Gus Yahya, Ketua Umum PBNU, meminta agar masalah pencopotannya yang dibahas dalam forum pengurus syuriah dinyatakan secara baik di Muktamar. Dia menekankan pentingnya untuk tidak menghentikan proses kepengurusan PBNU dalam tengah-tengah masa kepengurusan.
Menurut Gus Yahya, jabatan ketua umum harus dilakukan secara bersamaan dengan Rais Aam dan tidak boleh dihentikan di tengah jalan. Namun, dia berpendapat bahwa ini perlu dilakukan di Muktamar yang akan berlangsung dalam waktu dekat.
Gus Yahya mengatakan bahwa jika pembicaraan tentang penempatan ia sebagai ketua umum tidak dilaksanakan secara baik, maka integritas struktur organisasi PBNU akan terganggu. Ini karena perjalanan kepengurusan PBNU hanya dapat dijalankan oleh Rais Aam dan ketua umum secara bersamaan.
Dia juga menekankan bahwa pencopotannya harus dilakukan melalui proses yang sah, yaitu Muktamar. Gus Yahya berpendapat bahwa ini adalah satu-satunya cara untuk menghindari kerusakan yang dapat terjadi bagi keseluruhan konstitusi organisasi PBNU.
Gus Yahya menanggapi bahwa dia tidak memiliki kesempatan untuk memberikan penjelasan tentang keputusannya, dan semua tuduhan yang dibahas dalam forum pengurus syuriah dapat ditangkisnya dengan mudah. Namun, dia mengharapkan agar Rais Aam, katib aam, dan anggota syuriah lainnya diberi kesempatan untuk memberikan klarifikasi langsung.
Dia juga menanggapi isu adanya sabotase terhadap surat edaran pencopotan Gus Yahya dari ketua umum. Menurutnya, surat tersebut tidak dapat distempel karena menyelisihi sistem konstitusional di PBNU yang kemudian terlacak oleh kecerdasan buatan.
Menurut Gus Yahya, jabatan ketua umum harus dilakukan secara bersamaan dengan Rais Aam dan tidak boleh dihentikan di tengah jalan. Namun, dia berpendapat bahwa ini perlu dilakukan di Muktamar yang akan berlangsung dalam waktu dekat.
Gus Yahya mengatakan bahwa jika pembicaraan tentang penempatan ia sebagai ketua umum tidak dilaksanakan secara baik, maka integritas struktur organisasi PBNU akan terganggu. Ini karena perjalanan kepengurusan PBNU hanya dapat dijalankan oleh Rais Aam dan ketua umum secara bersamaan.
Dia juga menekankan bahwa pencopotannya harus dilakukan melalui proses yang sah, yaitu Muktamar. Gus Yahya berpendapat bahwa ini adalah satu-satunya cara untuk menghindari kerusakan yang dapat terjadi bagi keseluruhan konstitusi organisasi PBNU.
Gus Yahya menanggapi bahwa dia tidak memiliki kesempatan untuk memberikan penjelasan tentang keputusannya, dan semua tuduhan yang dibahas dalam forum pengurus syuriah dapat ditangkisnya dengan mudah. Namun, dia mengharapkan agar Rais Aam, katib aam, dan anggota syuriah lainnya diberi kesempatan untuk memberikan klarifikasi langsung.
Dia juga menanggapi isu adanya sabotase terhadap surat edaran pencopotan Gus Yahya dari ketua umum. Menurutnya, surat tersebut tidak dapat distempel karena menyelisihi sistem konstitusional di PBNU yang kemudian terlacak oleh kecerdasan buatan.