Menteri Sosial Gus Ipul menghadiri seminar untuk memahami lebih jauh perjuangan Marsinah, seorang aktivis buruh yang dikenal dengan keberaniannya memperjuangkan kesejahteraan buruh melalui Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) unit kerja PT CPS. Usulan agar Marsinah diusulkan menjadi Pahlawan Nasional telah didukung oleh Presiden Prabowo Subianto saat peringatan Hari Buruh 2025.
Gus Ipul menjelaskan bahwa pengusulan Marsinah membutuhkan kajian mendalam dan komprehensif. Ia mengatakan bahwa Marsinah bukan pejabat, tidak berujung pada kekuasaan atau pengaruh politik, tapi seorang buruh yang keberaniannya mengguncang nurani kita.
"Marsinah tidak berjuang untuk dirinya sendiri, tapi untuk hak orang banyak. Untuk rezeki yang layak, untuk martabat buruh, dan untuk rasa keadilan yang sederhana," kata Gus Ipul. Ia menambahkan bahwa perjuangan Marsinah harus dimaknai dari nilai kemanusiaan dan keberanian moral, bukan dari sisi konflik yang melingkupinya.
Menurut Gus Ipul, perjuangan Marsinah sejalan dengan nilai Pancasila, khususnya sila kedua. "Dalam Pancasila, sila kedua berbunyi 'Kemanusiaan yang adil dan beradab'. Marsinah menjalani sila itu bukan dengan kata, tapi dengan laku," ucapnya penuh semangat.
Dukungan agar ia mendapat gelar Pahlawan Nasional kini semakin kuat, termasuk dari Presiden Prabowo. Gus Ipul berharap kegiatan ini dapat memperkaya pemahaman publik tentang arti perjuangan dan kemanusiaan. "Mengusulkan Marsinah sebagai Pahlawan Nasional bukanlah sekadar mengenang, tetapi menegakkan martabat bangsa," tutupnya.
Sejak 32 tahun lalu, semangat perjuangannya terus hidup, dan dukungan agar ia mendapat gelar Pahlawan Nasional kini semakin kuat.
Gus Ipul menjelaskan bahwa pengusulan Marsinah membutuhkan kajian mendalam dan komprehensif. Ia mengatakan bahwa Marsinah bukan pejabat, tidak berujung pada kekuasaan atau pengaruh politik, tapi seorang buruh yang keberaniannya mengguncang nurani kita.
"Marsinah tidak berjuang untuk dirinya sendiri, tapi untuk hak orang banyak. Untuk rezeki yang layak, untuk martabat buruh, dan untuk rasa keadilan yang sederhana," kata Gus Ipul. Ia menambahkan bahwa perjuangan Marsinah harus dimaknai dari nilai kemanusiaan dan keberanian moral, bukan dari sisi konflik yang melingkupinya.
Menurut Gus Ipul, perjuangan Marsinah sejalan dengan nilai Pancasila, khususnya sila kedua. "Dalam Pancasila, sila kedua berbunyi 'Kemanusiaan yang adil dan beradab'. Marsinah menjalani sila itu bukan dengan kata, tapi dengan laku," ucapnya penuh semangat.
Dukungan agar ia mendapat gelar Pahlawan Nasional kini semakin kuat, termasuk dari Presiden Prabowo. Gus Ipul berharap kegiatan ini dapat memperkaya pemahaman publik tentang arti perjuangan dan kemanusiaan. "Mengusulkan Marsinah sebagai Pahlawan Nasional bukanlah sekadar mengenang, tetapi menegakkan martabat bangsa," tutupnya.
Sejak 32 tahun lalu, semangat perjuangannya terus hidup, dan dukungan agar ia mendapat gelar Pahlawan Nasional kini semakin kuat.