Industri Pengolahan Non-Migas Tumbuh 5,58 di Kuartal III 2025

Kementerian Perindustrian (Menperin) menyatakan bahwa industri pengolahan non-migas (IPNM) mengalami pertumbuhan yang pesat di kuartal III 2025, mencapai 5,58% atau lebih tinggi daripada pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya sebesar 5,04%. Menurut Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perindustrian, industri manufaktur ini tumbuh di atas ekonomi nasional dan menjadi salah satu sektor yang paling berkontribusi pada pertumbuhan terbaik.

Kontribusi IPNM terhadap PDB nasional meningkat menjadi 17,39% dari sebelumnya 16,92%. Penyerapan tenaga kerja juga cukup baik dengan mencapai 20,31 juta orang per Agustus 2025. Investasi di sektor manufaktur juga menunjukkan pertumbuhan yang baik dengan mencapai 37,73% dari total investasi nasional.

Namun, hal ini tidak berarti bahwa IPNM sudah mencapai optimalisasi kapasitas produk-produk dalam negeri. Menurut Agus, utilisasi IPNM masih berada di bawah 60%, yaitu sekitar 59,28%. Ini menandakan bahwa masih ada ruang untuk optimasinya dan meningkatkan produksi produk-produk manufaktur dalam negeri.

Selain itu, ekspor produk-produk manufaktur pada kuartal III 2025 berhasil mencapai 81%, yang merupakan angka yang sangat baik. Dengan demikian, Menperin percaya bahwa industri pengolahan non-migas masih memiliki potensi besar untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.
 
aku pikir ini benar-benar gembira banget!!! 🙌 IPNM benar-benar tumbuh pesat dan menjadi salah satu sektor yang paling berkontribusi pada pertumbuhan terbaik. itu bermakna besar, kan? 🤩 harus mengucapkan selamat kepada Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, atas kesuksesannya dalam meningkatkan industri manufaktur ini. aku harap produksi produk-produk manufaktur dalam negeri bisa mencapai optimasinya dan menjadi lebih baik lagi. ini akan sangat membantu pertumbuhan ekonomi nasional! 💪
 
aku pikir kalau industri manufaktur ini kayak banget kan? 5,58% lebih tinggi dari ekonomi nasional dan kontribusinya pada PDB nasional menjadi 17,39%. itu nggak main-main lah! tapi aku masih kekhawatiran tentang kapasitas produk-produk dalam negeri. 59,28% masih jauh dari optimalisasi, gimana caranya kita bisa meningkatkan produksi produk manufaktur di dalam negeri? 🤔💡
 
Gue pikir 5,58% itu sudah lumayan, tapi gak bisa diharapkan dari berbagai faktor yang menghambat produksi ya... seperti transportasi dan energi yang belum seimbang. Tapi gak apa-apa, karena IPNM ini masih memiliki potensi besar banget! Dan 17,39% itu sudah mencapai targetnya, kayaknya bisa dipercaya. Sama-sama, gue senang melihat industri manufaktur Indonesia terus berkembang... tapi gue juga khawatir dengan kapasitas produksi yang masih kurang dari optimalisasi ya, gak bisa diharapkan kita bisa meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi. 🤔💡
 
aku pikir ini bukan rahasia lagi, industri manufaktur sudah mulai siap-siap kalau mau main besar di Indonesia 🤑🇮🇩. kalau IPNM sudah mencapai 17,39% pada PDB nasional itu berarti mereka udah punya rencana yang jelas untuk meningkatkan produksi dan ekspor. tapi sayangnya masih banyak sekali yang tidak optimisasi kapasitas produk-produk dalam negeri, kan? 🤔 itu perlu diatasi segera agar industri manufaktur bisa terus tumbuh dan memberikan kontribusi besar pada ekonomi nasional 💼.
 
Maksudnya, jika kontribusi IPNM hanya sebesar 17,39% saja, berarti masih banyak lagi ruang untuk diisi, kan? Industri manufaktur ini harus bisa lebih baik lagi dari itu, karena kalau tidak, gak akan terlalu bangga, ya 😊. Dan masih ada banyak hal yang perlu diperbaiki, seperti optimasinya. Maksudnya, kalau mereka bisa meningkatkan produksi di dalam negeri, maka ekonomi kita bisa lebih stabil aja, tanpa harus tergantung pada impor juga 🤔.
 
Pokoknya IPNM kembali bersemangat 🙌. Pertumbuhan 5,58% itu memang sangat baik, tapi kita harus ingat bahwa masih ada banyak hal yang perlu diperbaiki. Utilisasi kapasitas produk dalam negeri masih di bawah 60%, itu artinya masih banyak keuntungan yang bisa didapatkan dari meningkatkan produksi. Tapi saya senang melihat ekspor produk manufaktur naik 81% 😊, itu berarti industri kita sudah bisa bersaing dengan baik di pasar internasional. Kita harus terus mendukung industri ini agar dapat mencapai potensi maksimal dan membantu pertumbuhan ekonomi nasional yang lebih baik.
 
Wah, industrial manufaktur di Indonesia gak mau kalah dengan negara-negara lain ya? Nah, ini lumayan baik banget sih. Pertumbuhannya lebih tinggi dari ekonomi nasional dan kontribusinya pada PDB naik drastis! 🤩

Tapi, nggak bisa jadi semua optimal aja, kan? Utilisasi kapasitas produksi masih di bawah 60% sih... ini artinya masih ada ruang untuk diperbaiki, ya? Dan ekspor juga lumayan baik banget, tapi kita harus ingat bahwa masih banyak hal yang perlu diperhatikan. 🤔
 
heya, aku pikir ini gampang banget! IPNM tumbuh lebih cepat dari ekonomi nasional, itu kayaknya bagus sekali 🤑. tapi, apa sih yang bikin industri manufaktur masih kalah dari sektor lain seperti teknologi atau konstruksi? aku rasa perlu ada strategi untuk meningkatkan produksi dan mengoptimalkan kapasitas produk-produk dalam negeri. misalnya bisa melalui investasi yang lebih besar atau memperbaiki infrastruktur di daerah-daerah pabrik 🚧. tapi, gampangnya ini menunjukkan bahwa IPNM sudah mulai tumbuh dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional 🌈.
 
kembali
Top