Maksudnya apa sih, kalau Golkar sendiri sering mengkritik lawan politiknya tapi kalau Bahlil melakukannya, itu tidak masalah?
Mungkin ada yang berbeda antara kita yang sedang melayani rakyat atau kita yang hanya ingin memenangkan pemilu saja. Saya curiga kalau Bahlil lebih fokus pada memenangkan pemilu daripada melayani rakyatnya. 