Air Hujan Jakarta Mengandung Mikroplastik Berbahaya, Berikut Ini Penjelasannya
Dalam penelitian Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang dilakukan sejak 2022, ditemukan adanya partikel mikroplastik berbahaya di setiap sampel air hujan di Jakarta. Mikroplastik ini terbentuk dari degradasi limbah plastik melayang di udara akibat aktivitas manusia, seperti serat sintetis pakaian, debu kendaraan dan ban, serta sisa pembakaran sampah plastik.
Keberadaan mikroplastik dalam hujan dapat berdampak serius terhadap kesehatan. Menurut pakar kesehatan masyarakat dr. Ngabila Salama, paparan mikroplastik dalam jangka pendek bisa menyebabkan iritasi saluran pernapasan, seperti batuk, sesak napas, dan peradangan pada paru-paru akibat stres oksidatif.
Selain itu, mikroplastik yang tertelan melalui makanan atau minuman juga bisa mengganggu sistem pencernaan, memicu iritasi pada usus, hingga mengganggu keseimbangan flora usus. Bahkan, paparan terus-menerus mikroplastik dalam lingkungan juga bisa merusak jaringan dan organ vital.
Jadi, apa saja zat yang terkandung di dalam mikroplastik tersebut? Penelitian BRIN menemukan bahwa mikroplastik ini mengandung berbagai jenis polutan kimia berbahaya, seperti PAH (polycyclic aromatic hydrocarbon), PCB (polychlorinated biphenyl), dan DDT.
Dalam penelitian Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang dilakukan sejak 2022, ditemukan adanya partikel mikroplastik berbahaya di setiap sampel air hujan di Jakarta. Mikroplastik ini terbentuk dari degradasi limbah plastik melayang di udara akibat aktivitas manusia, seperti serat sintetis pakaian, debu kendaraan dan ban, serta sisa pembakaran sampah plastik.
Keberadaan mikroplastik dalam hujan dapat berdampak serius terhadap kesehatan. Menurut pakar kesehatan masyarakat dr. Ngabila Salama, paparan mikroplastik dalam jangka pendek bisa menyebabkan iritasi saluran pernapasan, seperti batuk, sesak napas, dan peradangan pada paru-paru akibat stres oksidatif.
Selain itu, mikroplastik yang tertelan melalui makanan atau minuman juga bisa mengganggu sistem pencernaan, memicu iritasi pada usus, hingga mengganggu keseimbangan flora usus. Bahkan, paparan terus-menerus mikroplastik dalam lingkungan juga bisa merusak jaringan dan organ vital.
Jadi, apa saja zat yang terkandung di dalam mikroplastik tersebut? Penelitian BRIN menemukan bahwa mikroplastik ini mengandung berbagai jenis polutan kimia berbahaya, seperti PAH (polycyclic aromatic hydrocarbon), PCB (polychlorinated biphenyl), dan DDT.