Kekacauan di PBNU Semakin Gelisah, Para Masyayikh Pesantren Lirboyo Menyuarakan Doa Restu
Konflik di antara para petinggi Nahdlatul Ulama (NU) terus menggelitik organisasi Islam terbesar di Indonesia. Sekarang, para masyayikh pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur, mulai campur tangan untuk memecahkan masalah ini.
Sowan bergantian antara Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Gudfan Arif Ghofur (Gus Gudfan), kedua petinggi PBNU, terhadap para pengasuh utama pesantren tersebut. Mereka juga menyampaikan permohonan doa untuk meredakan ketegangan di antara mereka.
"Keduanya meminta doa restu agar persoalan yang tengah dihadapi PBNU dapat segera menemukan titik terang dan penyelesaian terbaik," kata KH Athoillah Anwar, Juru Bicara Pesantren Lirboyo. Ia juga mengeluarkan imbauan untuk alumni-alumni Lirboyo yang kini mengemban amanah sebagai pengurus NU di berbagai tingkatan.
"Gus Muid menyebutkan, para masyayikh berharap seluruh alumni Lirboyo menjaga ketenangan, memperkuat ukhuwah, dan mengedepankan adab agar dinamika organisasi dapat dilalui dengan bijak dan penuh kedewasaan," katanya.
Konflik di PBNU sebenarnya telah memicu perdebatan panas di kalangan para petinggi. Namun, para masyayikh pesantren Lirboyo tetap berusaha untuk menyelesaikan masalah ini dengan cara yang harmonis dan bijak.
Sekarang, para masyayikh Pesantren Lirboyo mulai mengeluarkan imbuan resmi untuk para alumni mereka yang kini mengemban amanah sebagai pengurus NU. Mereka meminta agar mereka tetap netral, tidak bergabung dengan kelompok manapun, dan tidak ikut-ikutan dalam perbincangan/perdebatan.
Dengan demikian, para masyayikh Pesantren Lirboyo berharap dapat membantu PBNU mencapai kesepakatan yang lebih baik dan lebih harmonis di masa depan.
Konflik di antara para petinggi Nahdlatul Ulama (NU) terus menggelitik organisasi Islam terbesar di Indonesia. Sekarang, para masyayikh pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur, mulai campur tangan untuk memecahkan masalah ini.
Sowan bergantian antara Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Gudfan Arif Ghofur (Gus Gudfan), kedua petinggi PBNU, terhadap para pengasuh utama pesantren tersebut. Mereka juga menyampaikan permohonan doa untuk meredakan ketegangan di antara mereka.
"Keduanya meminta doa restu agar persoalan yang tengah dihadapi PBNU dapat segera menemukan titik terang dan penyelesaian terbaik," kata KH Athoillah Anwar, Juru Bicara Pesantren Lirboyo. Ia juga mengeluarkan imbauan untuk alumni-alumni Lirboyo yang kini mengemban amanah sebagai pengurus NU di berbagai tingkatan.
"Gus Muid menyebutkan, para masyayikh berharap seluruh alumni Lirboyo menjaga ketenangan, memperkuat ukhuwah, dan mengedepankan adab agar dinamika organisasi dapat dilalui dengan bijak dan penuh kedewasaan," katanya.
Konflik di PBNU sebenarnya telah memicu perdebatan panas di kalangan para petinggi. Namun, para masyayikh pesantren Lirboyo tetap berusaha untuk menyelesaikan masalah ini dengan cara yang harmonis dan bijak.
Sekarang, para masyayikh Pesantren Lirboyo mulai mengeluarkan imbuan resmi untuk para alumni mereka yang kini mengemban amanah sebagai pengurus NU. Mereka meminta agar mereka tetap netral, tidak bergabung dengan kelompok manapun, dan tidak ikut-ikutan dalam perbincangan/perdebatan.
Dengan demikian, para masyayikh Pesantren Lirboyo berharap dapat membantu PBNU mencapai kesepakatan yang lebih baik dan lebih harmonis di masa depan.