Bumi Terancam Hancur, Ini Apa yang Dilakukan Ilmuwan?
Ilmuwan iklim dari seluruh dunia telah mengeluarkan peringatan serius kepada masyarakat dunia. Mereka menyatakan bahwa pencairan es di Atlantik Utara dan aliran arus laut yang krusial akan menyebabkan keruntuhan sirkulasi laut Meridian Atlantik (AMOC). Hal ini dapat menimbulkan kekacauan iklim Bumi dan memiliki dampak yang sangat buruk bagi negara-negara Nordik.
Menurut 44 ilmuwan, AMOC melambat dan dalam waktu dekat mencapai titik kritis karena pemanasan global. Keruntuhan ini akan menyebabkan pendinginan besar dan cuaca ekstrem di negara-negara Nordik. Hal ini juga akan memperbesar dan memperdalam "gumpalan dingin" yang telah terbentuk di atas Atlantik Utara bagian timur karena melambatnya arus pembawa panas.
Ilmuwan juga menyatakan bahwa keruntuhan AMOC akan memicu pergeseran ke selatan dalam sistem monsun tropis, dengan konsekuensi bencana bagi pertanian dan ekosistem. Arus laut yang terhenti juga dapat semakin meningkatkan permukaan laut di sepanjang pantai Atlantik Amerika dan membuat ekosistem laut dan perikanan menjadi "pergolakan".
Para ilmuwan mengirimkan surat tersebut kepada Dewan Menteri Nordik, sebuah forum antarpemerintah yang bertugas untuk mempromosikan kerja sama di antara negara-negara Nordik. Mereka mendesak para pembuat kebijakan untuk mempertimbangkan secara serius risiko yang ditimbulkan akibat keruntuhan AMOC dan untuk mendesak mitra internasional agar tetap ingat degan Perjanjian Paris 2015, yang bertujuan untuk menjaga kenaikan suhu global rata-rata hingga 1,5 derajat Celsius di atas tingkat praindustri.
"Wilayah lain juga akan merasakan dampaknya," kata para ilmuwan. Kekacauan iklim Bumi ini tidak hanya mempengaruhi negara-negara Nordik, tetapi juga bagian lain dunia. Oleh karena itu, masyarakat dunia perlu bertindak serius dalam mengatasi pencairan es di Atlantik Utara dan aliran arus laut yang krusial.
Ilmuwan iklim dari seluruh dunia telah mengeluarkan peringatan serius kepada masyarakat dunia. Mereka menyatakan bahwa pencairan es di Atlantik Utara dan aliran arus laut yang krusial akan menyebabkan keruntuhan sirkulasi laut Meridian Atlantik (AMOC). Hal ini dapat menimbulkan kekacauan iklim Bumi dan memiliki dampak yang sangat buruk bagi negara-negara Nordik.
Menurut 44 ilmuwan, AMOC melambat dan dalam waktu dekat mencapai titik kritis karena pemanasan global. Keruntuhan ini akan menyebabkan pendinginan besar dan cuaca ekstrem di negara-negara Nordik. Hal ini juga akan memperbesar dan memperdalam "gumpalan dingin" yang telah terbentuk di atas Atlantik Utara bagian timur karena melambatnya arus pembawa panas.
Ilmuwan juga menyatakan bahwa keruntuhan AMOC akan memicu pergeseran ke selatan dalam sistem monsun tropis, dengan konsekuensi bencana bagi pertanian dan ekosistem. Arus laut yang terhenti juga dapat semakin meningkatkan permukaan laut di sepanjang pantai Atlantik Amerika dan membuat ekosistem laut dan perikanan menjadi "pergolakan".
Para ilmuwan mengirimkan surat tersebut kepada Dewan Menteri Nordik, sebuah forum antarpemerintah yang bertugas untuk mempromosikan kerja sama di antara negara-negara Nordik. Mereka mendesak para pembuat kebijakan untuk mempertimbangkan secara serius risiko yang ditimbulkan akibat keruntuhan AMOC dan untuk mendesak mitra internasional agar tetap ingat degan Perjanjian Paris 2015, yang bertujuan untuk menjaga kenaikan suhu global rata-rata hingga 1,5 derajat Celsius di atas tingkat praindustri.
"Wilayah lain juga akan merasakan dampaknya," kata para ilmuwan. Kekacauan iklim Bumi ini tidak hanya mempengaruhi negara-negara Nordik, tetapi juga bagian lain dunia. Oleh karena itu, masyarakat dunia perlu bertindak serius dalam mengatasi pencairan es di Atlantik Utara dan aliran arus laut yang krusial.