Ini 5 Faktor Penyebab Meningkatnya Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak, Menurut Menteri PPPA

Kekerasan terhadap perempuan dan anak semakin meningkat, apa yang diungkapkan oleh Menteri PPPA Arifatul Choiri Fauzi? Ternyata ada lima faktor utama penyebab peningkatan kekerasan ini.

Pertama, faktor ekonomi. Kekerasan dalam rumah tangga, pendidikan, dan lain-lain semakin meningkat akibat dampak ekonomi yang sangat mempengaruhi segala aspek kehidupan. Oleh karena itu, mulai tahun depan akan dibentuk jejaring mitra untuk penguatan ekonomi khususnya untuk ekonomi perempuan.

Kedua, pola asuh dalam keluarga yang kurang tepat. Banyak orangtua yang merasa kesulitan memberikan bimbingan pengasuhan kepada anak-anak mereka sehingga banyak keluarga yang mengalami kesulitan dalam menerapkan pola asuh yang tepat.

Ketiga, gadget. Penggunaan gadget semakin meningkat dan memiliki dampak yang signifikan terhadap hubungan antara anggota masyarakat satu dengan lainnya.

Keempat, faktor lingkungan. Program Ruang Bersama Indonesia dapat menjadi salah satu solusi untuk penjagaan dari tingkat hulu kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Dan terakhir, faktor budaya. Pernikahan usia anak menjadi salah satu penyebab yang menyebabkan kekerasan terhadap anak maupun perempuan karena usianya belum matang dan memiliki kondisi yang kurang baik sehingga kurang gizi, stunting, dan sebagainya.

Menteri PPPA Arifatul Choiri Fauzi juga mencontohkan salah satu kerja sama yang dilakukan dengan Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) dalam hal penguatan ekonomi.
 
ini masalahnya jadi terus banget, ya... kekerasan terhadap perempuan dan anak semakin banyak jadi perhatian. aku pikir faktor ekonomi ini salah satu penyebab utama, karena semua aspek kehidupan kita diinflasi, biaya rumah tangga naik, sisa uang yang tinggal pun kurang. kalau bukan itu, bagaimana bisa ada orangtua yang bisa memberikan bimbingan yang tepat pada anak-anak? dan apa lagi dengan gadget semakin banyak digunakan, kita jadi kurang berkomunikasi dengar. aku rasa program Ruang Bersama Indonesia ini sangat penting untuk mengantisipasi tingkat kekerasan ini. tapi, aku pikir faktor budaya yang dibahas juga perlu kita pertimbangkan, karena pernikahan usia anak benar-benar bisa menyebabkan masalah ini jadi makin parah.
 
Kalau mau tahu apa penyebab kekerasan terhadap perempuan dan anak itu, gak usah bingung banget. Pertama, ekonomi yang kayak udah kena dampaknya, apalagi kalau kamu perempuan. Kondisi ekonomi yang tidak stabil membuat banyak orangtua kesulitan memberikan bimbingan kepada anak-anak mereka. Kemudian ada faktor budaya yang seringkali menghasilkan konseptu persenyum lebar itu, ya. Pernikahan anak yang umur belum cukup dewasa itu memang salah satu penyebab kekerasan. Tapi kalau kita lihat dari sisi lain, teknologi gadget juga salah satu penyebabnya ya. Gadgets seringkali membuat orang lebih fokus pada layar bukan dengan keluarga sendiri.

Saya rasa apa yang harus dilakukan di sini adalah konsolidasi dan kerja sama antara semua pihak yang terlibat, mulai dari Pemerintah hingga masyarakat sipil. Tapi aku yakin kalau kita dapat bekerja sama dengan baik, nanti kita bisa mengurangi jumlah kekerasan itu dan membuat hidup bagi perempuan dan anak lebih aman dan nyaman. 🤝💖
 
Makanya kita harus punya hati yang lembut dan peduli, biar anak-anak perempuan kita tidak terluka 😔. Menteri PPPA Arifatul Choiri Fauzi benar-benar mencoba solusinya dari beberapa aspek, mulai ekonomi hingga pola asuh di rumah. Tapi, gampangnya caranya sih, kan? Kita harus lebih peduli dengan anak-anak kita dan perempuan-perempuan yang masih terluka 😕.

Jadi, bagaimana kalau kita mulai dari diri kita sendiri? Mau mengubah pola asuh di rumah, tidak lagi membiarkan gadget membawa kita jauh dari orang-orang yang kita cintai. Makanya, kita harus belajar untuk bersatu dan peduli dengan satu sama lain 🤝.
 
Gue pikir ada hal lain yang perlu di perhatikan yaitu pentingnya edukasi untuk anak-anak dan dewasa tentang kekerasan dalam rumah tangga, karena kalau kita hanya fokus pada faktor ekonomi saja, nanti gue rasa masih banyak masalah yang kurang terjawab.
 
Saya rasa ini bukti bahwa kita harus berubah mulai dari diri sendiri, bukan hanya memerintah. Kita harus mengubah pola asuh di rumah, tidak hanya menitikberatkan pendidikan dan ekonomi. Gadget memang membuat kita lebih terhubung, tapi juga membuat kita semakin sulit untuk berkomunikasi secara efektif. Kami perlu belajar bagaimana menggunakan teknologi dengan bijak 📱
 
Pernah kalau bisa, kita harus fokus pada hal ini ya... Kekerasan terhadap perempuan dan anak harus diatasi dulu sebelum kita fokus pada cara-cara untuk mengatasinya. Kita harus mulai dari diri sendiri, keluarga, masyarakat, dan negara kita juga. Yang penting adalah kita harus berani mengungkapkan masalah-maslah ini dan tidak ragu-ragu lagi 💡👥

Kita harusnya punya program yang lebih baik untuk membantu perempuan dan anak-anak kita, seperti pelatihan kekerasan bawaan, pendidikan kesehatan, dan lain-lain. Karena dengan demikian kita bisa mengurangi faktor-faktor yang menyebabkan kekerasan ini 🤝🏻💖

Dan yang jadi masalah kalau kita hanya fokus pada solusi saja, tapi tidak ada rencana untuk mencegah terlebih dahulu. Kita harusnya punya strategi yang lebih baik untuk mengatasi masalah ini sejak dulu 🤔👎
 
Maaf sih, ternyata kekerasan terhadap perempuan dan anak semakin meningkat. Faktornya banyak banget! Pertama, ekonomi, gini: dampak ekonomi yang mempengaruhi segala aspek kehidupan, seperti rumah tangga dan pendidikan. Maka, mulai depan akan dibentuk jejaring mitra untuk penguatan ekonomi khususnya untuk ekonomi perempuan.

Kedua, pola asuh keluarga yang kurang tepat. Banyak orangtua kesulitan memberikan bimbingan pengasuhan kepada anak-anak mereka. Maka, banyak keluarga yang mengalami kesulitan dalam menerapkan pola asuh yang tepat.

Gadget juga jadi salah satu faktor yang signifikan terhadap hubungan antara anggota masyarakat. Dan, program Ruang Bersama Indonesia bisa menjadi salah satu solusi untuk penjagaan dari tingkat hulu kekerasan terhadap perempuan dan anak. Yang penting adalah kita harus bekerja sama dalam mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak! 🤝💖
 
Saya rasa ini benar-benar keren banget! Menteri PPPA Arifatul Choiri Fauzi memang punya cara yang tepat untuk mengatasi masalah kekerasan terhadap perempuan dan anak, tapi masih banyak hal yang harus diperbaiki. Saya pikir salah satu faktor utama penyebab kekerasan ini adalah karena kita belum mau membicarakan hal ini secara langsung, jadi kita harus punya wadah untuk membicarakan dan mengatasinya.
 
Pernah dengeran, kalau peningkatan kekerasan terhadap perempuan dan anak bisa diatasi jika kita serius membantu ekonomi perempuan dan juga memberikan kesadaran kepada orang tua tentang bagaimana menerapkan pola asuh yang tepat. Tapi, gimana kalau kita harus dipaksa? Kalau pemerintah mau buat program Ruang Bersama Indonesia sih, tapi bagaimana kalau program itu tidak bisa mencapai semua orang? 🤔 Kita butuh kerja sama yang serius dan cepat, bukan hanya memotong fundasi yang kita miliki. Dan, kalau kita ingin mengurangi pernikahan usia anak, kita harus membantu masyarakat untuk lebih sadar dan memberikan kesempatan bagi remaja untuk belajar dan berkembang. Kita butuh pemicu dari pendidik, guru-guru dan orang tua yang peduli dengan masa depan anak-anak kita. Kita harus bersatu dan menolak kekerasan terhadap anak dan perempuan. 💪
 
Pernah pernah nonton film 'Breaking Bad' kan? Siap-siap aja, aku suka buat kumpul dengar ceritanya... tapi sepertinya ada kekerasan yang serius terjadi di Indonesia sekarang ni... Menteri PPPA Arifatul Choiri Fauzi kayaknya benar-benar peduli dengan hal ini. Saya pikir faktor ekonomi dan pola asuh yang kurang tepat pasti salah satu penyebab utama. Kalau kita tidak berani memberikan bimbingan pengasuhan kepada anak-anak, bagaimana mereka akan tahu cara merawat diri sendiri? Dan tentang gadget, sih aku pikir itu memang sangat mempengaruhi hubungan antara orang satu dengan lainnya... tapi apa yang bisa kita lakukan jika semuanya udah terlalu terjebak di dalam layar laptop atau ponsel? 🤔💻
 
kembali
Top