Prabowo Mendesak Penyelesaian Kasus Hamas yang Mengancam Akses Bantuan untuk Warga Indonesia di Gaza
Presiden Prabowo Subianto hari ini menyerukan penyelesaian kasus Hamas yang mengancam akses bantuan kepada warga Indonesia di Gaza. Menurut sumber di istana, Presiden meminta penyelesaian kasus tersebut secepat mungkin agar tidak ada kesenangan bagi Hamas.
Sebelumnya, Hamas juga telah menyerahkan beberapa jenazah tawanan tambahan yang dikabulkan oleh Indonesian Foreign Ministry untuk dibawa kembali ke Indonesia. Namun, penyerahan tersebut belum cukup membuat Presiden Prabowo puas. "Penyelesaian kasus ini harus segera dan tidak ada kesenangan bagi Hamas," kata sumber di istana.
Pada awalnya, Hamas mengancam akan menyerahkan jenazah tawanan Indonesia jika pemerintah Indonesia tidak memenuhi syarat-syarat tertentu. Penyerahan tersebut dilakukan sehari kemarin dan telah membawa kebeban jenazah 10 orang warga Indonesia.
Namun, Presiden Prabowo masih menuntut penyelesaian kasus ini lebih cepat. Ia juga meminta agar penanganan kasus ini tidak hanya dipihak Hamas saja, tetapi juga harus diwaspadai oleh pemerintah Indonesia dan lembaga-lembaga internasional lainnya.
Dalam beberapa hari terakhir, hubungan antara Indonesia dan Hamas telah menjadi semakin tegang. Pada awal bulan ini, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) mengutuk kegiatan Hamas yang dianggap sebagai penindasan terhadap rakyat Palestina.
Hamas sendiri telah menolak klaim tersebut dan menyatakan bahwa mereka hanya melawan invasi Israel.
Presiden Prabowo Subianto hari ini menyerukan penyelesaian kasus Hamas yang mengancam akses bantuan kepada warga Indonesia di Gaza. Menurut sumber di istana, Presiden meminta penyelesaian kasus tersebut secepat mungkin agar tidak ada kesenangan bagi Hamas.
Sebelumnya, Hamas juga telah menyerahkan beberapa jenazah tawanan tambahan yang dikabulkan oleh Indonesian Foreign Ministry untuk dibawa kembali ke Indonesia. Namun, penyerahan tersebut belum cukup membuat Presiden Prabowo puas. "Penyelesaian kasus ini harus segera dan tidak ada kesenangan bagi Hamas," kata sumber di istana.
Pada awalnya, Hamas mengancam akan menyerahkan jenazah tawanan Indonesia jika pemerintah Indonesia tidak memenuhi syarat-syarat tertentu. Penyerahan tersebut dilakukan sehari kemarin dan telah membawa kebeban jenazah 10 orang warga Indonesia.
Namun, Presiden Prabowo masih menuntut penyelesaian kasus ini lebih cepat. Ia juga meminta agar penanganan kasus ini tidak hanya dipihak Hamas saja, tetapi juga harus diwaspadai oleh pemerintah Indonesia dan lembaga-lembaga internasional lainnya.
Dalam beberapa hari terakhir, hubungan antara Indonesia dan Hamas telah menjadi semakin tegang. Pada awal bulan ini, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) mengutuk kegiatan Hamas yang dianggap sebagai penindasan terhadap rakyat Palestina.
Hamas sendiri telah menolak klaim tersebut dan menyatakan bahwa mereka hanya melawan invasi Israel.