INA mengamankan investasi Rp16 triliun di 2025.
Dikatakan Dewan Direktur INA, Ridha Wirakusumah, bahwa investasi INA rata-rata berkisar sekitar Rp15-16 triliun dalam empat tahun terakhir. Tahun ini mungkin lebih dari tahun lalu, dan tahun depan mudah-mudahan juga.
Ridha tidak menyebutkan angka pastinya karena ingin menjaga kerahasiaan aksi korporasi. Namun, ia mengatakan bahwa realisasi investasi pada awal tahun 2025 berjalan agak lambat sebelum dihentikan pada bulan November dan Desember.
Salah satu fokus ekspansi ke depan adalah di sektor energi terbarukan dan industri baterai kendaraan listrik. INA akan mengembangkan investasi besar yang telah ditanamkan di Kawasan Industri Kendal, khususnya untuk bahan baku baterai Lithium Iron Phosphate (LFP).
Direktur INA juga menyatakan bahwa INA berencana merambah ke komponen baterai lainnya seperti anoda dan separator. Langkah ini dinilai strategis untuk menempatkan Indonesia sebagai pemain global di industri baterai.
Dengan demikian, INA optimis dapat terus meningkatkan kontribusinya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia dan menarik lebih banyak investasi strategis ke dalam negeri.
Dikatakan Dewan Direktur INA, Ridha Wirakusumah, bahwa investasi INA rata-rata berkisar sekitar Rp15-16 triliun dalam empat tahun terakhir. Tahun ini mungkin lebih dari tahun lalu, dan tahun depan mudah-mudahan juga.
Ridha tidak menyebutkan angka pastinya karena ingin menjaga kerahasiaan aksi korporasi. Namun, ia mengatakan bahwa realisasi investasi pada awal tahun 2025 berjalan agak lambat sebelum dihentikan pada bulan November dan Desember.
Salah satu fokus ekspansi ke depan adalah di sektor energi terbarukan dan industri baterai kendaraan listrik. INA akan mengembangkan investasi besar yang telah ditanamkan di Kawasan Industri Kendal, khususnya untuk bahan baku baterai Lithium Iron Phosphate (LFP).
Direktur INA juga menyatakan bahwa INA berencana merambah ke komponen baterai lainnya seperti anoda dan separator. Langkah ini dinilai strategis untuk menempatkan Indonesia sebagai pemain global di industri baterai.
Dengan demikian, INA optimis dapat terus meningkatkan kontribusinya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia dan menarik lebih banyak investasi strategis ke dalam negeri.