Berdasarkan laporan yang diterima CNN Indonesia, dua pendaki asal Bandung, Deden Yudi (42) dan Zaizafan Dhiya (19), akhirnya ditemukan selamat oleh tim SAR gabungan di kawasan lembahan utara Gunung Sanggara, jalur pendakian Gunung Bukittunggul, Lembah Tengkorak, Lembang, Kabupaten Bandung.
Dua hari sejak mereka tercatat hilang kontak dengan pihak keluarga dan petugas, akhirnya kedua pendaki tersebut ditemukan dalam kondisi lemas akibat dehidrasi dan kekurangan asupan makanan setelah dua malam bertahan di dalam hutan. Menurut anggota Wanadri, Taufik Safrudin, mereka ditemukan dalam kondisi selamat, hanya lemas saja karena mungkin dehidrasi dan kurang makan.
"Kita coba panggil nama mereka, ada yang nyaut meski samar-samar. Setelah didekati, ternyata keduanya dalam keadaan sadar," ujar Taufik.
Dalam perjalanan menuju lokasi penemuan, tim SAR sempat melakukan pencarian intensif dengan metode teriak panggilan hingga akhirnya mendapat respons lemah dari salah satu korban. Dari hasil penelusuran, kemungkinan besar kedua pendaki tersesat karena kelelahan dan kemalaman.
Ia mengimbau para pendaki agar selalu memperhatikan kondisi fisik, cuaca, serta membawa perlengkapan yang memadai saat mendaki, terutama di jalur-jalur yang jarang dilalui. "Saya selalu wanti-wanti, kalau gunungnya tinggi dan jalurnya berat, pastikan persiapan cukup dan jangan memaksakan diri. Keselamatan tetap yang utama," tutupnya.
Para pendaki tersebut diketahui hanya membawa perbekalan untuk perjalanan pendek (naik-turun dalam satu hari). Namun, karena tersesat dan kemalaman di jalur yang vegetasinya rapat, mereka kehabisan air dan makanan.
Dua hari sejak mereka tercatat hilang kontak dengan pihak keluarga dan petugas, akhirnya kedua pendaki tersebut ditemukan dalam kondisi lemas akibat dehidrasi dan kekurangan asupan makanan setelah dua malam bertahan di dalam hutan. Menurut anggota Wanadri, Taufik Safrudin, mereka ditemukan dalam kondisi selamat, hanya lemas saja karena mungkin dehidrasi dan kurang makan.
"Kita coba panggil nama mereka, ada yang nyaut meski samar-samar. Setelah didekati, ternyata keduanya dalam keadaan sadar," ujar Taufik.
Dalam perjalanan menuju lokasi penemuan, tim SAR sempat melakukan pencarian intensif dengan metode teriak panggilan hingga akhirnya mendapat respons lemah dari salah satu korban. Dari hasil penelusuran, kemungkinan besar kedua pendaki tersesat karena kelelahan dan kemalaman.
Ia mengimbau para pendaki agar selalu memperhatikan kondisi fisik, cuaca, serta membawa perlengkapan yang memadai saat mendaki, terutama di jalur-jalur yang jarang dilalui. "Saya selalu wanti-wanti, kalau gunungnya tinggi dan jalurnya berat, pastikan persiapan cukup dan jangan memaksakan diri. Keselamatan tetap yang utama," tutupnya.
Para pendaki tersebut diketahui hanya membawa perbekalan untuk perjalanan pendek (naik-turun dalam satu hari). Namun, karena tersesat dan kemalaman di jalur yang vegetasinya rapat, mereka kehabisan air dan makanan.