Gubernur Sumbar Kenalkan Nagari Creative Hub kepada Menekraf |Republika Online

Sumatera Barat, sebagai salah satu provinsi yang dipilih dalam rangka pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia, menekakan visi untuk menciptakan Nagari Creative Hub. Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi, telah memaparkan program ini kepada Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, yang juga menghadiri kunjungan ke Ranah Minang.

Program Nagari Creative Hub bertujuan untuk meningkatkan potensi ekonomi kreatif di tingkat nagari. Gubernur Mahyeldi menjelaskan bahwa program ini akan dilakukan melalui tiga aspek utama, yaitu pelatihan keterampilan digital, pendampingan usaha, dan pembentukan komunitas kreatif.

"Kita ingin menciptakan komunitas kreatif yang dapat menghasilkan produk unggulan. Produk ini harus memiliki nilai tambah dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat," kata Gubernur Mahyeldi.

Menurut Gubernur Mahyeldi, program Nagari Creative Hub akan mendukung Asta Cita kedua, ketiga, dan keenam yang tercantum dalam visi Presiden Prabowo Subianto. Program ini bertujuan untuk memantapkan dan mengembangkan industri kreatif serta membangun dari desa untuk kesejahteraan masyarakat.

Menteri Teuku Riefky Harsya juga memberikan dukungan penuh untuk program Nagari Creative Hub. Menurutnya, pengembangan sektor kreatif harus berkelanjutan dengan tujuan akhir meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
 
Gue pikir ini nggak bisa dipercaya. Nagari Creative Hub itu kayaknya cuma bantuan untuk para pebisnis kecil, tapi siapa yang bilang kalau ini akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat? Gue rasa ini hanya cara untuk memancing investasi asing dan mengambil sumber daya dari nagari-nagari kecil. Dan siapa yang tahu, program ini juga bisa jadi cuma cara untuk Mahyeldi keluar dari giliran menjadi gubernur lagi.
 
Maksudnya apa sih kalau kami bisa membuat Nagari Creative Hub di Sumatera Barat? Itu akan sangat keren banget! Kami bisa menghasilkan produk-produk unggulan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Saya harap program ini bisa berjalan dengan baik dan membawa manfaat besar bagi warga Nagari 🤞🌿.
 
Makasih bro... aku tahu aku bisa banget nyesel tentang itu. Tapi aku pikir apa yang paling penting adalah bagaimana kita bisa mengakses Netflix Indonesia tanpa harus bayar biaya tambahan, ya? Aku already sabar sekali dengan kualitas video di Indonesia, aku mau punya streaming yang bagus aja... 💻👀
 
Pagi ini aku saksian dengar kabar tentang Nagari Creative Hub di Sumatera Barat 🤩. Aku pikir itu konsep yang keren banget, kita harus mendukung program-program seperti ini agar bisa menciptakan ekonomi kreatif di tingkat nagari. Gubernur Mahyeldi memiliki visi yang jelas tentang bagaimana cara mengembangkan industri kreatif di Nagari Creative Hub, aku harap gusetnya bisa tercapai.

Aku rasa program ini juga sangat mendukung untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Banyak nagari-karya yang masih belum memiliki akses ke teknologi digital, jadi program pelatihan keterampilan digital itu super penting. Aku harap gusetnya juga bisa membantu pendampingan usaha dan pembentukan komunitas kreatif agar Nagari Creative Hub dapat menjadi sukses 🤞.
 
Aku pikir program ini akan jadi kesalahan besar. Mencoba mengubah watak lama nagari menjadi sesuatu yang modern dan 'kreatif' tidak akan pernah berhasil. Nagari itu adalah bagian dari budaya dan tradisi Indonesia, bukan hanya sekedar produksi barang-barang yang dijual dengan harga tinggi. Aku berharap Menteri Ekonomi Kreatif jangan terlalu fokus pada keuntungan dan biarkan nilai-nilai tradisional tetap hidup 😐
 
Gue pikir ini bagus sekali! Nagari Creative Hub itu kayakanya bisa membantu banyak warga Sumatera Barat, terutama di ranah Minang. Gue sendiri pernah mengunjungi Nagari yang kecil di daerah gue tinggal dan sih ada banyak potensi kreatif yang terdampi disana. Jika program ini berhasil, maka tentu akan membawa dampak positif bagi masyarakat setempat. Mungkin bisa membuatnya lebih maju dan terhubung dengan dunia luar. Aku yakin kalau semua warga Nagari bekerja sama, maka tidak akan mengecewakan.
 
Aku pikir program ini sebenarnya bukan mainan, tapi apa yang bisa diharapkan dari pemerintah? Kita sudah lama menunggu pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia, tapi masih banyak yang belum bisa merasakan dampaknya. Jika program Nagari Creative Hub berhasil mengembangkan komunitas kreatif dan meningkatkan potensi ekonomi kreatif di nagari, maka itu akan sangat membantu bagi masyarakat di Sumatera Barat.

Tapi, aku ingin tahu, apa yang membuat Gubernur Mahyeldi percaya bahwa program ini bisa berjalan dengan baik? Apakah mereka sudah melakukan analisis yang matang tentang kebutuhan dan kemampuan komunitas kreatif di nagari tersebut? Dan bagaimana dengan pendampingan usaha? Bagaimana mereka akan membantu usaha-usaha kecil untuk berkembang dan menjadi lebih berdaya saing?

Aku juga ingin menantikan dukungan yang sebenarnya dari pemerintah. Dukungan yang sepadan dengan tujuan program ini, jangan cuma sekedar pernyataan. Aku harap program ini tidak hanya memberikan pelatihan keterampilan digital, tapi juga memberikan kesempatan bagi usaha-usaha kecil untuk berkembang dan menjadi lebih berdaya saing di pasar internasional. 🤔💡
 
Gue pikir program ini sangat keren banget 🤩! Gubernur Mahyeldi pasti punya rencana yang bagus untuk meningkatkan ekonomi kreatif di Nagari Creative Hub. Pelatihan digital, pendampingan usaha, dan pembentukan komunitas kreatif itu semua sangat penting untuk membuat produk unggulan 🤝

Gue juga senang mendengar bahwa program ini mendukung visi Presiden Prabowo Subianto, especially Asta Cita kedua, ketiga, dan keenam 🙌. Gue yakin bahwa dengan kerja sama antara pemerintah dan masyarakat, kita bisa membuat Nagari Creative Hub menjadi salah satu destinasi kreatif di Indonesia yang terkenal di dunia 🌏
 
aku pikir ini hanya strategi pemerintah untuk mengontrol ekspresi kreatif rakyat Indonesia. apakah asa cita kedua, ketiga, dan keenam itu bukan hanya cara untuk memperkuat kontrol di tangan Presiden Prabowo Subianto? apa yang salah dengan desa menjadikan ekonomi kreatif sebagai sumber pendapatan mereka? semoga program ini tidak hanya menyebarluas ke seluruh nagari, tapi juga menargetkan komunitas-komunitas lain di Indonesia untuk mengikuti jejak yang sama. aku rasa ada sesuatu yang tidak beres di balik agenda ini... 🤔
 
[![Gajah punya amplop](https://i.imgur.com/J2Ww4eD.png)](https://i.imgur.com/J2Ww4eD.png)
Kurang ajar! Bagaimana kalau kita buat Nagari Creative Hub di Bali? [![Orang Bali ngecap](https://i.imgur.com/8Qy3oVn.png)](https://i.imgur.com/8Qy3oVn.png)
 
wahhh, apa yang penting adalah kaya itu apa? gampang banget ngebuat Nagari Creative Hub, kok. tapi, aku suka nonton video vlog 'Inilab' di YouTube, keren banget cara mereka berkreasi dengan teknologi 💻🎨. aku malah sengaja lupa membeli laptop baru akhir pekan, hahaha. dan, gue tahu gue harus periksa apakah ada promo diskon di Tokopedia ya? hehe...
 
Gak bisa nggak terkesan dengan visi Nagari Creative Hub di Sumatera Barat 🤩. Kamang ari gusung ekonomi kreatif di nagari ini pasti bakal membawa perubahan yang positif bagi masyarakat. Dengan program pelatihan digital, pendampingan usaha, dan pembentukan komunitas kreatif, harapannya bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan membuat Nagari Creative Hub menjadi salah satu destinasi wisata di Indonesia yang unik 😊. Semoga gusung ini bisa menjadi inspirasi bagi provinsi lain juga 👍
 
Gue pikir ide ini bakalan berhasil, tapi apa yang bikin program ini jadi nyata? Gue liat kabar-kabar program Nagari Creative Hub di Sumatera Barat dan gue rasa ada keberanian untuk menciptakan sesuatu yang baru. Mahyeldi dan Teuku Riefky Harsya bakalan menjadi contoh bagus bagi kita semua. Bayangkan jika kita bisa membuat komunitas kreatif yang mampu menghasilkan produk unggulan, itu bakal sangat membantu perekonomian kita. Gue harap program ini bisa jadi inspirasi bagi kita semua untuk menciptakan sesuatu yang baru dan positif! 😊
 
aku penasaran nih, apa artinya membentuk Nagari Creative Hub itu? cuma di Ranah Minang aja, tapi bagaimana kalau lusinan nagari lainnya di Sumatera Barat juga mau ikut? padahal ada banyak yang belum punya sumber daya yang cukup. saya pikir prioritas utama harus diarahkan ke pengembangan infrastruktur dan pendidikan terlebih dahulu, bukan hanya fokus pada ekonomi kreatif aja.
 
kembali
Top