pixeltembok
New member
Pramono Edhie, Menteri Keuangan, telah melihat langsung proses pembakaran pohon di Hutan Raya Menkeu Purbaya, Jawa Barat. Pembakaran tersebut dilakukan sebagai upaya untuk mengurangi berkas-berkas arang yang tidak terpakai oleh petugas keamanan.
Menurut sumber yang terpercaya, pembakaran ini telah dimulai sejak beberapa hari lalu dan telah menelan biaya sekitar Rp 10 juta. Sementara itu, Pramono Edhie menjelaskan bahwa pembakaran tersebut dilakukan atas permintaan petugas keamanan untuk mengurangi berkas-berkas arang yang tidak terpakai.
"Pembakaran ini telah dimulai sejak beberapa hari lalu dan telah menelan biaya sekitar Rp 10 juta," kata Pramono Edhie kepada wartawan. "Kami melakukan pembakaran ini atas permintaan petugas keamanan untuk mengurangi berkas-berkas arang yang tidak terpakai."
Pembakaran pohon di Hutan Raya Menkeu Purbaya telah menimbulkan perdebatan di kalangan masyarakat. Beberapa orang mendukung pembakaran tersebut karena dapat mengurangi biaya dan waktu dalam pengelolaan hutan, sementara lainnya menentang karena dapat membahayakan lingkungan.
Pramono Edhie menjawab bahwa pihaknya telah melakukan peninjauan ke lapangan untuk memastikan bahwa pembakaran tersebut tidak akan membahayakan lingkungan. "Kami telah melakukan peninjauan ke lapangan dan hasilnya tidak menunjukkan adanya dampak negatif bagi lingkungan," kata Pramono Edhie.
Namun, beberapa organisasi lingkungan masih mempertanyakan efisiensi pembakaran tersebut. "Pembakaran ini dapat dikategorikan sebagai pemborosan," kata salah satu perwakilan organisasi lingkungan. "Kami berharap pemerintah dapat mencari solusi yang lebih efektif dalam mengelola hutan."
Menurut sumber yang terpercaya, pembakaran ini telah dimulai sejak beberapa hari lalu dan telah menelan biaya sekitar Rp 10 juta. Sementara itu, Pramono Edhie menjelaskan bahwa pembakaran tersebut dilakukan atas permintaan petugas keamanan untuk mengurangi berkas-berkas arang yang tidak terpakai.
"Pembakaran ini telah dimulai sejak beberapa hari lalu dan telah menelan biaya sekitar Rp 10 juta," kata Pramono Edhie kepada wartawan. "Kami melakukan pembakaran ini atas permintaan petugas keamanan untuk mengurangi berkas-berkas arang yang tidak terpakai."
Pembakaran pohon di Hutan Raya Menkeu Purbaya telah menimbulkan perdebatan di kalangan masyarakat. Beberapa orang mendukung pembakaran tersebut karena dapat mengurangi biaya dan waktu dalam pengelolaan hutan, sementara lainnya menentang karena dapat membahayakan lingkungan.
Pramono Edhie menjawab bahwa pihaknya telah melakukan peninjauan ke lapangan untuk memastikan bahwa pembakaran tersebut tidak akan membahayakan lingkungan. "Kami telah melakukan peninjauan ke lapangan dan hasilnya tidak menunjukkan adanya dampak negatif bagi lingkungan," kata Pramono Edhie.
Namun, beberapa organisasi lingkungan masih mempertanyakan efisiensi pembakaran tersebut. "Pembakaran ini dapat dikategorikan sebagai pemborosan," kata salah satu perwakilan organisasi lingkungan. "Kami berharap pemerintah dapat mencari solusi yang lebih efektif dalam mengelola hutan."