Gubernur Sumatra Barat, Mahyeldi Ansharullah, mengisyaratkan bahwa masa status darurat kemungkinan besar tidak akan berakhir dalam waktu dekat karena masih banyak daerah yang menghadapi dampak bencana. Gubernurnya menyatakan bahwa kegiatan penanganan darurat belum selesai dan harus diperpanjang.
Mahyeldi meminta seluruh pemerintah kabupaten/kota untuk mengirimkan laporan terbaru tentang kondisi di wilayahnya, yang kemudian akan digunakan sebagai dasar sebelum keputusan resmi diperpanjang status tanggap darurat. Pemprov Sumbar juga sedang menyiapkan dokumen yang diperlukan dan akan dibahas bersama.
Gubernur menyatakan bahwa beberapa kota seperti Solok, Payakumbuh, dan Bukittinggi mulai menunjukkan pemulihan dan dinilai tidak lagi perlu berada dalam status darurat. Namun, sejumlah wilayah lain masih menghadapi situasi yang membutuhkan respons intensif.
Pemerintah provinsi juga terus mengupayakan pemenuhan kebutuhan dasar bagi warga yang mengungsi, termasuk makanan, air minum, alas tidur, serta kebutuhan khusus ibu hamil dan balita. Gubernur juga menambahkan bahwa distribusi bahan pangan tetap berjalan dan upaya untuk menyambungkan kembali jaringan distribusi air bersih masih berlangsung.
Saat ini, jumlah pengungsi masih berada di kisaran 20 ribu jiwa, dan warga yang rumahnya mengalami kerusakan berat diarahkan untuk menempati hunian sementara. Gubernur juga menyatakan bahwa pemerintah akan membantu pembangunan rumah bagi mereka yang tidak punya lahan.
Berbagai dukungan juga mengalir dari provinsi tetangga dan instansi lain, termasuk TNI, Polri, Basarnas, serta relawan.
Mahyeldi meminta seluruh pemerintah kabupaten/kota untuk mengirimkan laporan terbaru tentang kondisi di wilayahnya, yang kemudian akan digunakan sebagai dasar sebelum keputusan resmi diperpanjang status tanggap darurat. Pemprov Sumbar juga sedang menyiapkan dokumen yang diperlukan dan akan dibahas bersama.
Gubernur menyatakan bahwa beberapa kota seperti Solok, Payakumbuh, dan Bukittinggi mulai menunjukkan pemulihan dan dinilai tidak lagi perlu berada dalam status darurat. Namun, sejumlah wilayah lain masih menghadapi situasi yang membutuhkan respons intensif.
Pemerintah provinsi juga terus mengupayakan pemenuhan kebutuhan dasar bagi warga yang mengungsi, termasuk makanan, air minum, alas tidur, serta kebutuhan khusus ibu hamil dan balita. Gubernur juga menambahkan bahwa distribusi bahan pangan tetap berjalan dan upaya untuk menyambungkan kembali jaringan distribusi air bersih masih berlangsung.
Saat ini, jumlah pengungsi masih berada di kisaran 20 ribu jiwa, dan warga yang rumahnya mengalami kerusakan berat diarahkan untuk menempati hunian sementara. Gubernur juga menyatakan bahwa pemerintah akan membantu pembangunan rumah bagi mereka yang tidak punya lahan.
Berbagai dukungan juga mengalir dari provinsi tetangga dan instansi lain, termasuk TNI, Polri, Basarnas, serta relawan.