Tewas dalam Kekasihannya, Pria Dibunuh Ayah Kekasihnya di Bengkulu
Sebuah tragedi membawa korban menjadi alam setan. Feri, seorang pria berusia 40 tahun, meninggal karena diguncang ayah kekasihnya. Motif pembunuhan yang diduga tidak merestui hubungan asmara anaknya dengan korban.
Menurut informasi yang diberikan Kasi Humas Polres Rejang Lebong, AKP Sinar Simanjuntak, terjadi cekcok mulut antara Feri dan ayah kekasihnya Helen. Setelah itu, pelaku lalu mengeluarkan senjata tajam dan langsung menusuk dada korban.
"Korban berpacaran dengan anak pelaku, namun tidak disukai oleh ayah kekasih," kata Sinar Simanjuntak. "Tubuh korban ditemukan sekitar 50 meter dari rumah pelaku, dan terdapat tanda-tanda kekerasan pada tubuhnya."
Ayah Helen yaitu pelaku yang membunuh Feri ini diduga tidak merestui hubungan antara anaknya dengan korban. Motif pembunuhan tersebut menjadi topik perdebatan di kalangan masyarakat.
Korban dan pelaku memiliki hubungan asmara, namun tidak disetujui oleh ayah kekasih yang sebenarnya adalah pelaku yang membunuh Feri ini. Tragedi ini menunjukkan bagaimana kekerasan domestik dapat terjadi dalam keluarga, bahkan dari generasi hingga generasi berikutnya.
Pembunuhan tersebut menjadi peringatan bagi masyarakat untuk memahami pentingnya mengatasi masalah dengan cara yang damai dan konstruktif.
Sebuah tragedi membawa korban menjadi alam setan. Feri, seorang pria berusia 40 tahun, meninggal karena diguncang ayah kekasihnya. Motif pembunuhan yang diduga tidak merestui hubungan asmara anaknya dengan korban.
Menurut informasi yang diberikan Kasi Humas Polres Rejang Lebong, AKP Sinar Simanjuntak, terjadi cekcok mulut antara Feri dan ayah kekasihnya Helen. Setelah itu, pelaku lalu mengeluarkan senjata tajam dan langsung menusuk dada korban.
"Korban berpacaran dengan anak pelaku, namun tidak disukai oleh ayah kekasih," kata Sinar Simanjuntak. "Tubuh korban ditemukan sekitar 50 meter dari rumah pelaku, dan terdapat tanda-tanda kekerasan pada tubuhnya."
Ayah Helen yaitu pelaku yang membunuh Feri ini diduga tidak merestui hubungan antara anaknya dengan korban. Motif pembunuhan tersebut menjadi topik perdebatan di kalangan masyarakat.
Korban dan pelaku memiliki hubungan asmara, namun tidak disetujui oleh ayah kekasih yang sebenarnya adalah pelaku yang membunuh Feri ini. Tragedi ini menunjukkan bagaimana kekerasan domestik dapat terjadi dalam keluarga, bahkan dari generasi hingga generasi berikutnya.
Pembunuhan tersebut menjadi peringatan bagi masyarakat untuk memahami pentingnya mengatasi masalah dengan cara yang damai dan konstruktif.