Gunung Semeru kembali meletus dengan awan panas yang mencapai jarak 7 kilometer dari pusat erupsi. Erupsi ini terjadi pada Rabu sore, pukul 16.00 WIB, dan tinggi kolom letusan teramati mencapai sekitar 2.000 meter di atas puncak Gunung Semeru yang berdiri di ketinggian 3.676 meter.
Awan panas ini merupakan tanda dari erupsi yang berlangsung, sehingga masyarakat di sekitar Gunung Semeru dipinta untuk waspada dan menghindari aktivitas ekstrem. Penutupan sekolah juga diterapkan di beberapa kabupaten di Jawa Timur sebagai pencegahan terjadinya bencana alam yang berpotensi menyebar ke luar wilayah Gunung Semeru.
Saat ini, Gunung Semeru masih dalam status Waspada atau Level II. Masyarakat diminta untuk menjauhkan diri dari jarak 500 meter sepanjang tepi sungai Besuk Kobokan dan tidak melakukan aktivitas di sektor tenggara hingga 8 kilometer dari puncak Gunung Semeru. Selain itu, masyarakat juga diperintahkan untuk berada di jarak 2,5 kilometer dari kawah/puncak karena rawan terhadap bahaya lontaran batu.
Mukdas Sofian, Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, mengimbau agar masyarakat memantau perubahan kondisi awan panas dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.
Awan panas ini merupakan tanda dari erupsi yang berlangsung, sehingga masyarakat di sekitar Gunung Semeru dipinta untuk waspada dan menghindari aktivitas ekstrem. Penutupan sekolah juga diterapkan di beberapa kabupaten di Jawa Timur sebagai pencegahan terjadinya bencana alam yang berpotensi menyebar ke luar wilayah Gunung Semeru.
Saat ini, Gunung Semeru masih dalam status Waspada atau Level II. Masyarakat diminta untuk menjauhkan diri dari jarak 500 meter sepanjang tepi sungai Besuk Kobokan dan tidak melakukan aktivitas di sektor tenggara hingga 8 kilometer dari puncak Gunung Semeru. Selain itu, masyarakat juga diperintahkan untuk berada di jarak 2,5 kilometer dari kawah/puncak karena rawan terhadap bahaya lontaran batu.
Mukdas Sofian, Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, mengimbau agar masyarakat memantau perubahan kondisi awan panas dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.