Indonesia Has 26.9 Million Uninhabitable Houses, Government Explains

Pemerintah Indonesia Pungut 26,9 Juta Rumah Tidak Dapat Diami, Maruarar Sirait Jelaskan

Dikatakan pihak yang terlibat dalam pembangunan rumah-rumah sederhana, termasuk perangkat lembaga pengelolaan proyek proyek tersebut telah menerima dana untuk proyek proyek seperti itu. Sehingga, pada awalnya tidak ada yang memiliki masalah. Namun, setelah ini diperhitungkan biaya-biaya yang akan dibayarkan selama 5 tahun, berdasarkan data Statistik Indonesia, pemerintah pun menutupi pembayaran tersebut dan memberikan program Bantuan Subsidi Rumah (BSR) kepada masyarakat.
 
Gue rasa ni salah keputusan nih... kalau akrab dengan sistem pembayaran jadi mau kangenin, kan? 5 tahun itu biaya-biayanya besar banget! Masyarakat udh di terjebak sini, tapi pemerintah udh ganti dengan BSR. Gue bayangkan bnyk orang yang udh menunggu niat pembayaran jadi harus nyangka-nyangka lagi. Itu tidak adil bro...
 
Pengambilan keputusan ini memang menarik, tapi siapa tahu ada alasan yang lebih baik dari itu 😐. Jadi sekarang aja orang bisa mendapatkan bantuan subsidi rumah, tapi apa itu untuk jangka panjang? 🤔 Mereka harus sudah memprediksi akan datangnya biaya-biaya yang lain nih, tapi siapa tahu ada yang salah dalam perkiraan mereka.
 
Pengeluaran Rp 26,9 Miliar untuk rumah-rumah sederhana itu sebenarnya bisa dikecualikan? Jika dulu ada dana dan nanti pemerintah tidak membayarnya kan masalahnya siapa yang harus mengambil tekanan? Saya rasa ini bukan ide baik, masyarakat sudah banyak yang menunggu bantuan seperti ini, tapi kini gak ada. Maka dari itu biar bisa aja diberikan prioritas kepada mereka yang membutuhkan sekarang, dan nanti kita lihat lagi nanti siapa yang paling butuh.
 
Rumah-rumah sederhana kayaknya nggak ada masalah apa-apa ya? Mereka butuh biaya-biaya 5 tahun, tapi pemerintah bilang: "Tidak usah khawatir, kita bantu kamu dengan BSR!" Itu baik banget, kan? Tapi aku pikir ini juga peluangnya untuk masyarakat. Kita bisa belajar mengelola biaya dan bukan bergantung pada bantuan.
 
aku pikir ini biar-biar trik gini ya... mau diberi dana nanti tapi gak bayar, kan itu gak adil sama seseorang? aku rasa pemerintah keren-kenian jagoin proyek-proyek ini, tapi kemudian ganti arah jadi mau buat subsidi saja. itu bisa bikin biaya lebih murah gak ya? tapi aku rasa ini ganti ganti jawaban sama masyarakat, kan siapa yang suka nanti harus bayar biayanya? aku rasa pemerintah gak perlu khawatir tentang biaya, karena aja ada BSR kan? tapi aku still ragu, apa sih yang mau pemerintah lakukan nanti?
 
Gue pikir ini kayaknya birokrasi yang keren tak? Mereka buat 26,9 juta rumah tapi gue tahu siapa yang akan mengurus biayanya? Apalagi kalau gue bayangkan siapa yang akan membayar itu? Masyarakat biasa aja! Kita harus sabar ya, tapi aku rasa ini gak masuk akal. Dulu kita diberi uang untuk membangun rumah sederhana, sekarang dihilangkan aja. Banyak lagi masalah lain nanti siapa yang akan mengurus itu?
 
Wahhh gak bisa dipercaya sih! Biar-biar kita setuju dgn program ini, tapi siapa tahu biaya-biayanya sengaja dimaksimalkan soalnya... Kita harus saksikan apa yang terjadi nanti. Moga-moga pemerintah tidak salah lagi. Sama-sama lah, kita harap semuanya berjalan lancar 😊
 
Maksudnya siapa nggak tahu biaya-biaya yang bikin ribet nih 🤯! Saya pikir ini bukan mainan, tapi apa aja masalahnya? Kalau sudah ada dana untuk proyek-proyek itu, mengapa pemerintah gak bisa bayar dulu? Mungkin karena mereka nggak sabar ingin segera memberikan BSR kepada masyarakat, tapi apa yang terjadi dengan masyarakat yang sudah memiliki rumah sederhana? 🤔 Saya rasa ini perlu dibahas lebih lanjut, bagaimana caranya pemerintah bisa memastikan biaya-biaya yang dihitung nanti tidak membuat banyak orang kewalahan. Mungkin perlu ada solusi yang lebih bijak, seperti menerima pembayaran secara langgeng 🤝
 
Aku rasa ini terlalu panjang lagi. Biar aku jelas, gini: pemerintah tadi mengatakan mau membantu masyarakat dengan BSR, tapi sebenarnya mereka hanya menutupi biaya pembangunan rumah-rumah sederhana itu sendiri. Aku rasa ini tidak adil, karena siapa yang akan kehilangan uangnya? Masyarakat yang punya niat baik, bukan pemerintah! 🤔
 
Gue pikir ini adalah contoh yang jelas dari sistem lembaga pengelolaan proyek yang tidak tepat, biar gak ada masalah, dana yang diambil dari rakyat itu jadi korban lagi. Apalagi kalau BSR itu hanya sengaja untuk menutupi kekosongan dana asli. Masyarakat Indonesia sih butuh rumah yang nyaman dan aman, tapi pemerintah ini lebih fokus pada biaya-biaya politis yang jadi prioritasnya. Kalau kita tadi ngobrol tentang BRS itu kayaknya punya masalah, apalagi siapa yang nggak bisa mempercayai dana dari pemerintah? Gue rasa ini adalah contoh dari lembaga pengelolaan proyek yang tidak transparan dan kurang akuntabel.
 
Merasa jadi kenyataan aja ya.. kalau dulu kita masih pakai bahan-bahan sederhana untuk bangunan, seperti kayu dan ramuan lokal, sekarang sudah terlalu mahal lagi. Dan gak hanya itu, kalau dulu kita bisa menerima pembayaran dalam 5 tahun, sekarang harus bayar di awal aja. Saya rasa ini yang membuat banyak orang sulit untuk membeli rumah dengan harga yang sesuai. Misalnya aku ada rencana mau beli rumah di daerahku, tapi kalau aku mau menunggu 5 tahun lagi, aku gak tahu apakah aku masih bisa mendapatkan uang untuk membelinya... 🤔
 
Aku pikir ini sangat tidak adil banget! Gini, kita tahu bahwa pemerintah telah membelanjai banyak uang untuk proyek-proyek yang bermasalah dan korupsi yang melimpah. Dan sekarang, gak ada yang bisa membayangkan bagaimana mereka akan menghadapi krisis tanpa siap-siapan! Mereka bilang "program Bantuan Subsidi Rumah" seperti itu bukan mainan, tapi apa yang dibawa oleh pemerintah? Kadar biaya bahan bakar, ganti listrik, dan aja, kalau suatu hari nanti tidak ada listrik lagi! Siapa yang akan mau tinggal di rumah-rumah sederhana yang itu?! Aku pikir ini sangat tidak adil sama sekali! 🤯
 
Pengerjaan proyek rumah sederhana ini bikin aku penasaran, di mana duitnya? Jika pemerintah sudah membayar biaya-biayanya kemudian menutupi pembayaran itu, artinya siapa yang bayarnya? Bayar siapa? Masyarakat yang belum punya rumah, tapi kan sudah punya ketergantungan pada Bantuan Subsidi Rumah (BSR), jadi gini apa? Aku pikir ini masalah lagi dengan biaya-biaya proyek-proyek pembangunan, bikin aku khawatir siapa yang bakal bayar beban ini di masa depan... 🤔
 
Gue pikir ini penipuan, kan? Mereka yang sudah pernah menerima dana untuk proyek rumah sederhana itu, sekarang harus tunggu 5 tahun lagi sebelum bisa mendapatkan BSR. Dan gue rasa ini salah strategi, karena kalau seperti ini, siapa aja yang mau tunggu 5 tahun? Gue rasa pemerintah harus bantu masyarakat lebih cepat, bukan menunggu sampai 5 tahun. Dan juga gue curiga, bagaimana dengan orang-orang yang sudah tidak bisa mendapatkan BSR karena uang mereka habis, apa gue harus tahan tunggu lagi?
 
Maksudnya gini, nih... kalau dulu ada proyek pembangunan rumah sederhana, tapi kemudian pemerintah tadi malahan mengambil uang itu dan memberikan subsidi yang keren buat masyarakat loh... siapa nanti bilang benar atau salah? Statistik Indonesia bilang biaya-biaya apa-apa bisa dihitung untuk 5 tahun, tapi aku pikir ini masih bingung. Aku rasa ada kesalahpahaman aja sih... bagaimana bisa pemerintah tadi malahan memutuskan itu? dan bagaimana dengan para pemilik proyek yang sudah siap kerja? Mereka nanti bagaimana caranya?
 
Gue penasaran kok. Kalau ada biaya yang harus dibayarkan 5 tahun, kenapa gak bisa diterima ngerjain? Ngomong-ngomong, aku pikir ini adalah contoh dari sistem yang kurang efisien di Indonesia. Bayangkan kalau biaya-biaya itu dihitung dan dibayar secara perlahan-lahan, masyarakat juga akan merasa leluasa dan tidak bisa terlaksana proyeknya ngerjain. Misalnya, aku punya proyek untuk membangun rumah, tapi harus membayarnya 5 tahun aja? Aku malah pilih kira-kira mau nggak.
 
kembali
Top