Masyarakat sipil akan menggelar aksi unjuk rasa di Jakarta, Kamis (6/11) 2025. Aksi ini terbuka bagi seluruh lapisan masyarakat untuk menyuarakan penolakan rencana pemberian gelar pahlawan nasional kepada mantan Presiden Soeharto.
Aksi yang akan dipusatkan di depan kantor Kementerian Kebudayaan, Jakarta, itu bertujuan untuk menolak pengusulan nama Soeharto sebagai pahlawan nasional. Gerakan Masyarakat Sipil Adili Soeharto (Gemas) menjadi penggagas utama kegiatan tersebut.
Andri Yunus, perwakilan Gemas, menyatakan aksi ini terbuka bagi seluruh lapisan masyarakat dan korban kekerasan era Orde Baru yang akan hadir dalam aksi tersebut. Aksi dijadwalkan dimulai pukul 10.00 WIB dengan titik kumpul di kawasan Senen menuju kantor Kementerian Kebudayaan.
Massa juga berencana melanjutkan demonstrasi dalam Aksi Kamisan di depan Istana Kepresidenan. Sasaran utama demonstrasi ini adalah Menteri Kebudayaan Fadli Zon yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan.
Gemas menilai lembaga yang ia pimpin seharusnya menolak nama Soeharto dari daftar calon. Pihak Gemas sudah beberapa kali menyampaikan surat terbuka dan pernyataan resmi kepada Dewan Gelar, meminta agar pemerintah tidak mengabaikan suara publik yang menolak pengusulan tersebut.
Pemerintah sendiri masih meninjau daftar nama calon penerima gelar, termasuk Soeharto. Namun, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menyatakan bahwa daftar calon penerima gelar sudah diterima Istana dan akan diserahkan kepada Presiden untuk diputuskan.
Aksi Kamis ini diharapkan berlangsung tertib dengan pengawalan aparat keamanan. Pihak Gemas menegaskan, perjuangan ini bukan bentuk provokasi, melainkan penyampaian aspirasi agar sejarah tidak diselewengkan dan diperlakukan secara adil.
Aksi yang akan dipusatkan di depan kantor Kementerian Kebudayaan, Jakarta, itu bertujuan untuk menolak pengusulan nama Soeharto sebagai pahlawan nasional. Gerakan Masyarakat Sipil Adili Soeharto (Gemas) menjadi penggagas utama kegiatan tersebut.
Andri Yunus, perwakilan Gemas, menyatakan aksi ini terbuka bagi seluruh lapisan masyarakat dan korban kekerasan era Orde Baru yang akan hadir dalam aksi tersebut. Aksi dijadwalkan dimulai pukul 10.00 WIB dengan titik kumpul di kawasan Senen menuju kantor Kementerian Kebudayaan.
Massa juga berencana melanjutkan demonstrasi dalam Aksi Kamisan di depan Istana Kepresidenan. Sasaran utama demonstrasi ini adalah Menteri Kebudayaan Fadli Zon yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan.
Gemas menilai lembaga yang ia pimpin seharusnya menolak nama Soeharto dari daftar calon. Pihak Gemas sudah beberapa kali menyampaikan surat terbuka dan pernyataan resmi kepada Dewan Gelar, meminta agar pemerintah tidak mengabaikan suara publik yang menolak pengusulan tersebut.
Pemerintah sendiri masih meninjau daftar nama calon penerima gelar, termasuk Soeharto. Namun, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menyatakan bahwa daftar calon penerima gelar sudah diterima Istana dan akan diserahkan kepada Presiden untuk diputuskan.
Aksi Kamis ini diharapkan berlangsung tertib dengan pengawalan aparat keamanan. Pihak Gemas menegaskan, perjuangan ini bukan bentuk provokasi, melainkan penyampaian aspirasi agar sejarah tidak diselewengkan dan diperlakukan secara adil.