Info Demo Kades di Jakarta Hari Ini, Lokasi & Tuntutan

Kades menggelar demo di Monas dan Istana Negara, apa tuntutan mereka?

Hari ini, Senin (8/12/2025), ribuan kepala desa (kades) dan perangkat desa menunjukkan rasa tidak puasnya dengan kebijakan pemerintah yang membatalkan pencairan Dana Desa Tahap II. Mereka menggelar demo di Monumen Nasional (Monas) dan depan Istana Negara, dengan total 50.000 orang ikut berpartisipasi.

Aksi ini dipicu oleh keresahan perangkat desa yang terhambat pencairan Dana Desa Tahap II di berbagai daerah. Di Kabupaten Semarang, 38 desa tidak bisa mencairkan Dana Desa tahap dua yang seharusnya mencapai Rp300-400 juta per desa.

Kades mengajukan beberapa tuntutan kepada Presiden RI, termasuk:

1. Mencabut Peraturan Menteri Keuangan Nomor 81 Tahun 2025 tentang Pengalokasian Dana Desa Setiap Desa, Penggunaan dan Penyaluran Dana Desa Tahun Anggaran 2025 karena merugikan desa di seluruh Indonesia.
2. Mencabut Peraturan Menteri Keuangan Nomor 49 Tahun 2025 tentang Tata Cara Pinjaman dalam Rangka Pendanaan Koperasi Desa Merah Putih.
3. Mencabut peraturan dan/atau tidak menerbitkan aturan melalui Permendes dan peraturan lainnya yang mencabut kewenangan pemerintahan desa dalam tata kelola keuangan melalui Musyawarah Desa.

Aksi demo ini juga diawali dengan kerumunan bis, kendaraan kecil, dan RT/RW yang datang dari 37 provinsi di Indonesia untuk berkumpul dalam aksi damai dengan tema "Menggugah Hati Bapak Presiden Prabowo Subianto".
 
Aku pikir kades sih udah banyak banget niat aja gini. Aku bayangin kalau 50.000 orang ikut demo itu apa aja maksudnya? Mungkin mereka bingung sama kebijakan itu. Tapi, aku rasa kalau kades sih harus coba cari solusi yang lebih baik bukannya hanya demo aja. Aku ingat, Presiden Prabowo Subianto udah bilang kalau ia akan menyelesaikan masalah tersebut dengan cara yang lebih adil dan transparan. Mungkin aku salah, tapi aku harap demikian ya.
 
Aku pikir kades benar-benar tidak perlu demo seperti ini, tapi aku juga paham bagaimana merasanya ketidaknyamanan mereka. Mereka benar-benar merasa terburu-buru dengan pencairan Dana Desa Tahap II yang dipotong. Aku yakin itu karena keterbatasan sumber daya dan kebijakan yang tidak seimbang. Tapi, aku juga pikir penting untuk diskusikan masalah ini secara formal di meja perundingan, gak perlu demo besar-besaran. Mungkin bisa membuat pemerintah sedikit lebih berhati-hati dan mencari solusi yang seimbang bagi semua pihak.
 
aku pikir ini guejatan pemerintah buat pencairan dana desa yang dibawa jauh2 ke bawah, biar tidak ada konflik lagi di desa2. tapi aku rasa tuntutan kades itu sedikit wajar, karena aja desa-desa di Indonesia ini masih banyak yang belum punya infrastruktur apa aja, jadi gak bisa menerima pencairan dana yang begitu kecil. aku berharap agar pemerintah segera menyelesaikan masalah ini, supaya desa-desa di indonesia tidak terus terjebak dalam kemiskinan lagi 🤯
 
[GIF: Gajah sedang berlari dengan latar belakang Monas]

Kades pasti jadi gajah yang marah 😡

[GIF: Orang Indonesia yang sedang menunggu uang]

Rasanya seperti ini 😒, pencairan Dana Desa Tahap II dihambatnya. Kades butuh uang buat desa mereka 🤦‍♂️

[GIF: Wadah pengumpulan dana dengan warna merah]

Kades mengajukan tuntutan yang jujur dan wajar, baik itu tentang peraturan atau tidak menerbitkan aturan lainnya 🙏
 
Kadangnya aku sibuk ngobrol sama teman-temanku online dan lupa kembali ngecek news, ternyata ada demo di Monas dan Istana Negara, siapa aja yang tahu siapa yang ikut? 🤔

Menurut data dari Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah (PDB), 1.000 desa di Indonesia masih belum mencairkan Dana Desa Tahap II, itu juga bukan mainan anak-anak! 💸

Berdasarkan survei yang aku lakukan, sekitar 70% warga desa di daerah tersebut yang tidak memiliki akses ke Dana Desa Tahap II, memang buat kita ingin bangga-bangga dengan pemerintah. 🙏

Sekarang, kades-kaesnya minta apa? Mereka mau pencairan Dana Desa Tahap II di tahun ini atau tidak? 🤷‍♂️

Berikut data dari Kementerian PDB tentang dana desa yang sudah ditabung:

* 2020: Rp3,2 triliun
* 2021: Rp2,7 triliun
* 2022: Rp2,4 triliun
* 2023: Rp2,1 triliun

Itu berarti pencairan Dana Desa Tahap II di tahun ini harus minimal Rp300-400 juta per desa, padahal dana desa yang sudah ada sebesar Rp5,7 triliun. 🤯
 
Aku rasa kadesnya terlalu serius banget. Mereka bilang apa? Biaya desa jadi beban? Aku pikir ada solusi lain, ya? Mereka bisa ngobrol dengen pemerintah, tapi demo yang besar sih kayaknya tidak perlu. Banyak orang ikut berpartisipasi, tapi aku rasa mereka bisa masuk ke dalam ruang diskusi yang lebih serius dulu. Aku pikir itu yang akan efektif, bukan demo yang besar.
 
Aku pikir kades ini benar-benar tidak sabar, deh 😔. Mereka sudah ngumpulin rasa tidak puasnya selama lama, dan sekarang mereka jadi ikut aksi demo di Monas dan Istana Negara. Aku rasa perlu diperhatikan pula bagaimana dampak pencairan Dana Desa Tahap II di daerah-daerah tertentu. Aku rasa kades ini benar-benar membutuhkan bantuan dari pemerintah, tapi aku juga pikir mereka harus lebih bijak dalam menyampaikan keinginannya agar tidak terjadi kerumunan bis dan yang lainnya. Apa kades ini tahu bahwa aksi demo ini bisa berakhir dengan apa? 🤔
 
kembali
Top