Terdapat Kasus Penanganan Korban Runtuhnya Bangunan Pondok Pesantren yang Mendapat Perhatian Presiden
Kasus penanganan korban runtuhnya bangunan Pondok Pesantren Al-Khoziny Buduran di Jawa Timur telah menarik perhatian presiden. Menurut Menteri Sosial, Gus Ipul, pemerintah terus berkolaborasi dengan pemerintah daerah dan lembaga-lembaga lain untuk memberikan bantuan kepada korban.
Gus Ipul mengatakan bahwa korban runtuhnya bangunan tersebut masih memerlukan perhatian dan perlindungan. "Kita akan mendampingi keluarga terutama bagi keluarga yang putranya itu cukup mengalami luka berat sampai ada amputasi atau juga luka-luka lain yang memang memerlukan pendampingan," katanya.
Menurut Gus Ipul, penanganan korban runtuhnya bangunan tersebut dapat dibagi menjadi tiga tahap. Pertama, adalah tahap evakuasi dan kedaruratan; kedua, adalah masa rehabilitasi dan rekonstruksi. Pemerintah terus bekerja sama untuk memberikan perhatian kepada keluarga korban dan memastikan bahwa mereka mendapatkan perlindungan yang cukup.
Gus Ipul juga mengatakan bahwa pemerintah akan mendampingi keluarga korban seingga putra mereka mendapat pemberdayaan. Pihak pemerintah juga bekerja sama dengan lembaga-lembaga lain seperti Basarnas, BNPB, dan Kepolisian untuk memberikan bantuan kepada korban.
Selain itu, Gus Ipul juga mengatakan bahwa tim evakuasi, basarnas, BNPB, dan kepolisian telah bekerja dengan baik dalam proses evakuasi dan kedaruratan. Pihak pemerintah juga akan melanjutkan rehabilitasi dan rekonstruksi untuk korban yang memerlukan pendampingan.
Kasus penanganan korban runtuhnya bangunan Pondok Pesantren Al-Khoziny Buduran di Jawa Timur telah menarik perhatian presiden. Menurut Menteri Sosial, Gus Ipul, pemerintah terus berkolaborasi dengan pemerintah daerah dan lembaga-lembaga lain untuk memberikan bantuan kepada korban.
Gus Ipul mengatakan bahwa korban runtuhnya bangunan tersebut masih memerlukan perhatian dan perlindungan. "Kita akan mendampingi keluarga terutama bagi keluarga yang putranya itu cukup mengalami luka berat sampai ada amputasi atau juga luka-luka lain yang memang memerlukan pendampingan," katanya.
Menurut Gus Ipul, penanganan korban runtuhnya bangunan tersebut dapat dibagi menjadi tiga tahap. Pertama, adalah tahap evakuasi dan kedaruratan; kedua, adalah masa rehabilitasi dan rekonstruksi. Pemerintah terus bekerja sama untuk memberikan perhatian kepada keluarga korban dan memastikan bahwa mereka mendapatkan perlindungan yang cukup.
Gus Ipul juga mengatakan bahwa pemerintah akan mendampingi keluarga korban seingga putra mereka mendapat pemberdayaan. Pihak pemerintah juga bekerja sama dengan lembaga-lembaga lain seperti Basarnas, BNPB, dan Kepolisian untuk memberikan bantuan kepada korban.
Selain itu, Gus Ipul juga mengatakan bahwa tim evakuasi, basarnas, BNPB, dan kepolisian telah bekerja dengan baik dalam proses evakuasi dan kedaruratan. Pihak pemerintah juga akan melanjutkan rehabilitasi dan rekonstruksi untuk korban yang memerlukan pendampingan.