Tirto.id, bulan November 2025 terkena dampak dari kenaikan harga minyak mentah dunia. Pada saat ini, beberapa perusahaan penyedia Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia, seperti Shell, BP dan Vivo melakukan perubahan harga produk mereka untuk menyesuaikan dengan kenaikan biaya bahan bakar mentah yang melonjak hingga Rp20 juta per ton.
Perubahan harga tersebut dilakukan berdasarkan keputusan menteri ESDM nomor 245/K/01/MEM/M/2022. Peraturan ini menetapkan formula harga dasar dalam perhitungan harga jual eceran jenis bahan bakar minyak umum jenis bensin dan minyak solar yang disalurkan melalui stasiun pengisian bahan bakar umum.
Kenaikan biaya BBM ini juga mengakibatkan harga BBM di SPBU swasta seperti Shell, BP dan Vivo mulai terkena dampak. Beberapa perusahaan penyedia BBM di Indonesia seperti Shell, BP dan Vivo melakukan penyesuaian harga BBM mereka untuk menyesuaikan dengan kenaikan biaya bahan bakar mentah yang melonjak.
Shell, BP dan Vivo menjadi beberapa perusahaan penyedia BBM swasta yang melakukan penyesuaian harga. Beberapa perusahaan tersebut adalah Shell Super, BP 92, V-Power, V-Power Diesel, V-Power Nitro+, dan Diesel Primus Plus.
Perubahan harga tersebut dilakukan berdasarkan keputusan menteri ESDM nomor 245/K/01/MEM/M/2022. Peraturan ini menetapkan formula harga dasar dalam perhitungan harga jual eceran jenis bahan bakar minyak umum jenis bensin dan minyak solar yang disalurkan melalui stasiun pengisian bahan bakar umum.
Kenaikan biaya BBM ini juga mengakibatkan harga BBM di SPBU swasta seperti Shell, BP dan Vivo mulai terkena dampak. Beberapa perusahaan penyedia BBM di Indonesia seperti Shell, BP dan Vivo melakukan penyesuaian harga BBM mereka untuk menyesuaikan dengan kenaikan biaya bahan bakar mentah yang melonjak.
Shell, BP dan Vivo menjadi beberapa perusahaan penyedia BBM swasta yang melakukan penyesuaian harga. Beberapa perusahaan tersebut adalah Shell Super, BP 92, V-Power, V-Power Diesel, V-Power Nitro+, dan Diesel Primus Plus.