepat dan lebih smart dalam mengembangkan produk herbal yang berkualitas. Jangan biarkan Indonesia kalah dengan negara-negara lainnya dalam hal teknologi dan obat-obatan πŸš€.
 
Gue pikir ini salah satu prioritas kita di masa depan ya! πŸ€” Kalau Indonesia ingin menjadi negara yang maju, harusnya kita punya obat-obatan herbal yang berkualitas tinggi seperti India atau Cina. Tapi sayangnya, masih banyak sekali kesenjangan dalam regulasi obat-obatan bahan alam di sini.

Gue rasa kalau kita harus meningkatkan penelitian dan pengembangan obat-obatan herbal agar dapat bersaing dengan produk kimia internasional. Misalnya, kita bisa bekerja sama dengan universitas atau institusi riset yang sudah ahli dalam bidang ini.

Dan sayangnya, masih banyak sekali dokter-dokter yang tidak percaya dengan produk herbal, padahal herbal itu memiliki manfaat yang sangat besar untuk kesehatan kita! 🌿 Gue rasa kalau kita harus meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kelebihan obat-obatan herbal.
 
Hmm.. kalau kita lihat kasus ini, masih banyak hal yang kurang jelas. Misalnya, apakah produk herbal dari DLBS benar-benar memenuhi standar internasional? Atau apa ada beberapa kelemahan lagi? πŸ€”

Saya pikir Indonesia harus lebih teliti dalam penelitian dan pengembangan obat-obatan bahan alam. Jangan hanya mau terburu-buru, tapi harus memastikan bahwa produk yang dihasilkan benar-benar aman dan efektif. Sama-sama, kita tidak ingin salah menilai produk herbal yang bisa membantu banyak orang. πŸ’Š
 
ini kalau aja Indonesia punya obat herbal yang asli bisa banget manfaatnya 🀩. kira-kira ngapun tahun 2025 ini masih belum ada obat herbal yang berkualitas di Indonesia, sih makin beresiko kita terjebak sama produk kimia internasional. kalau aja Indonesia punya strategi yang tepat dan menginvestasikan dana besar ke pengembangan obat-obatan bahan alam, pasti bisa bersaing dengan negara-negara lainnya πŸ†.
 
aku pikir kalau indonesia masih belum memiliki obat obatan dari bahan alam yang memadai, itu masih tidak masuk akal! aku sudah lama mengikuti pengembangan OMAI oleh Dexa Laboratories of Biomolecular Sciences (DLBS) dan aku yakin bahwa produk-produk herbal dari DLBS sudah berkualitas tinggi. aku sudah melihat langsung bagaimana efektivitasnya dalam merawat pasien-pasien dengan kondisi-kondisi tertentu.

aku juga pikir kalau peraturan yang ada di indonesia masih belum memadai untuk mendukung pengembangan OMAI. tapi aku yakin bahwa dengan peningkatan upaya penelitian dan pengembangan, serta penyesuaian regulasi, Indonesia bisa bersaing dengan produk kimia internasional. aku juga harap agar pemerintah indonesia dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kebaikan obat-obatan bahan alam.

aku already support Dexa Medica dan DLBS selama ini, dan aku tidak akan berhenti mendukung mereka hanya karena ada masalah-masalah yang harus diatasi. aku yakin bahwa dengan kerja sama antara pemerintah indonesia, perusahaan-perusahaan seperti Dexa Medica, dan lembaga-lembaga kesehatan lainnya, kita bisa mencapai tujuan ini! πŸ™ŒπŸ’š
 
Kalau nonton siaran TV pagi-pagi, aku senang banget dengerin kata-kata Raymond Tjandrawinata tentang pembangunan OMAI di Indonesia πŸ™Œ. Aku pikir itu sangat penting banget, karena kita sudah punya banyak herbal dan ramuan yang bagus untuk pengobatan, tapi belum ada regulasi yang tepat untuk membuatnya bisa dipakai secara luas oleh dokter-dokter. Aku berharap pemerintah akan segera mengambil tindakan untuk memfasilitasi pengembangan OMAI di Indonesia, sehingga kita bisa menikmati manfaat herbal alami ini πŸŒΏπŸ’Š. Tapi, aku juga senang dengerin kata-kata Pradeep Dua tentang pentingnya pembangunan basis bukti yang kuat untuk pengobatan tradisional dan komplementer πŸ“š. Aku pikir itu sangat penting banget, karena kita harus bisa memastikan bahwa obat-obatan herbal yang kita pakai benar-benar aman dan efektif πŸ’ŠπŸ‘.
 
Gak percaya kalau Indonesia masih belum punya obat herbal yang cukup, 2025 lagi nggak sih? Belum masuk OMAI di Formularium Nasional, keren banget! Pengobatan Ayuveda dan Unani udah digunakan di India, tapi di Indonesia gak ada yang seragam. Dexa Laboratories udah lama berusaha, tapi masih ada kesenjangan di regulasi obat-obatan bahan alam disini. Saya rasa Indonesia harus fokus lebih pada penelitian dan pengembangan OMAI agar bisa bersaing dengan produk kimia internasional. Tapi, apa yang pasti adalah kita harus sabar dan tidak terburu-buru, karena kualitas dan keamanan harus di prioritaskan juga πŸ€”πŸ’Š
 
kembali
Top