Gunung Ibu, Gunung Api yang Terus Mengejutkan di Maluku Utara
Kemarin, Gunung Ibu di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, meletus dengan memancarkan abu vulkanik hingga mencapai ketinggian 2 km dari atas puncak gunung. Erupsi ini terjadi pada Kamis (9/10) dan diterkam oleh petugas Pengawasan Gunung Api (PGA Ibu), Richard Chaniago.
Menurut Richard, kolom abu yang dihasilkan berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah Timur Laut. "Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal kondong ke arah Timur Laut," kata Richard saat dikonfirmasi.
Pengawasan Gunung Api (PGA Ibu) menilai saat ini Gunung Ibu berada pada status Level II atau Waspada. Oleh karena itu, masyarakat di sekitar gunung dan pengunjung/wisatawan dilarang melakukan aktivitas di dalam radius 2 km dan perluasan sektoral berjarak 3,5 km ke arah bukaan kawah.
Selain itu, jika terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas di luar rumah disarankan untuk menggunakan masker dan kacamata. Perubahan status Gunung Ibu ini terjadi setelah erupsi sehari sebelumnya yang menyemburkan abu vulkanik setinggi 400 meter dari atas puncak gunung.
Eruptsi Gunung Ibu ini merupakan kejutan bagi masyarakat di sekitar gunung. Kemungkinan ini membuat mereka kembali mengingat pentingnya memantau aktivitas gunung berapi dan mengambil tindakan untuk menjaga keselamatan diri sendiri serta orang lain.
Kemarin, Gunung Ibu di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, meletus dengan memancarkan abu vulkanik hingga mencapai ketinggian 2 km dari atas puncak gunung. Erupsi ini terjadi pada Kamis (9/10) dan diterkam oleh petugas Pengawasan Gunung Api (PGA Ibu), Richard Chaniago.
Menurut Richard, kolom abu yang dihasilkan berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah Timur Laut. "Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal kondong ke arah Timur Laut," kata Richard saat dikonfirmasi.
Pengawasan Gunung Api (PGA Ibu) menilai saat ini Gunung Ibu berada pada status Level II atau Waspada. Oleh karena itu, masyarakat di sekitar gunung dan pengunjung/wisatawan dilarang melakukan aktivitas di dalam radius 2 km dan perluasan sektoral berjarak 3,5 km ke arah bukaan kawah.
Selain itu, jika terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas di luar rumah disarankan untuk menggunakan masker dan kacamata. Perubahan status Gunung Ibu ini terjadi setelah erupsi sehari sebelumnya yang menyemburkan abu vulkanik setinggi 400 meter dari atas puncak gunung.
Eruptsi Gunung Ibu ini merupakan kejutan bagi masyarakat di sekitar gunung. Kemungkinan ini membuat mereka kembali mengingat pentingnya memantau aktivitas gunung berapi dan mengambil tindakan untuk menjaga keselamatan diri sendiri serta orang lain.