IHSG Uji Level 8.600, Pertimbangkan Saham Ini untuk Cari Cuan
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir perdagangan Jumat dengan menurun tipis 0,09% ke 8.632,76. Momen ini membuat investor berhati-hati dalam memilih saham yang akan dibeli.
Saham-saham TLKM, BREN, dan BBCA menjadi penara teratas sementara saham DSSA, DCII, dan BBRI menurutnya. Sementara itu, investor asing menyetor Rp206,01 miliar di pasar reguler dan Rp380,86 miliar di seluruh pasar.
Dari segi sektoral, hanya 6 dari 11 sektor yang bergerak, sementara industri turun (-0,70%). Sementara itu, sektor teknologi memimpin dengan meningkat (+4,01%) dan berkembang pesat.
Salah satu contoh perusahaan teknologi ini adalah VKTR Teknologi Mobilitas yang menemanai tender pengadaan 80 bus listrik untuk TransJakarta sebagai bagian dari armada berbasis kendaraan listrik. Selain itu, VKTR juga akan menyediakan 5 unit dump truck listrik dan 5 kompaktor listrik untuk Pemerintah Daerah Jakarta pada akhir 2025.
Sementara itu, Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) menyiapkan dana Rp1,50 triliun untuk aksi buyback saham hingga 650 juta lembar.
Aksi ini berpotensi mendorong penurunan aset dan ekuitas AMRT, tetapi dapat meningkatkan laba bersih per saham.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir perdagangan Jumat dengan menurun tipis 0,09% ke 8.632,76. Momen ini membuat investor berhati-hati dalam memilih saham yang akan dibeli.
Saham-saham TLKM, BREN, dan BBCA menjadi penara teratas sementara saham DSSA, DCII, dan BBRI menurutnya. Sementara itu, investor asing menyetor Rp206,01 miliar di pasar reguler dan Rp380,86 miliar di seluruh pasar.
Dari segi sektoral, hanya 6 dari 11 sektor yang bergerak, sementara industri turun (-0,70%). Sementara itu, sektor teknologi memimpin dengan meningkat (+4,01%) dan berkembang pesat.
Salah satu contoh perusahaan teknologi ini adalah VKTR Teknologi Mobilitas yang menemanai tender pengadaan 80 bus listrik untuk TransJakarta sebagai bagian dari armada berbasis kendaraan listrik. Selain itu, VKTR juga akan menyediakan 5 unit dump truck listrik dan 5 kompaktor listrik untuk Pemerintah Daerah Jakarta pada akhir 2025.
Sementara itu, Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) menyiapkan dana Rp1,50 triliun untuk aksi buyback saham hingga 650 juta lembar.
Aksi ini berpotensi mendorong penurunan aset dan ekuitas AMRT, tetapi dapat meningkatkan laba bersih per saham.