Hari Santri, Bupati Ipuk Beri Insentif bagi 14 Ribu Guru Ngaji

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani kembali menyalurkan insentif kepada 14.241 guru ngaji sebagai bentuk penghargaan pada peringatan Hari Santri Nasional di Banyuwangi, Rabu (22/10/2025). Insentif ini dilaksanakan setelah Upacara Hari Santri Nasional yang dihadiri ribuan santri dan guru ngaji.

Tahun ini, insentif tersebut diterima oleh 14.241 guru ngaji dengan nilai total Rp 9,96 miliar. Pemkab Banyuwangi telah memberikan insentif kepada guru-guru ngaji sejak tahun 2011.

Ipuk mengatakan bahwa guru ngaji merupakan ujung tombak pembelajaran Al-Qur'an dan pendidikan serta pengembangan karakter anak-anak. Mereka berperan besar dalam menanamakan akhlak mulia anak bangsa. Ia juga mengucap terima kasih atas dedikasi para guru ngaji yang telah tetap istiqamah membimbing anak-anak dengan keikhlasan.

Selain insentif kepada guru ngaji, Pemkab Banyuwangi juga memberikan penghargaan pada pemenang Festival Anak Sholeh.
 
Penghargaan kepada para guru ngaji itu kayaknya sangat penting banget! Mereka yang mengajar anak-anak membaca Al-Qur'an dan membimbing mereka untuk menjadi anak bangsa dengan karakter mulia. Tapi, apa sih dengan insentif Rp 9,96 miliar? Nah, saya rasa itu sudah cukup banyak lah! Saya pikir lebih baik jika diberikan penghargaan dalam bentuk yang lebih bermanfaat, seperti program pembangunan SD yang lebih baik atau fasilitas pendidikan yang lebih lengkap. Jadi, penghargaan kepada para guru ngaji itu kayaknya sangat baik, tapi kita juga harus memikirkan tentang bagaimana penghargaan tersebut dapat membantu mereka dalam jangka panjang πŸ€”
 
Insentif ini memang bermanfaat bagi guru ngaji, tapi apa yang membuat kita harus selalu mengingat mereka? Apa yang membuat kita ingin menghargai dedikasi mereka yang sudah berkontribusi di bidang pendidikan dan pengembangan anak-anak selama ini. Kita serasa hanya sekedar memberikan insentif saja, tapi apa kegunaannya jika tidak ada perubahan tata belajar di sekolah-sekolah kita. Bagaimana kita bisa memastikan bahwa penghargaan ini tidak hanya sekedar insentif tapi juga perubahan nyata dalam pendidikan? πŸ€”
 
Maksud apa kalau kita nyari insentif untuk para guru ngaji? Tapi sih, aku suka diajak berdiskusi tentang hal ini di grup kawan... Apakah itu bisa meningkatkan kualitas pendidikan kita? Hmm, mungkin bisa... Atau mungkin hanya cara Pemkab Banyuwangi menunjukkan apresiasi terhadap para guru ngaji? Aku kurang paham... πŸ€”πŸ’­
 
Aku senang banget ya kalau gurunya punya insentif. Aku tahu itu penting baginya karena aku sendiri pernah nggak bisa membayar uang makan di sekolah, tapi gurumu selalu kasih dukungan dan bantuan. Ini bukan hanya tentang insentif, tapi tentang penghargaan yang sebenarnya dari hati. Kita harus menghargai apa yang kita miliki, terutama para guru ngaji yang telah banyak berkontribusi dalam masyarakat kita πŸ™πŸŒŸ
 
Aku pikir insentif yang diberikan kepada 14.241 guru ngaji itu gampangnya salah paham. Guna apa saja biaya Rp 9,96 miliar buat insentif? Aku rasa harus ada target yang jelas buat insentif ini, misalnya apakah untuk meningkatkan kualitas pendidikan atau mengurangi beban keuangan para guru ngaji?

Dan aku juga penasaran apa itu festival anak sholeh yang dimaksud di sini. Aku tidak tahu apa itu festival tersebut dan kenapa harus ada penghargaan buat pemenangnya. Aku berharap giliran kementerian pendidikan buat memberikan jelasnya tentang festival tersebut.
 
Haha, kira-kira gini aja kalau para guru ngaji bisa makan nasi goreng 9,96 triliun πŸ΄πŸ€‘ Wah, benar-benar bisa makan sampai kenyang! Kenapa tidak coba makan pizza atau yang lebih asyik? πŸ˜‚ Aku rasa Ipuk Fiestiandani sengaja memberikan insentif itu untuk membuat guru ngaji jadi lebih istiqamah, jadi mereka bisa terus-terusan makan nasi goreng itu 🀣. Tapi serius, aku senang dilihat para guru ngaji mendapatkan penghargaan ini, karena mereka benar-benar memiliki peran penting dalam pendidikan dan kehidupan masyarakat πŸ’ͺ🏼.
 
Guru ngaji di Banyuwangi selalu dihonori dengan insentif yang besar, tapi gimana kalau kita lakukan untuk mendukung mereka secara lebih terstruktur? Sepertinya hanya memberikan uang saja tidak cukup buat memperbaiki sistem pendidikan kita. Misalnya kita bisa membantu mereka dengan infrastruktur sekolah atau sumber daya lain yang lebih penting. Selain itu, kita juga bisa memikirkan bagaimana cara untuk membuat kurikulum yang lebih adaptif dengan kebutuhan anak-anak di era digital ini πŸ€”
 
Wah, aku rasa memang penting sekali penghargaan yang diberikan kepada para guru ngaji ini 😊. Mereka benar-benar menjadi inspirasi bagi generasi muda Indonesia, karena mereka selalu memberikan contoh bagus tentang jalan yang benar dalam hidup πŸ™. Tapi aku juga rasa insentif ini memang harus diatasi dengan keterbacaan dan kebijaksanaan lebih lanjut 😬. Mungkin bisa diadakan workshop atau diskusi tentang pengembangan karakter anak-anak yang lebih modern dan sesuai dengan zaman πŸ€”. Aku senang melihat bahwa Pemkab Banyuwangi masih menjaga tradisi ini, tapi aku juga harap bisa mengubah bentuk penghargaannya menjadi lebih dinamis dan menarik πŸ’–.
 
Aku pikir gampang banget kaya gini buat gurunya. Insentif tapi tidak ada konsekuensi apapun. Aku rasa lebih baik kalau insentif itu diarahkan ke program-program pendidikan yang serius, jadi anak-anak kita bisa terus belajar dan tumbuh dengan cerdas dan bijak. Tapi aku juga paham betapa pentingnya guru ngaji dalam membimbing anak-anak, tapi aku rasa harus ada langkah lebih lanjut untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Banyuwangi πŸ€”πŸ’‘
 
Saya pikir Insentif ini bisa dijadikan kesempatan untuk memahami sebenarnya peran dari para Guru Ngaji. Dari laporan ini, saya merasa terkesan dengan peran mereka dalam menanamkan akhlak mulia anak-anak. Tapi, perlu diawasi agar insentif ini tidak hanya menjadi cara sederhana untuk memperbanyak pengikut atau loyalitas terhadap satu ideologi tertentu.

Mungkin waktu itu kita bisa melihat bagaimana sebenarnya pengembangan karakter anak-anak yang dilakukan oleh para Guru Ngaji. Apakah mereka benar-benar membantu dalam hal ini? Dan bagaimana caranya kita bisa memastikan bahwa insentif ini tidak hanya menjadi cara untuk mempromosikan suatu ideologi tertentu, tapi lebih kepada kebaikan sejati yang dilakukan oleh para Guru Ngaji. πŸ€”
 
Banyak giliran guru ngaji di Banyuwangi, tapi kaya apa hasilnya? πŸ€” Rp 9,96 miliar itu bayangkan aja biaya sekolah per semester! πŸ˜‚
 
ini kayaknya gampang kaya banget si Bupati Ipuk Fiestiandani, dia tahu pasti apakah yang dibutuhkan oleh guru-guru ngaji di banyuwangi, dia punya uang untuk memberikan insentif yang banyak sekali! tapi aku pikir penghargaan ini gak cuma berupa insentif aja, tapi ada cara lain juga dia bisa memperkuat kehadiran gurunya di sekolah-sekolah, bukan hanya memberikan uang semata.
 
Aku pikir kalau insentif yang diberikan kepada guru ngaji itu gampang banget. Mungkin karena banyak sekali yang membutuhkan, kira-kira semua yang bisa. Tapi aku setuju dengan Ipuk bahwa para guru ngaji itu penting banget dalam menanamkan akhlak di anak-anak. Mereka harus dihargai dan diapresiasi. Aku rasa kalau insentif ini sebenarnya sudah wajar karena telah ada sejak 2011. Aku juga senang sekali dengan penghargaan yang diberikan kepada pemenang Festival Anak Sholeh, aku berharap mereka bisa terus meningkatkan kualitas festival tersebut. πŸ™πŸ’–
 
Waaahhhh! Insentif yang diberikan kepada 14.241 guru ngaji itu sangat luar biasa deh! Mereka sih orang yang paling berdedikasi dan berhati bermartabat, apalagi lagi dengan tanggung jawab besar mengembangkan karakter anak-anak, aku jadain senang banget bisa terlibat dan mendukung kegiatan ini πŸ˜ŠπŸ’–.
 
Saya pikir gila banget kalau Pemkab Banyuwangi masih punya niat untuk memberikan uang kepada 14.241 guru ngaji itu. Sepertinya ini cukup banyak sekali untuk satu tahun, kan? Mungkin mereka harus fokus lebih pada kebutuhan sebenarnya masyarakat dan tidak terlalu memikirkan hal-hal seperti ini.
 
Banya, banya... kan kayaknya apa yang dibawa orang Banyuwangi untuk kawasan ini? Insentif sama aja, insentif sama aja... tapi sepertinya gampang dipikirkan karena ngaji masih penting banget deh. Saya tahu pernyataan dari Ipuk tentang guru-guru ngaji itu benar-benar manis, tapi saya rasa ada yang lebih penting lagi, yaitu pendidikan formal yang serius. Mungkin bisa dicoba lagi nanti, kawan... πŸ€” https://www.banyuwangigubeng.com/2025/10/22/pemkab-banyuwangi-berikan-insentif-14241-guru-ngaji/
 
Guru-guru ngaji ini benar-benar bikin bangga! Insentif yang diterima mereka tidak sedikit lah πŸ€‘. Tapi, apa yang penting adalah mereka siap-siap membimbing anak-anak kita dengan sabar dan dedikasi. Dalam beberapa tahun terakhir, saya lihat banyak sekolah di Banyuwangi yang memperbaiki fasilitas pendidikan mereka. Saya harap insentif ini bisa menjadi motivasi bagi guru-guru ngaji untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas pendidikan mereka πŸ“š. Saya juga ingin tahu, apa yang akan dilakukan Pemkab Banyuwangi untuk meningkatkan akses pendidikan bagi anak-anak di daerah pedesaan? πŸ’‘
 
Tapi kenapa kita harus selalu memberi insentif padahal gurunya yang terus berjuang di sekolah pasti udah lupa diri, kan? Mereka sudah bekerja keras ini 30 tahun... siapa bilang mereka masih perlu insentif? Kita harus fokus pada efisiensi biaya bukannya memberikan hadiah yang banyak. Dan apalagi hari ini karena pemenang Festival Anak Sholeh udah terpilih, gue pikir apa yang dibutuhkan anak-anak itu adalah tempat belajar yang konsisten dan gaji guru yang stabil, bukan insentif yang berkelana πŸ€‘
 
guru ngaji di banyuwangi kembali masuk ke luar biar diberi insentif kanapa lagi? apa keperluan itu? sekarang juga ada festival anak sholeh tapi gak ada insentif untuk guru sekolah biasa kan? mungkin harusnya diadakan penghargaan yang sama ya...
 
kembali
Top