Selasa sore, di Jalan Letjen Suprapto, Jakarta Pusat, terjadi kebakaran kantor Terra Drone yang melibatkan seorang ibu hamil berusia 25 tahun. Novia menjadi salah satu korban tewas dalam peristiwa ini. Sepupunya, Prasetyo, mengatakan bahwa keluarganya sedang menunggu hari perkiraan lahir anak pertamanya pada Januari 2026.
Keluarga Novia mendapat kabar insiden kebakaran sekitar pukul 15.30 WIB saat Prasetyo masih dalam perjalanan. Dia menyatakan bahwa Novia berusaha menyelamatkan diri ketika asap mulai memenuhi lantai lima tempatnya bekerja. "Dia di lantai lima, mau turun ke lantai satu karena api sudah berasap, balik lagi ke lantai lima dan terjebak di situ," kata Prasetyo.
RS Polri Kramat Jati sedang melakukan proses identifikasi untuk menemukan jenazah Novia. Kepala RS Polri, Brigjen Pol Prima Heru, mengatakan bahwa tim identifikasi tersebut melakukan Antemortem, Postmortem, hingga DNA. Proses identifikasi ini dilakukan setelah menerima surat penyidik dan telah mencetak 22 korban kebakaran yang terjadi di Gedung Terra Drone.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro, mengatakan bahwa api pertama kali muncul pada bagian lantai dasar gedung Terra Drone. Sebagian pegawai kantor tersebut keluar dari gedung, tetapi sebagian masih berada di ruangan. "Kemudian sempat dipadamkan oleh karyawan, kemudian ternyata baterai bakar ini menyebar karena di lantai satu ini adalah salah satu tempat gudangnya," kata Susatyo.
Proses identifikasi Novia saat ini terus berlangsung di RS Polri Kramat Jati.
Keluarga Novia mendapat kabar insiden kebakaran sekitar pukul 15.30 WIB saat Prasetyo masih dalam perjalanan. Dia menyatakan bahwa Novia berusaha menyelamatkan diri ketika asap mulai memenuhi lantai lima tempatnya bekerja. "Dia di lantai lima, mau turun ke lantai satu karena api sudah berasap, balik lagi ke lantai lima dan terjebak di situ," kata Prasetyo.
RS Polri Kramat Jati sedang melakukan proses identifikasi untuk menemukan jenazah Novia. Kepala RS Polri, Brigjen Pol Prima Heru, mengatakan bahwa tim identifikasi tersebut melakukan Antemortem, Postmortem, hingga DNA. Proses identifikasi ini dilakukan setelah menerima surat penyidik dan telah mencetak 22 korban kebakaran yang terjadi di Gedung Terra Drone.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro, mengatakan bahwa api pertama kali muncul pada bagian lantai dasar gedung Terra Drone. Sebagian pegawai kantor tersebut keluar dari gedung, tetapi sebagian masih berada di ruangan. "Kemudian sempat dipadamkan oleh karyawan, kemudian ternyata baterai bakar ini menyebar karena di lantai satu ini adalah salah satu tempat gudangnya," kata Susatyo.
Proses identifikasi Novia saat ini terus berlangsung di RS Polri Kramat Jati.