Keputusan dari Rais Aam PBNU untuk mengambil alih kepemimpinan dan memecat Gus Yahya Cholil Staquf sebagai Ketua Umum PBNU justru membuat kejadian ini semakin berdarah. Menurutnya, keputusannya bersifat final dan tidak ada motif lain selain yang tertulis dalam risalah rapat.
Namun, Wasekjen PBNU Najib Azca sangat menentang keputusan tersebut. Ia mengingatkan, audit keuangan PBNU yang menjadi dasar pemecatan Gus Yahya Cholil Staquf masih belum rampung, sehingga tidak ada laporan yang lengkap untuk dijadikan dasar keputusan.
Sementara itu, dalam konferensi pers, Ketua Umum PBNU sendiri menekankan bahwa posisi jabatannya tidak akan dibahayakan. Ia berjanji untuk tetap mempertahankan jabatannya dan siap untuk menghadapi jalur hukum jika keinginanya ditolak oleh pihak yang berwenang.
"Gus Yahya Cholil Staquf akan bertahan menjalankan posisinya dengan sekuat-kuatnya apabila keinginannya ditolak. Kami tidak akan meninggalkan jabatan ini tanpa pertimbangan sejati," kata Gus Yahya.
Gus Yahya juga menekankan bahwa isu pemecatan itu bukanlah urusan yang paling penting, tetapi adalah mengenai tatanan organisasi PBNU. Ia percaya bahwa keputusannya harus diikuti dengan laksana tatanan organisasi yang sudah terbentuk.
"Gus Yahya Cholil Staquf tidak akan menyerah dihadapan aksi-aksi tekanan seperti ini. Kami akan mengambil langkah-langkah yang tepat demi menjaga keutuhan dari tatanan organisasi PBNU," ujar dia.
Namun, Wasekjen PBNU Najib Azca sangat menentang keputusan tersebut. Ia mengingatkan, audit keuangan PBNU yang menjadi dasar pemecatan Gus Yahya Cholil Staquf masih belum rampung, sehingga tidak ada laporan yang lengkap untuk dijadikan dasar keputusan.
Sementara itu, dalam konferensi pers, Ketua Umum PBNU sendiri menekankan bahwa posisi jabatannya tidak akan dibahayakan. Ia berjanji untuk tetap mempertahankan jabatannya dan siap untuk menghadapi jalur hukum jika keinginanya ditolak oleh pihak yang berwenang.
"Gus Yahya Cholil Staquf akan bertahan menjalankan posisinya dengan sekuat-kuatnya apabila keinginannya ditolak. Kami tidak akan meninggalkan jabatan ini tanpa pertimbangan sejati," kata Gus Yahya.
Gus Yahya juga menekankan bahwa isu pemecatan itu bukanlah urusan yang paling penting, tetapi adalah mengenai tatanan organisasi PBNU. Ia percaya bahwa keputusannya harus diikuti dengan laksana tatanan organisasi yang sudah terbentuk.
"Gus Yahya Cholil Staquf tidak akan menyerah dihadapan aksi-aksi tekanan seperti ini. Kami akan mengambil langkah-langkah yang tepat demi menjaga keutuhan dari tatanan organisasi PBNU," ujar dia.