Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengakui mendapatkan dukungan dari Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka untuk melanjutkan gaya bicaranya yang ceplas-ceplos. Dukungan itu didapatkan saat mereka bertemu di Istana Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Jumat lalu.
Purbaya mengatakan bahwa Gibran juga mendukung agar dia terus berbicara dengan gaya ceplas-ceplos. Dia bahagia mendapat dukungan dari Wakil Presiden dan merasa bersemangat untuk terus berbicara dengan gaya tersebut.
Selain itu, Purbaya juga membahas kondisi ekonomi secara umum dengan Gibran. Mereka menyatakan bahwa pemerintah daerah (Pemda) yang anggarannya dipotong untuk tahun depan mengalami keresahan.
Purbaya mengatakan bahwa dia hanya bisa meminta Pemda untuk merapikan belanja-belanja triwulan I untuk tahun depan. Jika ekonomi Indonesia berhasil melaju lebih kencang, maka ia akan meninjau kembali kebijakan pemotongan anggaran daerah dan apakah pemerintah pusat bisa memberikan tambahan kucuran anggaran kepada daerah.
Purbaya juga menyatakan bahwa pemotongan anggaran transfer ke daerah (TKD) disebabkan oleh penyelewengan yang sering dilakukan oleh Pemda. Ia mengakui bahwa banyak uang yang dipakai tidak digunakan dengan benar, sehingga membuat pemerintah pusat agak cemas.
Meski begitu, Purbaya tetap berjanji akan meninjau kembali kebijakan tersebut jika ekonomi Indonesia berhasil melaju lebih kencang. Ia juga meminta Pemda untuk merapikan belanja-belanja triwulan III untuk tahun depan.
Purbaya mengatakan bahwa Gibran juga mendukung agar dia terus berbicara dengan gaya ceplas-ceplos. Dia bahagia mendapat dukungan dari Wakil Presiden dan merasa bersemangat untuk terus berbicara dengan gaya tersebut.
Selain itu, Purbaya juga membahas kondisi ekonomi secara umum dengan Gibran. Mereka menyatakan bahwa pemerintah daerah (Pemda) yang anggarannya dipotong untuk tahun depan mengalami keresahan.
Purbaya mengatakan bahwa dia hanya bisa meminta Pemda untuk merapikan belanja-belanja triwulan I untuk tahun depan. Jika ekonomi Indonesia berhasil melaju lebih kencang, maka ia akan meninjau kembali kebijakan pemotongan anggaran daerah dan apakah pemerintah pusat bisa memberikan tambahan kucuran anggaran kepada daerah.
Purbaya juga menyatakan bahwa pemotongan anggaran transfer ke daerah (TKD) disebabkan oleh penyelewengan yang sering dilakukan oleh Pemda. Ia mengakui bahwa banyak uang yang dipakai tidak digunakan dengan benar, sehingga membuat pemerintah pusat agak cemas.
Meski begitu, Purbaya tetap berjanji akan meninjau kembali kebijakan tersebut jika ekonomi Indonesia berhasil melaju lebih kencang. Ia juga meminta Pemda untuk merapikan belanja-belanja triwulan III untuk tahun depan.