Industri cat dan pelapis Indonesia terus berkembang pesat, menjadikannya pasar terbesar di Asia Tenggara dan salah satu negara dengan pertumbuhan paling cepat di dunia. Menurut data, industri ini berpotensi menjadi negara dengan industri cat dan pelapis terbesar ketiga di dunia dalam lima hingga sepuluh tahun mendatang.
Sumber daya Indonesia yang melimpah, seperti kawasan industri di Banten dan Jawa Barat, serta infrastruktur transportasi yang baik, membuatnya menjadi tempat pilihan bagi investor. Selain itu, pemerintah juga telah membentuk asosiasi industri cat dan pelapis untuk meningkatkan kompetitivitas dan kekuatan pasar.
Alexander Mattausch, Executive Director Exhibitions NürnbergMesse GmbH, mengatakan bahwa pertukaran pengetahuan dan teknologi di kawasan ini menjadi kunci. "Indonesia adalah negara yang paling berkembang di dunia saat ini untuk industri cat dan pelapis. Kami melihat potensi Indonesia untuk menjadi negara dengan industri cat dan pelapis terbesar keempat, bahkan ketiga, di dunia dalam lima hingga sepuluh tahun mendatang," katanya.
Selain itu, Vincentz Network juga menekankan bahwa masa depan industri ini tidak akan dikuasai oleh satu pihak atau negara tertentu, melainkan dibangun melalui jejaring dan kolaborasi lintas sektor. "Masa depan industri ini ditentukan oleh jaringan yang kita bangun melalui kolaborasi bersama," ungkap Matthias Janz, Director Trade Shows.
Kris Rianto Adi Darma, Ketua Asosiasi Perusahaan Cat Indonesia (APCI), menyebut PCS 2025 sebagai premier gathering industri cat dan pelapis di Asia Tenggara. "Indonesia bukan sekadar pemain, tetapi menjadi strategic anchor bagi pasar global. Kolaborasi antara supplier dan produsen menjadi kunci untuk mencapai tujuan jangka panjang secara sinergis," katanya.
Ajangan PCS 2025 tersebut diselenggarakan bekerja sama dengan PT Traya Eksibisi Internasional (Traya Events) sebagai mitra lokal, menunjukkan komitmen dari pemerintah dan industri untuk meningkatkan kinerja dan pertumbuhan industri cat dan pelapis.
Sumber daya Indonesia yang melimpah, seperti kawasan industri di Banten dan Jawa Barat, serta infrastruktur transportasi yang baik, membuatnya menjadi tempat pilihan bagi investor. Selain itu, pemerintah juga telah membentuk asosiasi industri cat dan pelapis untuk meningkatkan kompetitivitas dan kekuatan pasar.
Alexander Mattausch, Executive Director Exhibitions NürnbergMesse GmbH, mengatakan bahwa pertukaran pengetahuan dan teknologi di kawasan ini menjadi kunci. "Indonesia adalah negara yang paling berkembang di dunia saat ini untuk industri cat dan pelapis. Kami melihat potensi Indonesia untuk menjadi negara dengan industri cat dan pelapis terbesar keempat, bahkan ketiga, di dunia dalam lima hingga sepuluh tahun mendatang," katanya.
Selain itu, Vincentz Network juga menekankan bahwa masa depan industri ini tidak akan dikuasai oleh satu pihak atau negara tertentu, melainkan dibangun melalui jejaring dan kolaborasi lintas sektor. "Masa depan industri ini ditentukan oleh jaringan yang kita bangun melalui kolaborasi bersama," ungkap Matthias Janz, Director Trade Shows.
Kris Rianto Adi Darma, Ketua Asosiasi Perusahaan Cat Indonesia (APCI), menyebut PCS 2025 sebagai premier gathering industri cat dan pelapis di Asia Tenggara. "Indonesia bukan sekadar pemain, tetapi menjadi strategic anchor bagi pasar global. Kolaborasi antara supplier dan produsen menjadi kunci untuk mencapai tujuan jangka panjang secara sinergis," katanya.
Ajangan PCS 2025 tersebut diselenggarakan bekerja sama dengan PT Traya Eksibisi Internasional (Traya Events) sebagai mitra lokal, menunjukkan komitmen dari pemerintah dan industri untuk meningkatkan kinerja dan pertumbuhan industri cat dan pelapis.