Harga saham PT Timah mencapai puncaknya sejak awal tahun ini, melonjak hingga 190,65 persen. Pada penutupan perdagangan Rabu (19/11/2025), harga saham per lembar naik menjadi Rp 3.110, meningkat lebih dari 2.000 dari harga awalnya sekitar Rp 1.000 pada awal Januari.
Menurut Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Timah, Fina Eliani, peningkatan harga saham ini didorong oleh sentimen positif terhadap penertiban tambang ilegal di Bangka Belitung. Pemerintah juga mendukung upaya tersebut, sehingga membuat investor merasa lebih percaya diri dalam berinvestasi pada perusahaan ini.
Fina mengatakan bahwa kenaikan harga timah yang stabil sepanjang tahun ini menjadi faktor penting dalam peningkatan saham PT Timah. Harga timah menembus 38.000 dolar AS per ton, membuat investor tertarik untuk berinvestasi pada perusahaan ini.
Fina juga membeberkan bahwa kedua faktor tersebut menjadi yang paling berpengaruh pada kenaikan harga saham TINS. Sementara itu, rencana pembagian dividen tahun buku 2025 akan diputuskan pada rapat umum pemegang saham (RUPS) 2026.
Jika diperhatikan, rasio pembayaran dividen PT Timah secara historis selalu berkisar 30 - 40 persen. Namun, peningkatan harga saham ini membuat investor berharap bahwa perusahaan akan memberikan dividen yang lebih besar dalam jangka panjang.
Menurut Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Timah, Fina Eliani, peningkatan harga saham ini didorong oleh sentimen positif terhadap penertiban tambang ilegal di Bangka Belitung. Pemerintah juga mendukung upaya tersebut, sehingga membuat investor merasa lebih percaya diri dalam berinvestasi pada perusahaan ini.
Fina mengatakan bahwa kenaikan harga timah yang stabil sepanjang tahun ini menjadi faktor penting dalam peningkatan saham PT Timah. Harga timah menembus 38.000 dolar AS per ton, membuat investor tertarik untuk berinvestasi pada perusahaan ini.
Fina juga membeberkan bahwa kedua faktor tersebut menjadi yang paling berpengaruh pada kenaikan harga saham TINS. Sementara itu, rencana pembagian dividen tahun buku 2025 akan diputuskan pada rapat umum pemegang saham (RUPS) 2026.
Jika diperhatikan, rasio pembayaran dividen PT Timah secara historis selalu berkisar 30 - 40 persen. Namun, peningkatan harga saham ini membuat investor berharap bahwa perusahaan akan memberikan dividen yang lebih besar dalam jangka panjang.