Tingkat inflasi di Indonesia pada bulan Oktober 2025 mencapai 0,28 persen, yang merupakan tingkat tertinggi sejak bulan Oktober 2021. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), indeks harga konsumen (IHK) meningkat menjadi 109,04 dari 108,74 pada September terus.
Terdapat beberapa komponen penyumbang inflasi di Indonesia, termasuk kelompok perawatan pribadi dan jasa yang mengalami kenaikan harga sebesar 3,05 persen. Komoditas yang dominan mendorong inflasi ini adalah emas perhiasan dengan andil 0,21 persen, kemudian komoditas cabai merah, telur ayam ras, dan daging ayam ras juga memberikan kontribusi pada inflasi.
Di sisi lain, beberapa komoditas juga memberikan tekanan deflasi, seperti bawang merah, cabai rawit, tomat, dan beberapa komoditas lainnya. Peningkatan permintaan terhadap telur ayam ras dan daging ayam ras turut mendorong kenaikan harga.
Tren kenaikan harga emas dunia terus berlanjut dan mencapai rekor baru pada Oktober 2025, yang kemudian mendorong kenaikan harga emas di pasar domestik.
Terdapat beberapa komponen penyumbang inflasi di Indonesia, termasuk kelompok perawatan pribadi dan jasa yang mengalami kenaikan harga sebesar 3,05 persen. Komoditas yang dominan mendorong inflasi ini adalah emas perhiasan dengan andil 0,21 persen, kemudian komoditas cabai merah, telur ayam ras, dan daging ayam ras juga memberikan kontribusi pada inflasi.
Di sisi lain, beberapa komoditas juga memberikan tekanan deflasi, seperti bawang merah, cabai rawit, tomat, dan beberapa komoditas lainnya. Peningkatan permintaan terhadap telur ayam ras dan daging ayam ras turut mendorong kenaikan harga.
Tren kenaikan harga emas dunia terus berlanjut dan mencapai rekor baru pada Oktober 2025, yang kemudian mendorong kenaikan harga emas di pasar domestik.