Terdampak Kalmaegi di Filipina, Banyak Kehilangan Nyawa dan Bangunan Terhancur.
Banyak korban tewas akibat topan Kalmaegi yang melanda Filipina bagian tengah pada Senin (3/11) menjelang dini hari kemarin, kata wakil administrator badan penanggulangan bencana sipil Rafaelito Alejandro. Menurutnya, sebanyak 66 orang tewas dan 26 lainnya hilang.
Kalmaegi kemudian bergerak dari provinsi Palawan ke Laut Cina Selatan sebelum tengah hari Rabu dengan kecepatan angin hingga 130 km/jam (81 mph). Namun, tidak hanya topan Kalmaegi yang terjadi, hujan lebat dan banjir juga menjadi masalah di beberapa wilayah.
Provinsi Cebu adalah wilayah yang paling terdampak dalam bencana alam tersebut. Menurut wakil administrator badan penanggulangan bencana sipil Rafaelito Alejandro, Cebu mencatat 49 dari total korban tewas, yaitu orang-orang yang meninggal akibat topan Kalmaegi. Sementara itu, 26 orang masih hilang dan belum diketahui nasibnya.
Gubernur provinsi Cebu, Pamela Baricuatro, menyatakan bahwa bencana alam yang terjadi di wilayahnya belum pernah terjadi sebelumnya. Dia menambahkan bahwa mereka mengira anginlah yang akan menjadi bagian yang berbahaya, tetapi... airlah yang benar-benar membahayakan warga kami.
Selain topan Kalmaegi, sebuah helikopter Huey jatuh saat menjalankan misi tanggap bencana kemanusiaan di Agusan del Sur, Pulau Mindanao pada Selasa. Enam jenazah personel Angkatan Udara Filipina yang menunggangi helikopter itu telah dievakuasi.
Banyak korban tewas akibat topan Kalmaegi yang melanda Filipina bagian tengah pada Senin (3/11) menjelang dini hari kemarin, kata wakil administrator badan penanggulangan bencana sipil Rafaelito Alejandro. Menurutnya, sebanyak 66 orang tewas dan 26 lainnya hilang.
Kalmaegi kemudian bergerak dari provinsi Palawan ke Laut Cina Selatan sebelum tengah hari Rabu dengan kecepatan angin hingga 130 km/jam (81 mph). Namun, tidak hanya topan Kalmaegi yang terjadi, hujan lebat dan banjir juga menjadi masalah di beberapa wilayah.
Provinsi Cebu adalah wilayah yang paling terdampak dalam bencana alam tersebut. Menurut wakil administrator badan penanggulangan bencana sipil Rafaelito Alejandro, Cebu mencatat 49 dari total korban tewas, yaitu orang-orang yang meninggal akibat topan Kalmaegi. Sementara itu, 26 orang masih hilang dan belum diketahui nasibnya.
Gubernur provinsi Cebu, Pamela Baricuatro, menyatakan bahwa bencana alam yang terjadi di wilayahnya belum pernah terjadi sebelumnya. Dia menambahkan bahwa mereka mengira anginlah yang akan menjadi bagian yang berbahaya, tetapi... airlah yang benar-benar membahayakan warga kami.
Selain topan Kalmaegi, sebuah helikopter Huey jatuh saat menjalankan misi tanggap bencana kemanusiaan di Agusan del Sur, Pulau Mindanao pada Selasa. Enam jenazah personel Angkatan Udara Filipina yang menunggangi helikopter itu telah dievakuasi.