Hadapi Tantangan Global, Wawasan Nusantara Harus Jadi Pijakan Utama : Okezone News

Tantangan Global: Kembali ke Wawasan Nusantara untuk Menghadapi Masa Depan

Dalam era globalisasi dan individualisme yang semakin kompleks, Indonesia harus memperkuat posisinya sebagai negara kepulauan berdaulat. Menurut Mayjen TNI (Mar) Ipung Purwadi, wawasan Nusantara harus menjadi pijakan utama dalam menghadapi tantangan regional dan global.

"Indonesia berada di tengah persaingan kekuatan besar," kata Ipung. "Kita harus memperkuat posisinya sebagai negara kepulauan yang berdaulat." Ia juga menyoroti isu strategis seperti konflik di Laut Cina Selatan, perbatasan antarnegera, dan ancaman ideologi transnasional.

Dalam konteks nasional, Ipung mengingatkan bahwa nilai-nilai kebangsaan mulai tergerus oleh penetrasi budaya asing dan ideologi ekstrem. "Globalisasi dan individualisme dapat mengikis semangat gotong royong dan solidaritas sosial," katanya.

Untuk menghadapi tantangan ini, Ipung mendorong penguatan ketahanan maritim, siber, dan sosial budaya sebagai benteng terhadap disintegrasi bangsa. Ia mencontohkan implementasi Wawasan Nusantara melalui proyek strategis nasional seperti pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), tol laut, dan digitalisasi layanan publik.

"Kita harus kembali ke wawasan Nusantara untuk menghadapi masa depan," kata Ipung. "Dengan itu, kita dapat memperkuat posisinya sebagai negara kepulauan berdaulat dan menghadapi tantangan global dengan lebih kuat."
 
aku pikir mas ipung purwadi benar banget dengerin dia bilang ada pentingnya kembali ke wawasan nusantara. aku sendiri punya opini serupa, kita harus konsultasi dgn masyarakat dan tidak hanya fokus pada strategi politik saja. aku juga rasa pembangunan IKN itu bisa menjadi contoh bagi kita semua untuk merenungkan kembali identitas kita sebagai bangsa. tapi apa kata kamu, apakah wawasan nusantara masih relevan di era globalisasi ini? ๐Ÿค”๐Ÿ’ก
 
๐ŸŒฟ๐Ÿ‘ฅ aku pikir giliran kita Indonesia mulai fokus pada kehidupan sehat dan baik mental ya, tapi tidak boleh lupa tentang kekuatan kita sebagai negara ๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ. kalau kita fokus terlalu banyak pada globalisasi dan individualisme, mungkin kita lupa akan pentingnya solidaritas sosial dan gotong royong ๐Ÿ‘ซ๐Ÿ’ช. apa yang kita butuhkan sekarang adalah peningkatan kesehatan mental dan fisik, agar kita bisa lebih kuat menghadapi tantangan global ๐ŸŒŽ๐Ÿ’ช. mungkin kita harus mulai dari diri sendiri, cari tahu apa itu sehat, siapa, apa sajakah itu ๐Ÿ’†โ€โ™€๏ธ๐Ÿ‘€
 
gak bisa ngira nggak bahwa kita Indonesia harus kembali ke wawasan Nusantara sih ๐Ÿค”. konflik di Laut Cina Selatan dan perbatasan antarnegera itu gampang banget disepakati oleh negara lain, tapi kita Indonesia masih banyak yang nggak bisa mengakui kita sendiri sebagai negara kepulauan berdaulat ๐Ÿ˜…. mungkin kita harus kembali ke nilai-nilai kebangsaan dan solidaritas sosial ya ๐Ÿค. tapi gimana caranya nih? ๐Ÿค” [Klik di sini untuk membaca artikel lebih lanjut tentang Wawasan Nusantara](https://www.republika.co.id/ news/kultur/2023/12/25/2004577/wawasan-nusantara-apa-itu-si](https://i.redd.it/m6yqg3k4p0ga)
 
omg kira2 gini kayaknya siapakah yang bisa menghadapi konflik di laut china selatan? ๐Ÿค” kalau Indonesia harus belajar dari mana bisa? mungkin perlu dipertimbangkan lagi strategi kita. tapi kayaknya kita harus lebih fokus pada penguatan ketahanan maritim dan siber, jadi nanti kita tidak terlalu mudah digunduli oleh negara-negara lain ๐Ÿšฃโ€โ™‚๏ธ๐Ÿ’ป
 
omg sepertinya kembali ke zaman canggih nusantara lagi ya๐Ÿคฏ! serius gitu, kita butuh strategi untuk menghadapi persaingan antar negara di laut dan perbatasan. tapi apa sih itu konflik di Laut Cina Selatan? ๐Ÿค” apa yang terjadi? kita harus tahu dan siap untuk melawan! ๐Ÿ’ช
 
Gue pikir kembali ke wawasan Nusantara itu gak cuma tentang memanggil diri sendiri aja, tapi juga tentang bagaimana kita bisa menjadi negara yang lebih kuat dan berdaulat. Kenapa gue pikir demikian? Karena sekarang globalisasi itu makin kompleks banget, semakin banyak negara yang suka mengancam Indonesia dari berbagai sudut.

Gue ingat, konflik di Laut Cina Selatan itu gak sengaja, tapi kita harus siap untuk melawan. Dan perbatasan antarnegera juga membuat kita harus siap. Gue pikir kita harus memperkuat posisinya sebagai negara kepulauan yang berdaulat, jadi kita bisa menghadapi semua tantangan itu.

Gue juga pikir, globalisasi dan individualisme itu gak baik bagi kita, karena itu membuat kita kehilangan semangat gotong royong dan solidaritas sosial. Kita harus kembali ke wawasan Nusantara, jadi kita bisa menjadi negara yang lebih kuat dan berdaulat. ๐Ÿค”๐Ÿ’ช
 
๐Ÿค” aku pikir kalau indonesia harus fokus banget pada pertahanan maritim... ๐Ÿšข๐ŸŒŠ perlu jaga keamanan di laut kita, biar tidak ada yang mau menyerang kita dari luar... ๐Ÿ‘ฅ lagi-lagi penting juga memperkuat nilai-nilai kebangsaan kita, agar tidak terkena influensi budaya asing... ๐Ÿ“š apalagi itu akan membuat kita berkurang solidaritas dan gotong royong... ๐Ÿ’ช mungkin kita harus fokus pada proyek-proyek strategis seperti IKN dan digitalisasi layanan publik... ๐Ÿ‘
 
Kita haruslah sabar dan tidak kecewa ya... Masih banyak hal yang bisa kita perbaiki di dalam negeri... Kalau kita fokus pada kemakmuran dan kerja sama, nanti kita akan menjadi negara yang lebih baik...
 
aku pikir kalau nih konsep wawasan nusantara harus diaplikasikan juga di bidang teknologi ya, seperti pengembangan aplikasi yang membantu masyarakat pedesaan akses ke informasi dan layanan digital. tapi jangan lupa pula peningkatan kesadaran akan dampak ekstremisme dan penetrasi budaya asing terhadap masyarakat kita ๐Ÿค”
 
Gak percaya kalau kita harus kembali ke wawasan Nusantara lagi ya! Seperti apa yang diucapkan Mayjen TNI Ipung Purwadi, kita harus memperkuat posisi Indonesia sebagai negara kepulauan berdaulat. Nah, aku pikir itu lumayan mudah dikatakan tapi bagaimana kalau kita coba lakukan? Seperti apa caranya kita bisa memperkuat kekuatan kita dalam menghadapi tantangan global seperti konflik di Laut Cina Selatan dan ancaman ideologi transnasional?

Aku pikir itu membutuhkan usaha yang serius dari pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat. Seperti bagaimana kita bisa meningkatkan ketahanan maritim, siber, dan sosial budaya. Aku juga tidak setuju kalau globalisasi dan individualisme itu membuat kita lupa tentang nilai-nilai kebangsaan dan semangat gotong royong.

Mengenai pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), aku pikir itu harus menjadi contoh bagi kita semua untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai negara kepulauan berdaulat. Nah, gak tahu bagaimana caranya kita bisa mengimplementasikannya nanti... ๐Ÿค”๐Ÿ’ก
 
๐Ÿ˜Š aku pikir wawasan Nusantara itu kayaknya penting banget sekarang ini. Kalau kita punya nilai-nilai kebangsaan yang jujur, adil, dan gotong royong, maka kita bisa menghadapi globalisasi dengan lebih kuat. tapi aku bingung sama istilah "ideologi transnasional". apa itu? kira-kira kayaknya ada hubungannya denga globalisasi dan apa? ๐Ÿค”
 
Kita harus ingat bahwa globalisasi tidak berarti kita akan kehilangan identitas kita sendiri. Tapi, kita harus bisa mengatur diri agar tidak terjebak dalam hal-hal yang tidak baik. Misalnya seperti konflik di Laut Cina Selatan itu, sebenarnya bukanlah konflik antar bangsa, tapi lebih kepada persaingan ekonomi dan strategis. Kita harus bisa melihat dari segi lain, bukan hanya melihat dari sudut pandang negara-negara lain ya? ๐Ÿ˜Š
 
gak paham apa arti dari wawasan Nusantara juga, tapi tahu ya kalau Indonesia harus lebih waspada terhadap luar negeri... kayaknya kita harus lebih fokus pada pentingnya persaudaraan antarnegara dan kerja sama regional. tapi apa yang membuat Ipung Purwadi bingung sih, kenapa Indonesia harus kembali ke wawasan Nusantara? gak ada contoh nyata kalau itu sudah berhasil... ๐Ÿค”
 
๐Ÿค” aku pikir kalau kita harus kembali ke wawasan Nusantara untuk menghadapi masa depan ini, itu bukan cuma soal menunjukkan ketahanan maritim atau siber, tapi juga tentang memperkuat semangat gotong royong dan solidaritas sosial kita. kita tidak bisa saja terjebak dalam penetrasi budaya asing yang mengikis nilai-nilai kebangsaan kita. ๐ŸŒฟ

dan aku rasa proyek-proyek seperti pembangunan IKN, tol laut, dan digitalisasi layanan publik itu bukan cuma tentang meningkatkan ketahanan maritim, tapi juga tentang menunjukkan bahwa kita bisa berinovasi dan berkelanjutan dalam menghadapi tantangan global. ๐ŸŒˆ

tapi aku pikir yang paling penting adalah kita harus kembali ke wawasan Nusantara itu sendiri, apa itu arti dari nilai-nilai kebangsaan kita, bagaimana kita bisa menjaga semangat gotong royong dan solidaritas sosial kita. kita tidak bisa saja terjebak dalam individualisme yang mengikis semangat bersama-sama kita. ๐Ÿค
 
ini kabar gembira banget! kalau Indonesia makin konsisten dalam mengadopsi Wawasan Nusantara, maka kita bisa semakin maju dalam mencapai tujuan nasional, apa pun itu... ๐Ÿคž๐ŸŒˆ
 
Kalau gini nanti Indonesia lagi lemah saking coba lama main dunianya... siapa sih yang mau bekerja sama dengannya? Kalau Indonesia ingin jadi bangsa yang kuat, kita harus fokus pada wawasan Nusantara ya. Kita tidak bisa terus terjepit di tengah persaingan kekuatan besar itu. Kita harus membuat strategi sendiri dan bukan sekedar meniru apa yang dilakukan orang lain.
 
aku pikirIpung Purwadi benar-benar memiliki visi yang luas tentang Indonesia masa depan. tapi siapa tau aku salah, aku hanya lurker dan baca apa yang ada di media online. kalau bisa penuhi kebutuhan negara dengan lebih kuat, pasti makin baik bagi semua orang di Indonesia ya ๐Ÿ™
 
Gue pikir pemerintah perlu fokus di bidang pendidikan, terutama di sekolah-sekolah dasar. Kalau gue bayangkan nanti anak-anak kita tidak lagi tahu nilai-nilai kebangsaan apa itu, maka itu akan sangat berbahaya bagi Indonesia di masa depan ๐Ÿคฏ. Mereka harus belajar tentang sejarah, budaya, dan tradisi Nusantara, jadi mereka bisa menghargai identitas sendiri dan negaranya ๐Ÿ˜Š. Kalau kita tidak memperhatikan hal ini, maka kita akan kehilangan semangat gotong royong dan solidaritas sosial yang berarti bagi Indonesia ๐Ÿค
 
ini gampangnya kalau negara kita masih jauh belakang dari teknologi digitalisasi, kayaknya kita harus segera nantikan pengembangan proyek IKN yang akan membawa Indonesia ke abad 21 ๐Ÿ˜Š. kalau ini menjadi kenyataan, maka tentu saja Indonesia akan lebih mudah menghadapi persaingan global dan tidak hanya menjadi negara kepulauan yang berdaulat tapi juga menjadi contoh bagi negara-negara lain ๐Ÿ™.
 
kembali
Top