Cilegon, Banten - 13 relawan dapur makan bergizi gratis (MBG) di Cilegon yang tergabung dalam Badan Gizi Nasional (BGN) mengikuti pelatihan pelaksanaan MBG untuk siswa di sekolah. Mereka dilatih dari cara mencuci alat dapur yang higienis hingga proses distribusi untuk menghindari keracunan terjadi.
Saat ini ada 13 dapur MBG yang berjalan di Cilegon dan setiap SPPG mengirim 50 petugas dapur untuk diikutsertakan dalam pelatihan bersama para ahli tersebut. Dalam kesempatan itu, relawan dibekali informasi kandungan gizi pada setiap makanan yang dimasak dan cara mengelola sampah bekas makanan agar tak mencemari lingkungan dapur.
"Relawan-relawan dapur mulai dari tim persiapan masak, packing, cuci ompreng, distribusi semuanya mendapatkan pelatihan penjamah makanan tanpa terkecuali," ujarnya Koordinator BGN Serang Syahrurrozi.
Syahrurrozi memastikan ketiga belas dapur MBG tersebut sudah terverifikasi layak higienis dari otoritas terkait dan menegaskan pihaknya terus memperbaiki tata kelola agar kasus keracunan MBG yang dialami siswa tidak terulang. "Untuk saat ini semuanya sudah terverifikasi atau telah mengikuti pelatihan SLHS dari Dinkes, dari BGN yang sedang kita lakukan saat ini," katanya.
BGN akan terus bekerja keras untuk meningkatkan mutu makanan serta mencegah terulangnya kasus keracunan MBG di masa depan.
Saat ini ada 13 dapur MBG yang berjalan di Cilegon dan setiap SPPG mengirim 50 petugas dapur untuk diikutsertakan dalam pelatihan bersama para ahli tersebut. Dalam kesempatan itu, relawan dibekali informasi kandungan gizi pada setiap makanan yang dimasak dan cara mengelola sampah bekas makanan agar tak mencemari lingkungan dapur.
"Relawan-relawan dapur mulai dari tim persiapan masak, packing, cuci ompreng, distribusi semuanya mendapatkan pelatihan penjamah makanan tanpa terkecuali," ujarnya Koordinator BGN Serang Syahrurrozi.
Syahrurrozi memastikan ketiga belas dapur MBG tersebut sudah terverifikasi layak higienis dari otoritas terkait dan menegaskan pihaknya terus memperbaiki tata kelola agar kasus keracunan MBG yang dialami siswa tidak terulang. "Untuk saat ini semuanya sudah terverifikasi atau telah mengikuti pelatihan SLHS dari Dinkes, dari BGN yang sedang kita lakukan saat ini," katanya.
BGN akan terus bekerja keras untuk meningkatkan mutu makanan serta mencegah terulangnya kasus keracunan MBG di masa depan.