Aktivitas vulkanik Gunung Semeru kembali menunjukkan aktivitas guguran lava yang meluncur hingga 1 km ke arah Besuk Kobokan, Kabupaten Lumajang. Pihak vulkanologi dan pemerintah telah menyatakan status gunung ini masih dalam siaga dengan Level III.
Guguran lava teramati sebanyak lima kali dalam periode pengamatan 24 jam Jumat lalu, dengan jarak luncur kurang lebih 800 hingga 1.000 meter ke arah curah Kobokan. Selain itu, letusan juga teramati sebanyak 27 kali dengan tinggi asap kurang lebih 5.00-1.000 meter yang condong ke arah timur laut dan utara.
Pihak vulkanologi juga mencatat adanya aktivitas kegempaan yang signifikan, yaitu letusan sebanyak 123 kali dengan amplitudo 10-22 mm dan durasi 50-170 detik. Guguran juga teramati sebanyak 18 kali dengan amplitudo 2-7 mm dan durasi 28-70 detik.
Selain itu, gempa embusan teramati sebanyak 19 kali dengan amplitudo 2-9 mm dan durasi 30-91 detik. Tremor harmonik juga teramati sebanyak 7 kali dengan amplitudo 1-20 mm dan durasi 112-367 detik, serta tektonik jauh teramati satu kali dengan amplitudo 17 mm selama 58 detik.
Pihak pemerintah telah memuat rekomendasi untuk masyarakat, yaitu tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak gunung. Masyarakat juga dilarang beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Guguran lava teramati sebanyak lima kali dalam periode pengamatan 24 jam Jumat lalu, dengan jarak luncur kurang lebih 800 hingga 1.000 meter ke arah curah Kobokan. Selain itu, letusan juga teramati sebanyak 27 kali dengan tinggi asap kurang lebih 5.00-1.000 meter yang condong ke arah timur laut dan utara.
Pihak vulkanologi juga mencatat adanya aktivitas kegempaan yang signifikan, yaitu letusan sebanyak 123 kali dengan amplitudo 10-22 mm dan durasi 50-170 detik. Guguran juga teramati sebanyak 18 kali dengan amplitudo 2-7 mm dan durasi 28-70 detik.
Selain itu, gempa embusan teramati sebanyak 19 kali dengan amplitudo 2-9 mm dan durasi 30-91 detik. Tremor harmonik juga teramati sebanyak 7 kali dengan amplitudo 1-20 mm dan durasi 112-367 detik, serta tektonik jauh teramati satu kali dengan amplitudo 17 mm selama 58 detik.
Pihak pemerintah telah memuat rekomendasi untuk masyarakat, yaitu tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak gunung. Masyarakat juga dilarang beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).