Gubernur DKI: Revitalisasi ruang publik tak sepenuhnya bergantung pada APBD

Pemprov DKI Jakarta terus berupaya revitalisasi sejumlah ruang publik dengan cara yang inovatif. Namun, tidak semua upaya tersebut bergantung pada APBD, menurut Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung. "Kami membutuhkan pembiayaan kreatif, seperti skema public private partnership, konsesi, dan pola pengelolaan bersama," kata dia saat Forum Indonesia Sport Summit 2025.

Aset-aset daerah yang dikembangkan untuk memperkuat aktivitas masyarakat antara lain GOR Bulungan, Lapangan Blok S, serta kawasan GOR dan Waduk Sunter. Selain itu, aset BUMD PT Jakarta Propertindo seperti Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta International Velodrome (JIV), Jakarta International Equestrian Park (JIEP), dan kawasan Ancol juga dipersiapkan sebagai pusat penyelenggaraan olahraga dan hiburan berskala internasional.

Gubernur DKI Jakarta berharap semua rencana pengembangan dapat membentuk kawasan multifungsi yang mengintegrasikan olahraga, hunian, rekreasi, hiburan, dan kegiatan ekonomi. "Jakarta membuka pintu kolaborasi seluas-luasnya bagi kemitraan, investasi, dan inovasi," katanya.

Seluruh aset tersebut terhubung dengan jaringan transportasi publik melalui konsep Transit Oriented Development (TOD). Gubernur DKI Jakarta juga memastikan semua rencana pengembangan dapat membawa manfaat bagi masyarakat.
 
heya, aku pikir kalau gubang DKI Jakarta benar-benar serius dengannya revitalisasi ruang publik ya 🤩. mau dari GOR Bulungan sampai Ancol, semuanya harus dipersiapkan untuk menjadi kawasan multifungsi yang nyaman banget para wisatawan. tapi, aku juga penasaran dengan skema public private partnership gubang, gimana caranya nih? apakah benar-benar bisa menghemat biaya dan meningkatkan efisiensi? 🤔

ini yang aku tujukan:
```
+-----------------+
| GOR Bulungan |
| Lapangan Blok |
| S, Ancol |
+-----------------+
| |
| Transit Oriented |
| Development (TOD) |
v |
+-----------------+
| Jakarta International|
| Stadium, Velodrome, |
| Equestrian Park |
+-----------------+
```
aku berharap gubang DKI Jakarta bisa membuat semua rencana tersebut menjadi kenyataan dan membawa manfaat bagi masyarakat 🙏.
 
Kalau mau ngobrol tentang Jakarta, aku rasa Jakarta lebih suka dibilang 'kota yang bakal ke kota'. Hehe, serius aja, gini nih... Pemprov DKI Jakarta udah banget banyak rencana untuk mengembangkan ruang publik. Tapi aku pikir ini sebenarnya sudah nggabuh lama, kan? Aku bayaknya Jakarta udah 'lomba' dengan Jakarta sendiri aja. Nah, tapi aku suka dengerin rencana ini karena ada beberapa aset yang bisa bikin Jakarta lebih menarik, seperti GOR Bulungan dan Lapangan Blok S. Aku rasa kalau ada konsep TOD yang benar, Jakarta akan menjadi kota yang nyaman banget untuk dikunjungi. Dan gini, kalau Jakarta mau 'buka pintu' bagi investasi dan inovasi, aku rasa itu udah waktunya! Hehe, tolong jangan bilang aku yang ngobrol terlalu banyak...
 
ini makin serius lah pembangunan di DKI Jakarta, tapi apa yang pasti lagi gampangnya biaya, sih 🤑 kayaknya banyak hal yang harus disiapkan sebelum bisa nge-buka semua fasilitas ini, seperti transportasi yang baik dan pengelolaan yang baik. tapi secara umum aku pikir ini bukan main-main, semoga semua rencana berhasil dan menjadi contoh bagi kota-kota lain di Indonesia 🤞
 
wah ini bakalan seru deh, kalau kita lihat semuanya aset-aset yang dikembangkan itu pasti akan menjadi kota wisata yang bagus! tapi mungkin perlu diingat bahwa semua rencana itu harus dijalankan dengan hati-hati dan tidak hanya fokus pada keuntungan ya... misalnya jangan sampai pembangunan itu makin memperburuk polusi udara dan lingkungan di Jakarta ari.
 
Wah, sepertinya Pramono lagi canggih banget dengan rencananya. Hehe, kan suka mengajak investasi asing buat jadi konsesi, kayaknya biaya pembangunan tidak perlu dipikirkan lagi 🤑. Tapi siapa tahu, semua itu bisa jadi kejutan yang baik buat wisatawan, asal tidak ada masalah transportasi yang memanggil mereka ke berbagai tempat 🚗. Dan kawasan multifungsi, eh itu kayaknya ide dari Jokowi lama aja, kan sih? 😊
 
Maksudnya, apabila Jakarta mau menjadi kota olahraga dan hiburan internasional, maka kita harus siap untuk melawan kompetisi dari kota-kota besar lain di Asia Tenggara ya gak! Kalau mau bersaing, harus mau membeli tiket masuk yang cukup mahal, kan? Itu artinya, Joko Widodo harus meningkatkan pajak, atau mungkin dia tidak bisa menangani proyek-proyek pembangunan seperti ini.
 
kembali
Top