Tim nasional Inggris mencetak rekor baru di Eropa, lolos Piala Dunia 2026 tanpa sekali kebobolan dalam perjalanan kualifikasi. Dengan delapan kemenangan dari delapan laga dan delapan clean sheet, Inggris menjadi tim pertama di kontinen ini yang berhasil meloloskan diri tanpa mengalami kekalahan setelah memainkan minimal enam pertandingan.
Pertandingan ini berjalan dengan ketat, tetapi Inggris menunjukkan kenyamanan dan efektivitas di lapangan. Ia juga menunjukkan kemampuan dalam menggunakan pemain pengganti sebagai pilihan untuk membuka permainan. Harry Kane sekali lagi menjadi tokoh utama, mencetak gol pembuka serta memecah ketahanan Albania dengan sundulan setelah umpan silang Marcus Rashford.
Koleksi gol Kane musim ini meningkat menjadi 28 gol dalam 22 pertandingan, sedangkan total gol internasionalnya menjadi 78, yang masih kalah satu dari torehan legenda Pelé. Dalam perjalanan ini, Inggris menunjukkan kemajuan signifikan dalam menciptakan identitas permainan dan tidak ada lagi eksperimen pemain di posisi asing.
Albania terbukti menjadi lawan yang sulit selama kualifikasi, hanya mengalami kebobolan tiga kali sebelum pertandingan ini. Mereka menggunakan lini tengah 4-5-1 dan mengandalkan serangan balik untuk membuka pertahanan lawan.
Dalam permainan akhir, Inggris meningkatkan intensitas setelah perubahan formasi menjadi 4-1-4-1. Pergantian ini langsung memberikan dampak, dengan ketegangan meningkat dan Inggris fokus dalam mencapai keunggulan. Kane tetap menjadi tokoh utama di setiap langkah penting mereka, memasuki putaran final dengan modal kepercayaan diri tinggi.
Pertandingan ini berjalan dengan ketat, tetapi Inggris menunjukkan kenyamanan dan efektivitas di lapangan. Ia juga menunjukkan kemampuan dalam menggunakan pemain pengganti sebagai pilihan untuk membuka permainan. Harry Kane sekali lagi menjadi tokoh utama, mencetak gol pembuka serta memecah ketahanan Albania dengan sundulan setelah umpan silang Marcus Rashford.
Koleksi gol Kane musim ini meningkat menjadi 28 gol dalam 22 pertandingan, sedangkan total gol internasionalnya menjadi 78, yang masih kalah satu dari torehan legenda Pelé. Dalam perjalanan ini, Inggris menunjukkan kemajuan signifikan dalam menciptakan identitas permainan dan tidak ada lagi eksperimen pemain di posisi asing.
Albania terbukti menjadi lawan yang sulit selama kualifikasi, hanya mengalami kebobolan tiga kali sebelum pertandingan ini. Mereka menggunakan lini tengah 4-5-1 dan mengandalkan serangan balik untuk membuka pertahanan lawan.
Dalam permainan akhir, Inggris meningkatkan intensitas setelah perubahan formasi menjadi 4-1-4-1. Pergantian ini langsung memberikan dampak, dengan ketegangan meningkat dan Inggris fokus dalam mencapai keunggulan. Kane tetap menjadi tokoh utama di setiap langkah penting mereka, memasuki putaran final dengan modal kepercayaan diri tinggi.