Hujan Es Kembali Turun di Tangerang, BMKG: Penyebabnya adalah Nilai Dipole Mode Indeks Negatif
Kemarin sore, beberapa wilayah di Kota dan Kabupaten Tangerang, Banten mengalami hujan es. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah II telah menyatakan bahwa hujan es ini terjadi karena nilai Dipole Mode Indeks negatif yang memberikan pengaruh terhadap peningkatan curah hujan di wilayah Banten.
"Hujan es seperti hari ini, memang sering terjadi pada musim peralihan dan musim penghujan," kata Kepala BMKG Wilayah II, Hartanto. "Fenomena hujan es sendiri merupakan bencana hidrometeorologi yang diakibatkan dari awan cumulonimbus."
Awan cumulonimbus adalah awan hitam menjulang tinggi yang disebabkan oleh pengangkatan masa udara ke atas. Di dalam awan ini, terdapat adanya arus udara naik dan arus udara turun yang sangat kuat, sehingga memicu terbentuknya tetesan air menjadi butiran es.
Saat ini, sebagian besar wilayah Banten sudah masuk musim hujan. Faktor lain terjadinya fenomena hujan es adalah akibat suhu muka laut di sekitar wilayah Banten yang hangat, meningkatkan penguapan dan kelembapan udara.
BMKG mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem yang menyebabkan terjadinya bencana hidrometeorologis.
Kemarin sore, beberapa wilayah di Kota dan Kabupaten Tangerang, Banten mengalami hujan es. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah II telah menyatakan bahwa hujan es ini terjadi karena nilai Dipole Mode Indeks negatif yang memberikan pengaruh terhadap peningkatan curah hujan di wilayah Banten.
"Hujan es seperti hari ini, memang sering terjadi pada musim peralihan dan musim penghujan," kata Kepala BMKG Wilayah II, Hartanto. "Fenomena hujan es sendiri merupakan bencana hidrometeorologi yang diakibatkan dari awan cumulonimbus."
Awan cumulonimbus adalah awan hitam menjulang tinggi yang disebabkan oleh pengangkatan masa udara ke atas. Di dalam awan ini, terdapat adanya arus udara naik dan arus udara turun yang sangat kuat, sehingga memicu terbentuknya tetesan air menjadi butiran es.
Saat ini, sebagian besar wilayah Banten sudah masuk musim hujan. Faktor lain terjadinya fenomena hujan es adalah akibat suhu muka laut di sekitar wilayah Banten yang hangat, meningkatkan penguapan dan kelembapan udara.
BMKG mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem yang menyebabkan terjadinya bencana hidrometeorologis.