Keracunan Makanan Bergizi di Banjar, Bupati Mengancam Menutup Program SPPG
Puluhan siswa dari sekolah-sekolah di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel), mengalami keracunan makanan setelah menyantap makanan bergizi gratis (MBG) yang disajikan oleh pemerintah. Menu MBG tersebut terdiri dari nasi kuning, ayam suwir, orek tempe, sayur oseng, dan sepotong melon.
Siswa-siswa ini diduga mengalami keracunan setelah makan menu MBG yang disajikan pada hari yang sama. Mereka kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Ratu Zalecha Banjar (RSUD Ratu Zalecha) untuk diperiksa.
Komandan Kodim 1006 Banjar, Letkol Inf Bambang Prasetyo Prabujaya, mengungkapkan bahwa makanan tersebut akan dicek di laboratorium untuk menentukan penyebab keracunan. "Saat ini sedang dilakukan pemeriksaan secara laboratorium. Nanti akan kita periksa apakah yang menjadi permasalahan dari makanan tersebut," tuturnya.
Bupati Banjar, Saidi Mansyur, telah menjanjikan bahwa program SPPG (Sumatera Pusat Program Gunung) akan dievaluasi terkait dengan terjadinya keracunan pada puluhan siswa. "Dipastikan dievaluasi, kami tidak ingin program pusat ini terganggu hal-hal seperti ini, pemda hadir dan tentu melalui satgas berkoordinasi memastikan program ini berjalan lancar ke depan," ujar Saidi.
Keracunan makanan pada puluhan siswa di Banjar telah menjadi kekhawatiran bagi warga dan pemerintah setempat. Menurut beberapa sumber, keracunan tersebut dapat membawa risiko penyakit seperti diare, muntah, dan perdarahan usus.
Puluhan siswa dari sekolah-sekolah di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel), mengalami keracunan makanan setelah menyantap makanan bergizi gratis (MBG) yang disajikan oleh pemerintah. Menu MBG tersebut terdiri dari nasi kuning, ayam suwir, orek tempe, sayur oseng, dan sepotong melon.
Siswa-siswa ini diduga mengalami keracunan setelah makan menu MBG yang disajikan pada hari yang sama. Mereka kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Ratu Zalecha Banjar (RSUD Ratu Zalecha) untuk diperiksa.
Komandan Kodim 1006 Banjar, Letkol Inf Bambang Prasetyo Prabujaya, mengungkapkan bahwa makanan tersebut akan dicek di laboratorium untuk menentukan penyebab keracunan. "Saat ini sedang dilakukan pemeriksaan secara laboratorium. Nanti akan kita periksa apakah yang menjadi permasalahan dari makanan tersebut," tuturnya.
Bupati Banjar, Saidi Mansyur, telah menjanjikan bahwa program SPPG (Sumatera Pusat Program Gunung) akan dievaluasi terkait dengan terjadinya keracunan pada puluhan siswa. "Dipastikan dievaluasi, kami tidak ingin program pusat ini terganggu hal-hal seperti ini, pemda hadir dan tentu melalui satgas berkoordinasi memastikan program ini berjalan lancar ke depan," ujar Saidi.
Keracunan makanan pada puluhan siswa di Banjar telah menjadi kekhawatiran bagi warga dan pemerintah setempat. Menurut beberapa sumber, keracunan tersebut dapat membawa risiko penyakit seperti diare, muntah, dan perdarahan usus.