Harga emas kembali menguat di akhir pekan ini, menandai perasaan ketidakpastian ekonomi Amerika Serikat yang berlanjut. Penutupan pemerintahan atau shutdown yang telah berlangsung lebih dari 37 hari membuat pasar kekhawatiran. Menurut data Refinitiv, harga emas dunia mencapai US$3.998,72 per troy ons, naik 0,53% dibandingkan penutupan sebelumnya.
Kekhawatiran terhadap kondisi ekonomi AS didorong oleh sentimen konsumen yang merosot tajam akibat ketidakpastian ekonomi dan tekanan inflasi. Survei University of Michigan mencatat bahwa sebanyak 71% responden memperkirakan tingkat penganggutan akan meningkat dalam setahun ke depan.
Obligasi dan dolar AS juga melemah setelah rilis data tersebut, menjadi katalis positif bagi emas yang tidak memberikan imbal hasil. Harga emas masih jauh di bawah rekor tertingginya di atas US$4.380 per troy ons yang tercapai bulan lalu.
Kenaikan harga emas sepanjang tahun ini didukung oleh pemangkasan suku bunga oleh The Federal Reserve (The Fed), pembelian agresif oleh bank sentral dunia, serta meningkatnya minat investor terhadap aset lindung nilai di tengah ketidakpastian global. Shutdown yang berkepanjangan membuat investor kesulitan menilai kondisi ekonomi AS secara akurat.
Pasar di Indonesia juga memantau kenaikan harga emas ini dengan mendukung performa logam mulia untuk mencapai 50% kenaikan tahunan, menjadi performa terbaik sejak 1979.
Kekhawatiran terhadap kondisi ekonomi AS didorong oleh sentimen konsumen yang merosot tajam akibat ketidakpastian ekonomi dan tekanan inflasi. Survei University of Michigan mencatat bahwa sebanyak 71% responden memperkirakan tingkat penganggutan akan meningkat dalam setahun ke depan.
Obligasi dan dolar AS juga melemah setelah rilis data tersebut, menjadi katalis positif bagi emas yang tidak memberikan imbal hasil. Harga emas masih jauh di bawah rekor tertingginya di atas US$4.380 per troy ons yang tercapai bulan lalu.
Kenaikan harga emas sepanjang tahun ini didukung oleh pemangkasan suku bunga oleh The Federal Reserve (The Fed), pembelian agresif oleh bank sentral dunia, serta meningkatnya minat investor terhadap aset lindung nilai di tengah ketidakpastian global. Shutdown yang berkepanjangan membuat investor kesulitan menilai kondisi ekonomi AS secara akurat.
Pasar di Indonesia juga memantau kenaikan harga emas ini dengan mendukung performa logam mulia untuk mencapai 50% kenaikan tahunan, menjadi performa terbaik sejak 1979.