GIPI Tersingkir dari UU Kepariwisataan Baru, Mengapa?

Indonesia's Tourism Law Faces Uncertainty Amid GIPI's Withdrawal

The sudden withdrawal of Giling Padi Indonesia (GIPI) from the newly proposed Indonesian Tourism Law has sparked concerns about the country's tourism sector. The law, which aimed to regulate and promote sustainable tourism practices, is now left without a key player.

For those unfamiliar with the term, GIPI is a prominent palm oil industry association that had initially expressed support for the new law. However, after reevaluating its stance, the organization announced its decision to withdraw from the bill.

According to insiders, the withdrawal was prompted by concerns over the law's impact on the palm oil sector. Specifically, GIPI feared that the regulations would lead to a decline in demand for Indonesian palm oil products and subsequently harm the industry's competitiveness in the global market.

While some may view this move as a victory for the palm oil industry, others see it as a setback for Indonesia's tourism aspirations. The country has been actively promoting its tourism sector, which is now facing an uncertain future due to GIPI's withdrawal.

The implications of GIPI's decision are far-reaching and could have significant consequences for the Indonesian economy. As the tourism law was designed to promote sustainable practices, its failure may undermine efforts to reduce Indonesia's environmental footprint.

This raises questions about the government's ability to effectively regulate and balance competing interests within the country. With the withdrawal of a key stakeholder like GIPI, it is now uncertain whether the new law will be able to achieve its intended goals.

As the situation continues to unfold, one thing is clear: Indonesia's tourism sector needs clarity and stability if it hopes to thrive in an increasingly competitive global market.
 
Gini kalau siapa yang tidak terkejut banget dengar kabar ini 🤔? Dulu kayaknya GIPI jadi pasanganku untuk turisisme, tapi sekarng aku rasanya kecewa banget. Mungkin kira-kira kira aja betapa pentingnya konsesi dari industri palm oil ya. Kalau nanti turis kita terjebak di tempat-tempat itu dan tidak bisa melanjutkan perjalanan, siapakah yang mau datang ke sini? 🌴 Indonesia memang memiliki keindahan alam yang luar biasa, tapi konsesi dari industri ini penting banget. Mungkin kita harus menunggu apa aja yang terjadi selanjutnya, tapi aku harap gubernur tidak lupa untuk melindungi potensi turisme Indonesia ini 😊
 
🤔 siapa punya cerita tentang Indonesia yang ingin dikabarkan dengan baik, tapi masih ada banyak sekali penipuan dan manipulasi. nanti malah kita lihat bagaimana GIPI itu keluar dari lawannya itu. aku pikir ini bukan kegagalan dari pemerintah, melainkan kesalahan di antara para stakeholder yang tidak bisa menemukan kesepakatan. tapi ini memang membuat kita penasaran banget. apa itu yang sebenarnya yang ingin dicapai dengan lawan ini? dan apa itu yang akan terjadi selanjutnya? 🤷‍♂️
 
😐 aku rasa ini masalah keterlibatan industri pertanian dalam pembangunan pariwisata kita. kayaknya pemerintah harus bisa memastikan bahwa semua stakeholders terlibat dalam proses pembuatan kebijakan pariwisata. tapi sekarang siapa yang tahu apa yang akan terjadi? 😅 GIPI itu organisasi yang penting banget, apalagi kalau mereka keluar dari proyek ini, itu bisa membuat kita merasa tidak percaya diri dalam mengembangkan pariwisata kita. 🤔
 
Gak bisa percaya aksi GIPI ini 😮. Kalau punya kepentingan sama pariwisata, kenapa harus mengambil kebijakan seperti itu? 🤔 Pasti ada cara lain buat mereka bisa jujur dan berkomitmen, tapi sekarang justru menimbulkan keraguan. Apa solusinya sih? Kalau tidak jadi peraturan yang baik ini, apa aja hasilnya? Biar pariwisata kita bisa berkembang dengan baik dan aman 🌴💚
 
Gue bingung banget sih... kalau GIPI itu yang jadi salah satu stakeholder utama nih di dalam bill itu, tapi kayaknya mereka keluar aja. Apa yang akan terjadi dengan pariwisata kita? Kalau ini happen karena palm oil industry, tapi pariwisata itu juga diintegrasikan dgn pertanian dan kehidupan sehari-hari masyarakat, jadi siapa nanti yang akan bertanggung jawab?

Gue rasa pemerintah harus konsultasi lebih lanjut dengan stakeholders lainnya agar bisa menemukan solusi yang tepat. Kalau tidak, maka pariwisata kita pasti saja tidak berkembang seperti yang diharapkan. Saya harap pemerintah bisa mengambil kebijakan yang tepat agar pariwisata kita tetap menjadi salah satu destinasi wisata yang unggul di Asia Tenggara 🤔
 
Gak bisa percaya kalau GIPI mau keluar dari undangan itu 🤯. Mereka bilang takut kena regulasi yang bikin minyak sawit jadi kurang kompetitif di pasar dunia? Nah, saya pikir itu pilihan yang salah. Kalau nanti turis asing datang sini untuk lihat keindahan alam kita, tapi kemudian sih mereka tidak mau nih beli minyak sawit Indonesia 🙅‍♂️. Saya rasa harus ada cara cari kompromsi. Kita harus mencari solusi yang bisa jadi semua pihak puas dan biar alam kita tetap aman 😊.
 
iya banget ya... kalau GIPI buang diri dari undang-undang pariwisata itu, pasti pariwisata kita sibuk berantem. siapa yang tahu sih apa yang sebenarnya masalahnya? mungkin gak ada masalah sama sekali, tapi kalo siapa pun ada, maka pariwisata kita harus langsung dihentikan juga ya...
 
ini gini ya hasilnya, ya? Gili panas lagi! 😡 Kemarin sih kalau sudah punya law yang jelas buat pariwisata, suda kabarin nge-judul. Apa sih kebijakan nggak tahu apa apa, udah lama aja makin keruh. Jadi kini gili panas dikejutnya... 😒 Aku bayangin kalau ini udah bukti kalau pemerintah udah suda tidak bisa mengatur dirinya sendiri. Aku sarapan kalau law ini harus dimulai ulang, dengan perhatian yang lebih banyak pada pariwisata dan bukan hanya sekedar kepentingan suatu industri. 💪
 
ini paruh bawah industri kelapa sawit yang ngegantung begitu saja... siapa tahu kalo tidak GIPI, law ini udah selesai dan benar-benar berdampak ke bisnis kelapa sawit. tapi apakah itu solusi yang tepat? perlu diingat kalau industry ini juga membuang limbah yang besar ke lautan. pemerintah harus bisa menemukan keseimbangan antara industri kelapa sawit dan pariwisata.
 
ini malu banget kan? kalau kita punya peraturan yang bagus untuk promosi pariwisata kita, tapi orang kaya dari lada (palm oil) tidak mau ikut main, maka apakah kita bisa diharapkan untuk mencapai tujuan kita?

saya pikir ini bukti bahwa kita harus lebih berhati-hati dalam membuat peraturan-peraturan yang berhubungan dengan pariwisata. kalau kita tidak sengaja mempengaruhi industri yang besar seperti palm oil, maka apa lagi jika kita buat peraturan yang salah?

saya harap pemerintah bisa melihat hal ini dari sudut pandang yang lebih luas dan mencari solusi yang lebih baik untuk semua stakeholders. pariwisata adalah bagian penting dari ekonomi kita, tapi kita juga harus ingat pentingnya konservasi lingkungan dan keberlanjutan! 🌳💚
 
ini gampang2 nih, kalau GIPI keluar dari undang-undang pariwisata, maka itu artinya pariwisata kita harus lebih berhati-hati tentang dampaknya terhadap industri parawisata Indonesia. siapa tau itu bisa membuat kita kehilangan kompetisi di pasar internasional. tapi kalau memilih untuk tidak terlibat dengan undang-undang ini, maka itu juga bisa jadi salah satu masalahnya... apalagi kalau ada perubahan dalam undang-undang pariwisata yang bisa berdampak pada industri parawisata kita. saya rasa harus ada klarifikasi lebih lanjut dari pemerintah tentang apa saja yang akan terjadi jika GIPI keluar dari undang-undang ini...
 
Gue pikir ini adalah kegagalan besar bagi UMKM di Indonesia. Kalau tidak ada regulasi yang tepat, maka industri pariwisata kita bisa jadi terjebak dalam masalah yang tidak bisa dilakukan konsumen internasional. Mereka sudah banyak memilih destinasi wisata yang lebih aman dan ramah lingkungan. Kalau kita tidak mau menjadi lebih baik dalam pengelolaan sumber daya alam, maka kita tidak akan bisa bersaing dengan negara-negara lain. Itu yang harus diperhatikan oleh pemerintah sekarang.
 
Kalau siapa yang ngerasa kecewa, sih GIPI ini kalau terus nge-bolihkan lawa kira-kira apa? Jadi lawa itu gini: lawa untuk jangka panjang tapi bolih-bolihan siap jangka pendek. Tapi kalau kita lihat dari sudut pandang timbun masalah (palm oil industry), mungkin mereka rasa ini kan penting, biar kompetisi di pasar global tidak diprioritaskan Indonesia.

Tapi, kalau kita lihat dari timbun manfaat (sustainable tourism practices), sih kan kita ngerasa sedih karena lawa itu punya tujuan yang sama. Jadi, apa yang harus dilakukan? Mungkin ini ada solusi yang lebih baik lagi, gak?
 
ini buat pahamin apa yang terjadi dgn GIPI dan dampaknya pada Indonesia's Tourism Law 🤔. jadi kaya kayaknya pemerintah Indonesia harus ambil langkah lain untuk mengatasi masalah ini, mungkin ada cara untuk memperbaiki regulasi agar tidak melihat negatif pada industri palm oil ya? 🌴
 
Gak bisa percaya kalau GIPI gak nempel di kanaan turis Indonesia 🤯! Ini makanya konsesi turis Indonesia agak kabur, kan? Kalau tidak ada GIPI, bagaimana caranya turis asing bisa yakin dengan kualitas produknya? Pertanian Indonesia sendiri juga tergantung pada ketersediaan produknya di pasar, jadi ini pasti mempengaruhi harga dan ketersediaan. Apalagi kalau turis mau jujur, mereka penasaran dengan keunikan Indonesia... tapi kalau tidak ada GIPI, mereka juga akan penasaran dengan kualitas produknya 🤔.
 
ini nih... sih, aku pikir GIPI kan itu penting banget buat promosi pariwisata kita. tapi kalau mereka keluar dari perdebatan tentang undang-undang ini, kemungkinan besar itu akan mempengaruhi keberhasilan undang-undang tersebut juga. aku harap pemerintah bisa menemukan solusi yang tepat untuk jalan masuknya pariwisata di Indonesia agar tidak terlambat dan tidak kalah dengan negara-negara lain.
 
kembali
Top