Taftan, Gunung Berapi Dorman yang Mengalami Bongkahan Setelah 700.000 Tahun Mati Suri!
Gunung berapi Taftan di Iran Selatan, yang diperkirakan telah tidak aktif selama sekitar 710.000 tahun, ternyata menunjukkan tanda-tanda kebangkitan. Menurut penelitian yang dipublikasikan pada 7 Oktober di jurnal Geophysical Research Letters, permukaan tanah di sekitar puncak Taftan mengalami kenaikan sekitar 3,5 inci dalam kurun waktu 10 bulan.
Kenaikan ini diduga disebabkan oleh peningkatan tekanan gas di bawah permukaan gunung. Penelitian ini menunjukkan bahwa sistem vulkanik di bawah Taftan masih aktif. "Temuan ini menunjukkan bahwa sistem vulkanik di bawah Taftan masih aktif," ujar Pablo González, penulis utama studi tersebut.
González juga mengatakan bahwa Taftan mungkin lebih tepat disebut sebagai gunung berapi dorman karena aktivitasnya baru-baru ini. "Entah bagaimana ia akan meletus di masa mendatang, entah dengan dahsyat atau lebih pelan," katanya.
Penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada alasan untuk khawatir akan letusan yang akan segera terjadi, tetapi gunung berapi tersebut perlu dipantau lebih ketat. Taftan adalah gunung berapi stratovulkano setinggi 12.927 kaki (3.940 meter) di tenggara Iran.
González juga mengatakan bahwa studi ini tidak bertujuan untuk menimbulkan kepanikan di masyarakat, tetapi merupakan seruan bagi pihak berwenang di kawasan Iran untuk mengalokasikan sejumlah sumber daya guna meninjau hal ini.
Gunung berapi Taftan di Iran Selatan, yang diperkirakan telah tidak aktif selama sekitar 710.000 tahun, ternyata menunjukkan tanda-tanda kebangkitan. Menurut penelitian yang dipublikasikan pada 7 Oktober di jurnal Geophysical Research Letters, permukaan tanah di sekitar puncak Taftan mengalami kenaikan sekitar 3,5 inci dalam kurun waktu 10 bulan.
Kenaikan ini diduga disebabkan oleh peningkatan tekanan gas di bawah permukaan gunung. Penelitian ini menunjukkan bahwa sistem vulkanik di bawah Taftan masih aktif. "Temuan ini menunjukkan bahwa sistem vulkanik di bawah Taftan masih aktif," ujar Pablo González, penulis utama studi tersebut.
González juga mengatakan bahwa Taftan mungkin lebih tepat disebut sebagai gunung berapi dorman karena aktivitasnya baru-baru ini. "Entah bagaimana ia akan meletus di masa mendatang, entah dengan dahsyat atau lebih pelan," katanya.
Penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada alasan untuk khawatir akan letusan yang akan segera terjadi, tetapi gunung berapi tersebut perlu dipantau lebih ketat. Taftan adalah gunung berapi stratovulkano setinggi 12.927 kaki (3.940 meter) di tenggara Iran.
González juga mengatakan bahwa studi ini tidak bertujuan untuk menimbulkan kepanikan di masyarakat, tetapi merupakan seruan bagi pihak berwenang di kawasan Iran untuk mengalokasikan sejumlah sumber daya guna meninjau hal ini.